36.
Selalu berulang kembali yang entah kapan ini terjadi pertama kali,
Lagi-lagi aku masih saja terjaga meski sudah dini hari.
Mataku enggan sekali terpejam meski sudah ku coba terus,
Hanya bisa mengganti posisi berbaringku dengan tak nyaman.
Meski lampu kamarku sudah gelap sejak malam belum terlalu larut,
Tetap saja mataku enggan menutup dan kantuk belum juga menghampiriku.
Diluar sana tengah gerimis,
Bisa ku dengar rintiknya mengenai dedaunan.
Sahutan suara katak turut mengisi keheningan malam,
Atau sesekali suara kendaraan yang melintas entah kemana tujuannya.
Suara khas malam menjelang pagi tak pernah luput aku rasakan,
Mengantarkanku kembali pada sebuah ingatan,
Ingatan tentangmu yang terlampau memilukan,
Ia selalu menari-nari di kepalaku mengingatkan tentang cerita cinta sendirian.
Khawatir? Tentu saja iya!
Kini bukan hanya rindu kepadamu yang menyulitkanku,
Tetapi dampak-dampak dari itu mulai membuatku tak tenang.
Ternyata bukan hanya melupakanmu saja yang sulit,
Kini bahkan untuk terlelap pun bukan lagi hal yang mudah untuk aku lakukan.
Kini, perihal cinta ternyata semakin menyulitkanku,
Lagi dan lagi.
Ketika aku ingin berpindah namun aku takut yang terjadi takkan lebih indah.
Ketika aku ingin terbuka namun aku takut jika akhirnya kembali membuat luka.
-Tia Purnama Setiani-
(
12.12am)
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top