Kesal
Kirana tak mengerti dan ia menangkap gelagat aneh pada suaminya tapi ia tak mau berprasangka buruk terlebih dahulu.
"Aku sudah memasak untukmu, Mas. Apa kamu tidak ingin mencobanya sedikit saja?"
Angga menatap tajam dan terlihat tak suka pada Kirana.
Ya. Kirana yakin, suaminya terlihat tak suka dengan apa yang baru saja ia ucapkan meski menurutnya tak ada yang salah dengan ucapannya. Ia hanya meminta suaminya untuk mencicipi sedikit makanannya saja. Minimal mau meminum, minuman yang telah ia sediakan.
"Apa kamu tuli?"
Kirana melirik jam yang terpasang pada dinding kamarnya dan menurutnya ini masih terlalu pagi untuk masuk ke kantor. Apa memang kantor saat ini merubah peraturan jam kerja mereka. Entahlah, Kirana tak tahu itu.
"Kalau begitu, aku akan mengantarkan makan siang untukmu nanti."
"Terserah."
Angga bergegas pergi melewati Kirana. Ia tak mau berdebat lagi dan tak mau membuang-buang waktunya lagi untuk berbicara padanya.
Kirana mengikuti suaminya sampai luar dan ia masih mencoba mengulurkan tangannya untuk bersalaman karena ia masih menghargai Angga dan menghormatinya sebagai suami namun Kirana harus tersenyum miris lalu menarik tangannya kembali karena Angga mungkin tak sudi bersentuhan dengannya lagi sehingga tak pernah mau menerima uluran tangannya setelah kejadian malam itu.
***
Senyum Angga merekah sempurna, ia tak sabar untuk bertemu dengan Selly tapi saat ia sampai di parkiran, ia melihat Rasta dan Selly tengah bersama.
Mungkin juga mereka berdua telah menghabiskan malam bersama semalam.
Memikirkan kenyataan itu, hati Angga terasa panas dan kesal, ia ingin menyingkirkan Rasta dari Selly.
Ide licik pun muncul di otak Angga, ia merogoh ponselnya dan mengambil beberapa foto Selly dan Rasta. Ia berniat mengirimkan foto-foto itu kepada suami Selly.
"Maafkan aku, Kawan," gumam Angga sambil tersenyum mengingat keberhasilan idenya mencapai 99% yang itu artinya, sudah dipastikan ia akan berhasil menyingkirkan Rasta dari samping Selly.
Angga turun dari mobilnya setelah berhasil mengambil beberapa foto mesra Rasta dan Selly lalu ia melewati Selly dan Rasta dengan senyum lebar yang menurut Rasta terlihat aneh.
Pasalnya, selama ini Angga tak pernah menampilkan senyum seperti itu. Biasanya dia hanya mengangguk sekilas sambil lalu.
Rasta tak mau banyak berasumsi tapi alarm kewaspadaan pada dirinya berbunyi nyaring seolah memperingatkan dirinya untuk berhati-hati.
"Kamu merasakan sesuatu?"
Rasta menengok ke arah Selly. Ternyata bukan hanya dirinya yang merasa aneh pada kelakuan Angga pagi ini.
"Biasanya dia terlihat kaku dan takut padaku atau kikuk," ujar Selly lagi.
"Mungkin hatinya tengah berbahagia."
Selly tak yakin tapi apapun itu bukanlah urusannya sehingga ia tak membahas hal ini lebih lanjut dengan Rasta.
"Pagi Bu Selly yang cantik," sapa Cakra dengan senyum khas pria itu yang menawan.
"Aku selalu menyukai senyummu," balas Selly ikut tersenyum.
Sedangkan Rasta tak peduli, ia sudah biasa bertemu dengan pria selingkuh Selly yang lainnya.
Tidur bersama Selly dan sering menghabiskan waktu bersama, tak membuat Rasta memiliki perasaan khusus dengan wanita itu.
Rasta hanya berhubungan atas dasar saling memenuhi kebutuhan saja. Tidak ada perasaan lebih yang mengharuskan dirinya cemburu saat Selly berinteraksi dengan pria lain.
Tidak, Rasta tidak merasakan perasaan itu. Bahkan tentang Selly tidak pernah muncul dalam mimpi-mimpi malamnya tapi ada satu wanita yang membuat Rasta tak dapat tidur nyenyak akhir-akhir ini.
Rasa mendamba wanita itu begitu besar dan Rasta membenci itu karena ia tak ingin perasaan-perasan ganjil itu hadir dalam hidupnya.
Rasta tak mau terluka dan tak mau merasakan apa itu yang dinamakan patah hati beserta kehilangan.
Sudah cukup banyak Rasta merasakan kehilangan orang yang ia cintai dan kasihi. Ia tak mau terjatuh lagi dalam lumpur penderitaan yang membuat hidupnya terasa kelam.
Sehingga semua itu membuat pribadi seorang Rasta seperti pria yang tak bermoral dan tak memiliki rasa peduli.
Mungkin semua itu benar adanya, Rasta memang sekarang tak peduli apapun. Ia hanya peduli dengan dirinya sendiri.
Pemesanan Hubungi: 0896-9022-2246
Versi buku ada beberapa part hidden yang gak tayang dimana pun ya. 😁
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top