34.

Boleh ku hitung berapa hari saat terakhir kita bertemu?
Ternyata lebih banyak daripada pertemuan-pertemuan kita.
Tentu saja kita yang hanya aku saja yang merasa ada sesuatu diantara kita,
Sedangkan kamu hanya tersenyum tulus tanpa tahu hatiku teriris menyaksikannya.

Senyum yang kamu ulas itu yang selalu menyiksa setiap aku mengingatnya,
Selalu mengingatkan aku pada senja itu,
Meski sekuat tenaga aku mengenyahkannya.

Bisakah sekali saja kita bicara?
Mengenai rindu-rindu yang terus mencabikku tanpa kau tahu.
Rindu yang terus saja menghinggapi kepalaku,
Berputar-putar menjadikan ingatan tentangmu terasa lebih banyak lagi.

Sekali saja temui aku!
Biar ku beri tahu tentang rindu-rindu yang menyayat kalbu,
Tentang rindu-rindu yang sudah terlanjur menjadi candu,
Tentang rindu-rindu yang tak diakui oleh yang dituju.

Bukan lagi cintamu yang ku harapkan,
Atau pengakuanmu tentang perasaanku,
Tapi aku hanya ingin kau mendengarkanku,
Bahwa kata mereka itu tidaklah seperti apa yang sebenarnya aku rasakan.

-Tia Purnama Setiani-

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top