143

Hai

Ayo lanjutkan

Malam ini, ada gempa.. kalian ngerasain juga gak?

Aku jadi terinspirasi

.

.

.

"Bee!!!"

Chanyeol langsung masuk ke apartemen putri yang hasilnya nihil.. tak ada sedikitpun respon atau jawaban dari dalam sana. Apartemen itu kosong, putri tak ada disana.

Chanyeol nebggertakkan giginya.. dia sudah tak bisa berpikir lebih jernih lagi sekarang, kemana gadisnya pergi.. apa yang membuat dia pergi.. apa yang sunbin katakan hingga putri bisa pergi dari rumah seperti ini.

'nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan'

"Ya Tuhan bee.. tolong jangan begini bee.. angkat telpon ku bee.."

Chanyeol tiba tiba ingat satu hal, ponsel nya... Putri memegang dua ponsel, 1 ponsel miliknya sendiri dan 1 lagi adalah ponsel yang diberikan chanyeol untuk putri saat dia akan berangkat ke Spanyol. Di ponsel yang Chanyeol berikan, telah di pasang GPS khusus untuk mengetahui lokasi dimana ponsel berada walaupun kondisi ponsel nya mati.

"Semoga aja bisa..."

Chanyeol menyalakan aplikasi GPS yang terhubung dengan ponsel itu dan tak butuh waktu lama untuk mendapatkan lokasi akurat dimana putri berada sekarang. Dengan cepat, Chanyeol segera melajukan mobilnya membelah jalanan malam kota Seoul menuju ke sebuah gedung di daerah pertokoan di Seoul.

.

.

BRAKK!!!

Chanyeol membuka paksa pintu toko itu dan mencari sosok putri disana. Dia terus mencari, hingga dia mendengar suara isak tangis seseorang sekarang.

"Bee.."

Putri meringkuk memeluk lututnya dan kepala yang menunduk menelusup ke dalam lengannya.

"Bee..."

Chanyeol mendekat dan berlutut di hadapan putri

"Pergi..."

"Bee.. dengerin aku"

"Pergi!!! Aku jijik sama kamu!!!"

Degg

Perasaan Chanyeol tak menentu sekarang, dia merasa dirinya sakit tapi juga bingung dengan apa yang sebenarnya sedang terjadi disini.

"Bee, aku mohon!!"

"Lepasin!!!! Lepas Chan!!!!"

"Bee!! Tolong dengerin aku dulu sebentar, aku minta maaf"

"Aku udah maafin kamu.. sekarang lepasin aku!! Biarin aku sendiri.. lepasin!!!!"

Chanyeol meraih tangan putri dan mendorong nya hingga membentur dinding, dia menahan tangan putri dan tubuh gadis itu di dinding dan langsung mencium bibir putri dengan paksa. Sedikit kasar dan cepat, putri terus memberontak tapi Chanyeol jauh lebih kuat hingga dia akhirnya melemah dan menangis.

Chanyeol melembutkan ciuman nya sebelum akhirnya melepas ciuman itu dan menatap mata putri yang sudah berlinang air mata.

"Lepasin!!! Le...pasin aku..."

Ucap putri dengan terisak. Dia mencoba menarik tangannya dari genggaman erat tangan Chanyeol. Tapi, Chanyeol justru memeluk tubuhnya erat. Merengkuh dan mendekap tubuh putri ke dalam pelukan hangatnya.

"Aku benci sama kamu Chan!!! Aku benciii.. kamu bohongin aku!!! Kamu bohong!!! Kamu udah duain aku!!"

Chanyeol tak menjawab apapun, dia tetap memeluk putri yang meronta ingin dilepaskan sementara kedua manik matanya menangkap foto nya dan sunbin yang berserakan di lantai. Dengan sebuah foto yang sangat vulgar dan kata kata tak senonoh yang di tuliskan disana.

"Bunuh aku aja sekarang bee..."

"..."

"Kalau aku pernah menyentuh wanita lain selain kamu, atau punya niatan untuk melakukan hal semacam itu dan menyakiti kamu.. kalau kamu memang yakin aku melakukan tindakan itu.. kamu bisa bunuh aku sekarang bee.."

Ucap Chanyeol sambil memeluk gadisnya

"Itu asli Chan.. foto itu asli!!!!"

Chanyeol menangkup wajah putri dan menatap lekat ke kedua manik mata putri yang sudah berurai air mata sekarang.

"Kita cek sekarang, apa itu asli atau enggak.."

Chanyeol bangkit dan mengambil pecahan vas bunga yang ada di ruangan itu.

"Kalau itu asli.. aku dengan senang hati akan menggoreskan ini ke nadi ku sendiri bee"

Ucap Chanyeol yakin dan tegas.

.

.

Tubuh putri melemas dan pandangan matanya meredup..

Putri..

Gadis itu dengan refleks nya menarik pecahan kaca yang ada di tangan Chanyeol dengan kedua tangannya.. hingga melukai tangan nya sendiri. Tepat, begitu Chanyeol mengatakan hal itu...

"Jangan... Aku mohon jangan.."

Air mata Chanyeol tumpah sekarang. Dia tak bisa membendung segalanya lagi. Hatinya sakit dan dia segera merengkuh tubuh putri lalu menggendong nya ke mobil dan membawa gadis itu pulang ke apartemen nya.

.

.

--skiipp--

"Eeungghh"

Putri mulai sadar dan membuka matanya perlahan

"Kamu udah bangun? Masih sakit gak?"

Chanyeol menatap putri dengan pandangan khawatir yang terlihat jelas di guratan wajahnya juga sorot matanya sekarang.

"Aku tahu kamu belum sepenuhnya percaya sama aku"

"Aku benci kamu"

"Bee.. kenapa gampang banget buat kamu percaya sama ucapan dia sih? Apa segitu gak percaya nya kamu ke aku sampai begini?"

"..."

"Aku rasa, kamu memang gak percaya sama aku bee.. aku bisa lihat itu sekarang"

Klip

Sebuah rekaman di putar oleh putri.. rekaman yang diberikan sunbin, rekaman suara Chanyeol yang... Begitu erotis dan menyebutkan nama sunbin disana.

"Apa kamu pikir.. aku masih bisa percaya setelah ini semua?"

Chanyeol memejamkan matanya dan mengepalkan tangannya.

Wanita busuk kamu sunbin!!!

Ya Tuhan, fitnah apa lagi ini

Chanyeol mendekat ke arah putri dan berlutut di hadapan kekasihnya sekarang.

"Pukul aku sekarang!!"

Chanyeol meraih tangan putri dan menaruh nya di pipi nya.

"Tanyakan ke hati kecil kamu bee.. apa aku akan melakukan hal menjijikkan semacam itu kepada wanita lain selain diri kamu, kalau aku bahkan tak berani menyentuh kamu sembarangan.. kalau aku bahkan mati matian menjaga kamu dari nafsu dan segala kebusukan yang ada di dalam diri aku bee.. tanyakan ke hati kecil kamu.. apa aku bisa melakukan hal serendah itu, di saat aku bahkan mati matian bekerja keras untuk mengobati kamu dan merawat kamu sampai detik ini."

"..."

"Kalau hati kecil kamu.. bilang bahwa apa yang kamu lihat dan dengar itu adalah sebuah kebenaran.. dan aku lah yang berbohong dan menyakiti juga menipu diri kamu.. pukul aku sekarang aja bee.. atau bunuh aku sekarang di sini.. lampiaskan semua rasa benci, jijik dan marah kamu sekarang ke aku... Aku siap bee"

"Aku akan bertanggung jawab atas segala yang akan kamu lakukan sekarang dan apa yang terjadi padaku nantinya."

Hati putri langsung terasa sangat sakit. Dia begitu benci pada dirinya sendiri sekarang karena sudah menyakiti Chanyeol dengan begitu kejam hingga membuat lelaki yang ada di hadapan nya ini sekarang menunduk dan mengeluarkan air matanya yang berharga.

Brukk..

Putri ikut berlutut di hadapan Chanyeol dan tangannya melemah.. dia langsung menunduk dan menangis di hadapan Chanyeol

"Maaf..."

"Maafin aku.."

"Aku jahat.."

Ucap putri yang langsung di rengkuh Chanyeol ke dalam pelukan nya saat itu juga. Chanyeol memeluk dan menciumi puncak kepala putri berkali kali tanpa henti.

"Ssttt.. aku yang minta maaf.. maafin aku.. maafin aku bee"

"Chaannn.."

"Iya sayang, udah.. aku minta maaf.. aku harusnya bisa lebih lindungi kamu mulai sekarang... Maafin aku"

Putri masih terisak tanpa henti dalam pelukan Chanyeol sekarang.

"Maafin aku sayang.. maaf..."

.

.

.

LANJUT?

VOMMENT JUSEYO

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top