31.

Rindu itu seperti jingga senja, yang datang --sekejap hilang dan terus berulang,
Mungkin saja hari ini tidak ada karena hujan,
Tapi saat cerah nanti ia pasti akan datang lagi,
Seperti kamu yang tak pernah lepas dari kata rindu.

Mungkin aku bisa katakan aku melupakanmu satu waktu,
Namun sebenarnya aku tak pernah benar-benar melepasmu.

Meski hadirmu hanya jadi kenangan sepihakku,
Rupanya cinta memang tak mampu berpaling lagi,
Bahkan hanya sesaat memandang yang lain.

Waktu memang menghukumku dengan kejam, bukan?
Ia terus berjalan sementara rasaku padamu tak pernah pudar.

Selama lebih dari seribu delapan ratus hari aku berdiam diri,
Terombang-ambing dan enggan menepi.

Usiaku, usiamu dan beberapa kejadian bahkan sudah berubah,
Namun pikiranku tak pernah bisa mengabaikan bayanganmu.

Sesak dada masih saja terasa saat rasa itu hadir,
Bahkan hati terus saja tak pernah terbuka kepada selain dirimu.

Hari, bulan, tahun dan musim terus berganti,
Tapi sekali lagi tidak dengan perasaanku.

Nyatanya, cinta tak pernah seperti usia yang semakin lama semakin menua...


-Tia Purnama Setiani-

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top