39. Dandelion dan Angin
Kita hanyalah Dandelion dan hembusan angin,
Aku yang di paksa menyerah di terbangkan tanpa arah.
Aku hanya kecil dan rapuh ketika berjumpa denganmu,
Aku hanya bisa pasrah ketika kamu menghempasku.
Sekuat aku mendamba,
Sekuat itulah kamu mencampakkannya.
Aku hanya setangkai Dandelion yang menjulang,
Berusaha lebih tinggi dari yang lain.
Namun apa yang aku dapat sebab terlalu tinggi,
Aku tak siap saat kamu terpa begitu kencang.
Aku yang mendamba malah ditimpa luka,
Aku yang dikalahkan rasa inginku sendiri,
Aku yang harus menyerah karena tidak mungkin sanggup,
Kamu bukan kapasitasku!
-Tia Purnama Setiani-
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top