113

Jelang birthday chanyeol oppa.. aku bakalan kasih special chapter...

Just wait oke?

.

.

.

cklek

"ya Tuhan! sayang"

chanyeol yang baru saja pulang dari jepang dan langsung ke rumah sakit saat itu sangat terkejut saat dia melihat putri sudah duduk di lantai dengan beberapa barang yang jatuh di sekitarnya dan juga paha nya yang robek karena terkena pecahan vas bunga. tangannya yang memegang gumpalan tisu yang sudah penuh darah dengan peluh yang sudah membasahi seluruh tubuhnya.

dengan kecepatan kilat dan sangat sigap, chanyeol segera menggendong putri dan membawanya duduk di sebuah kursi yang ada di ruangan itu. dia menekan tombol untuk memanggil perawat dan mengobati luka putri.

.

.

--Skiipp--

"kamu tuh apa apaan sih? kamu tahu gak apa yang kamu barusan lakuin tadi?"

putri yang tadinya sudah sangat berbinar dan berharap bisa bermanja manja dengan chanyeol melepas rasa rindu nya, semuanya langsung ter hempas begitu saja karena chanyeol langsung memarahi nya dan terlihat begitu emosi setelah perawat mengobati lukanya.

putri masih menunduk dan tak berani menatap chanyeol

"kalau aku lagi ngomong. liat ke aku bisa kan?"

"..."

"putri!"

dengan perlahan putri mengangkat kepalanya, sorot mata chanyeol terlihat begitu marah

"maaf"

cicit putri lirih tapi masih bisa di dengar oleh chanyeol

"maaf? kamu pikir kalau tadi kamu kenapa kenapa dan aku gak nemuin kamu terus panggil perawat kamu gak bisa luka lebih dari ini?! aku kan udah bilang sama kamu dari awal. gak usah paksa diri kamu!"

"aku cuma latihan chan"

"latihan kamu bilang? latihan buat nyakitin diri kamu sendiri? iya?"

"enggak chan.. gak gitu..."

"sekarang paha kamu yang robek dan luka... terus besok apalagi? tangan? jari? leher? atau mungkin kepala kamu? atau bahkan kaki kamu yang luka? iya? kamu suka kalau badan kamu penuh luka kayak gitu bee?"

"enggaaakk..."

"kamu tuh ya bee, aku bilangin gak pernah mau dengerin aku. kamu selalu aja keras kepala dan selalu semau kamu sendiri, aku udah bilang kan jaga diri kamu. panggil perawat atau siapa kalau kamu mau apa apa. jangan sok kuat dan sok bisa sendiri kalau nyatanya kamu memang gak bisa lakuin itu semua sendirian!"

chanyeol terus saja bicara dengan nada tinggi hingga putri kembali menunduk, tangannya meremas ujung pakaiannya dan dia menggigit bibir bawahnya untuk menahan air mata yang mendesak ingin keluar dari pelupuk matanya sekarang juga.

"kamu tahu gak? aku tuh selalu khawatir sama kamu, cemas.. pikirin kamu, aku takut kamu kenapa kenapa. aku khawatir kalau kamu luka, aku khawatir kamu takut sendirian disini. tapi, kamu? liat??? kamu malah kayak gini, paksa terus badan kamu sampai kamu hancur!"

"aku cuma mau belajar jalan chan.. itu aja kok"

"kamu ikut terapi kan? kurang? apa kamu harus ikut terapi sampai ratusan jam biar kamu puas? bisa gak sih kamu dengerin aku sekali aja?"

"emang kamu gak suka kalau aku bisa-"

"aku gak peduli! aku gak peduli lagi, mau kamu bisa jalan atau lumpuh kayak sekarang. aku sama sekali gak peduli. aku udah bilang itu sama kamu berulang kali kan?"

"tapi aku mau bisa jalan lagi kayak sebelumnya chanyeol!"

bentak putri dengan menahan tangis nya

"oke! terserah sama kamu, kamu mau bisa jalan lagi dan terus latihan sendiri sampai badan kamu luka semua gitu juga silahkan aja. aku gak akan peduli lagi, silahkan kamu lakuin apapun yang kamu mau. kalau perlu, sekalian kamu bikin bekas luka di sekujur tubuh kamu. biar kamu bisa puas nanti"

chanyeol berlalu pergi dari kamar putri dan meninggalkan putri yang masih diam termenung di kursi. air matanya sudah tak bisa di bendung lagi, dia menangis terisak dan terjatuh lagi dari tempat duduknya. putri mulai menyeret tubuhnya merangkak ke ranjang rumah sakit

"kamu gak tahu kenapa aku sampai begini, kamu gak tahu alasan aku sampai begini."

gumam putri dalam tangis nya sambil terus menyeret tubuhnya sendiri dengan susah payah

.

.

.

--Skiipp--

"AAARRGGGHHH!!! CHANYEOL!!! BODOH BODOH BODOH!"

  chanyeol meremas rambutnya frustasi

"kenapa aku marah marah dia? ya Tuhan, aku ngapain sih tadi?!!!"

sumpah serapah di berikan chanyeol untuk dirinya sendiri. dia berbalik dan mulai berjalan lagi menuju ke kamar putri.

.

.

.

LANJUT?

VOMMENT JUSEYO

nah lho, chanyeol nya ngamuk. mpus deh putri

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top