118 SPECIAL CHANYEOL BIRTHDAY
hai
gimana special chapter nya?
.
.
.
hari sudah siang sekarang dan chanyeol sama sekali tak kembali atau memberi kabar apapun pada putri. dia tak berani untuk menghubungi chanyeol saat ini.
'tok tok tok'
"Nona.. sudah waktunya untuk melakukan terapi."
"Bisa kah aku bertemu dengan dokter dulu sebelum ke ruang terapi?"
"Tentu nona. Mari saya antar"
.
.
Cklek
"Putri? Ada apa? Ayo sini masuk"
"Maaf mengganggu waktu anda dokter"
"Tak apa, ada apa? Apa kamu merasakan sesuatu pada kakimu? Atau terapi nya terlalu sakit ?"
Putri menggeleng. Dia kembali mengingat ucapan sunbin padanya tentang kondisinya yang cacat.
"Dokter, tolong katakan yang sejujurnya.. apa.. saya masih bisa berjalan lagi? Atau memang saya harus lumpuh seumur hidup saya?"
Dokter Kim duduk menghadap ke arah putri, dia menelisik kondisi putri dan sorot mata gadis itu.
"Kenapa bertanya itu?"
"Tolong, jawab saya dan jujur..."
Dokter Kim tersenyum.
"Dari awal sudah aku beritahukan padamu kalau kamu memang bisa kembali berjalan. Selagi kau mau berusaha dan mengikuti terapi juga latihan yang ada sesuai dengan yang seharusnya. Meskipun memang tidak instan dan butuh waktu yang cukup lama. Tapi, aku yakin kan padamu kalau kamu memang masih bisa berjalan lagi. Kondisi syaraf dan kaki mu juga sudah mulai membaik. Kamu bisa merasakan rasa dingin atau panas walaupun sedikit sekarang pada kaki mu kan? Itu artinya, terapi yang kamu jalani selama ini berjalan dengan baik putri. Kenapa kamu harus bertanya itu semua? Apa kekasihmu mengatakan sesuatu?"
"Aku.. hanya tak ingin menjadi beban untuk orang lain?"
"Putri.. aku mungkin tak tahu apa yang kamu alami sampai harus bertanya ini padaku secara langsung, aku juga mungkin tak punya hak untuk ikut campur urusan pribadimu. Tapi, dengarkan aku.. kekasihmu, atau pun kakak mu sangat menyayangi kamu dan mencintai kamu. Mereka berjuang dari awal untuk kesembuhan kamu. Dari kamu belum sadar sampai detik ini. Mereka mungkin bisa saja lelah atau sedikit tertekan dengan kondisi kamu, tapi itu hal yang wajar karena kamu adalah orang yang mereka cintai. Mereka pasti tak ingin kamu terluka seperti saat ini."
"..."
"Juga.. kamu bukan jadi beban untuk mereka, selagi kamu bisa menikmati hidup kamu sekarang dan tetap semangat. Berikan semangat dan senyum kamu untuk mereka. Karena kebahagiaan kamu akan menjadi bahagia juga untuk mereka. Orang yang kita cintai dengan hati yang tulus, tak akan pernah menjadi beban untuk kita. Bagaimanapun kondisinya, aku rasa kamu juga tahu itu kan?"
Putri menangis dalam membuat dokter Kim sedikit terkejut.
"Tapi.. aku.. cacat, dokter. Aku.. bisa membuat dia malu"
"Malu? Hahaha.. dia bahkan menggendong mu di depan semua perawat disini tanpa ragu. Menemani dirimu dan merawat kamu dengan tangannya sendiri putri. Kalau dia memang malu dengan kondisi mu dan tak mau memperkenalkan kamu di hadapan orang lain. Dia tak akan pernah bertindak seperti itu. Dia akan melarangnya keluar ruangan dan mengurungku seperti orang gila. Bukan malah mengajakmu berjalan jalan untuk mencari udara segar. Dimana banyak orang yang akan memperhatikan kalian berdua."
"..."
"Siapa yang bilang kalau kamu cacat? Kamu tidak cacat, hanya kamu sedikit berbeda dari yang lain. Itu juga hanya sementara, kamu masih bisa pulih dengan usaha kamu putri. Percaya sama aku.."
"Apa.. aku boleh berlatih sendiri untuk berjalan?"
"Tentu, tapi degan pengawasan dari ku. Aku tak mau pasien ku terluka lagi"
"Terima kasih dokter, maaf juga karena ini"
"Tak apa.. aku akan mengantarmu ke ruang terapi"
.
.
.
--skiipp--
BRUKK
putri kembali terjatuh, entah sudah berapa kali, terapis segera mendekat tapi putri memberi isyarat untuk membiarkan dirinya berusaha bangun sendiri. Dengan tangan yang gemetar karena lelah, putri terus berusaha untuk berdiri.
"Aku.. harus bisa..aku.. gak cacat"
Ucap putri lirih, dia kebalikannya pegangan yang menempel di dinding dan menapakkan kakinya lagi. Menyeret langkahnya dengan susah payah, hingga peluh bercucuran di sekujur tubuh dan wajahnya.
"Huufffttt..."
Dia berhenti sebentar lalu mengambil nafas, dia tersenyum berusaha maju. Memaksa tubuhnya untuk bisa bergerak sedikit demi sedikit.
Terapis disana merasa sedikit khawatir karena ini sudah hampir 5 jam putri melakukan latihan nya. Jadwalnya hanya dua jam dan ini sudah masuk 5 jam? Putri sama sekali tak mau berhenti, dia tersenyum berusaha keras sampai tubuhnya terasa begitu dingin.
"Nona.. tolong, hentikan dulu. Anda sudah melewati batas anda nona."
"Enggak, aku belum melewati batas ku. Aku masih mampu"
Putri yakin dia bisa kembali berjalan, dia akan buktikan pada orang yang menghina nya dan juga dia tak ingin mempermalukan kakaknya dan juga chanyeol tentu saja.
.
.
Dari kejauhan, beberapa member EXO yang datang untuk menjenguk putri melihat bagaimana putri berlatih.
"Ya Tuhan.. Noona"
Jongin mulai menangis saat dia melihat sosok putri yang begitu keras pada dirinya sendiri sekarang. Sehun, Kyung-soo dan Baekhyun sendiri hanya menatap putri dengan tatapan kosong yang sulit di artikan. Perasaan mereka benar benar bercampur aduk sekarang.
BRUKK
jatuh..
Putri kembali jatuh lagi, untuk ke sekian kalinya. Tapi, ada dua tangan yang menahan tubuhnya sebelum mencapai tanah.
"Ma..mah?"
Mamah park sudah berlinang air mata melihat putri, tangannya menyeka keringat putri.
"Sudah nak, sudah ya.. istirahat dulu. Mamah mohon.. kamu sudah bekerja keras sayang"
"Tapi.. aku belum selesai mah"
"Kamu bisa lanjutkan nanti ya sayang, ikutin kata mamah ya.."
Mamah park memeluk putri dan air mata putri ikut meleleh dalam pelukan mamah park saat itu
"Aku.. mau buat chanyeol seneng mah"
"Iya.. mamah tahu sayang, mamah tahu.. mamah yakin kamu bisa, tapi.. sekarang mamah minta kamu istirahat dulu ya"
Putri akhirnya mengangguk dan mulai di bawa ke atas kursi rodanya untuk di bawa kembali ke dalam kamar inap nya. Bersama mamah park tentu saja.
.
.
LANJUT?
VOMMENT JUSEYO
haii.. aku pengennya sih bikin 1 part tambahan, tapi kayak nya nambah 1 lagi ya.. part buat special chapter nya..
Semoga kalian suka
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top