24.

Maaf, karena lagi-lagi aku merindukanmu
Mengingat dirimu dalam senyap malam
Bisakah kembali hati yang telah koyak ini?
Mengingat semua yang terjadi bukanlah sesuatu yang patut dijalani.

Aku terluka karena tak pernah bisa melepas bayangmu
Meski hati begitu terkoyak, rindu amatlah kejam terus menusuk
Aku benci saat malam mulai larut dan aku masih terjaga
Karena semua luka dan rindu yang tersimpan selalu mencuat kembali
Aku benci saat gelap dan hening menjalari setiap pikiranku
Mengingatkan wajah yang hanya menjadi bayang dalam hidupku.

Aku rapuh dan tersiksa dengan kejam
Oleh rindu yang selalu datang setiap malam
Selalu terjaga dan tertelan begitu dalam ke jurang kelam.

Angin malam selalu membisikan kata rindu
Yang tak pernah terhitung sejak pertama kali aku menambatkan hati padamu
Sejak aku memulai sesuatu yang sia-sia dan tak jua bisa berhenti.

-Tia Purnama Setiani-

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top