28.
Kepada lelaki yang suatu saat nanti bisa meruntuhkan segala keyakinanku,
Bahwa aku tak ingin jatuh cinta lagi.
Karena meski aku bersikukuh berkata demikian,
Bukankah takdir itu sendiri sudah jelas bahwa kita tentu akan berpasangan?
Semoga kau tak mematahkan apa yang telah kau tumbuhkan,
Bukan karena aku takut ditinggalkan,
Sebab aku sudah biasa perihal cinta yang berubah menjadi luka dan pengabaian.
Aku hanya tak ingin kau hanya menumbuhkan sesuatu yang tak bisa kau jaga,
Membiarkannya tumbuh tanpa kau pelihara hingga akhirnya mati sia-sia.
Kelak jika kau sudah membuatku jatuh cinta,
Bertahanlah dengan segala kekurangan yang aku miliki.
Kelak jika kau sudah benar-benar memilihku,
Bersedialah menjadi penyeimbang langkahku,
Menciptakan mimpi-mimpi baru yang akan kita wujudkan bersama.
Kelak jika kau sudah tak ingin lagi bersamaku,
Jangan pergi begitu saja tanpa permisi,
Jangan bersikap seolah kau tak pernah menciptakan sesuatu yang pernah membuat kita bahagia.
Pergilah baik-baik dengan membawa kenangan manis,
Meski bersamaku mungkin tak terlalu indah.
Padamkan perlahan api yang pernah kau hidupkan hingga membara,
Jangan biarkan ia membakar hatiku sendiri hingga tak tau bagaimana memadamkannya.
Tinggalkan aku dengan sebuah kata perpisahan,
Meski aku tau tak ada yang manis dalam sebuah perpisahan,
Namun itu lebih baik daripada ditinggalkan dengan pengabaian.
-Tia Purnama Setiani-
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top