2. Kisah Diakhir Mei

Senja itu,
Hujan rintik-rintik diakhir Mei
Mengundang debar yang tak pernah disangka hati
Kemudian jabat tanganmu begitu menggetarkan
Bukan pertama kali ku lakukan
Namun baru pertama ku rasakan
Ada hal lain pada senyumanmu sore itu
Hingga selanjutnya banyak hari bersama bayang senyumanmu
Semu, pengharapan yang hanya terwujud lewat tarian jari
Diam-diam mencintaimu dalam waktu yang panjang
Mencoba memungkiri setiap kenyataan kau tak mencintaiku
Memaksa hati bahwa mencintaimu itu indah
Memaksa bertahan walau sebenarnya menyakitkan
Menyaksikanmu bahagia bersama cinta-cintamu
Apa kemudian aku bahagia?
Tentu saja tidak!
Aku hanya bodoh menanggapi kenyataan
Hatiku hanya lebih kuat bekerja dibanding logika
Terlalu sakit untuk bertahan
Namun terlalu cinta untuk melepaskan
Bertahan, berharap, menanti
Hingga banyak Mei yang ku lalui
Tak sekalipun melepas bayangmu
Meski kenyataan cinta sendirian terus mendampingi
Mei demi Mei setiap tahunnya
Aku berharap ada yang berubah suatu hari
Hingga banyak Mei kulalui, perasaan itu tetap sama, tak kunjung berubah
Aku tetap mencintaimu
Kau tetap tak mencintaiku
Terimakasih untuk sekian Mei yang melelahkan menantimu
Pada Mei ini, aku akan melepaskan rasaku padamu
Pada Mei ini, aku akan pergi bersama luka yang ku buat
Pada Mei ini, aku nyatakan bahwa aku tak lagi bertahan didalam pahitnya kenyataan mencintaimu
Pada Mei ini, biarlah aku sendiri menata hati

-Tia Purnama Setiani-

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top