12. One Day
Suatu hari, 20**
Kepada kamu yang kusebut masa depan,
Duduk, bacalah ini sebentar
Aku akan bercerita bagaimana aku dahulu,
Tentang kisah hidupku dulu, mungkin tak terlalu tepat bila disebut kisah cinta.
Aku pernah jatuh cinta pada seseorang yang sulit ku lupakan,
Mungkin hingga saat ini pun ia masih menempati sudut didalam hati.
Aku pernah memperjuangkannya sekuat aku bisa,
Lama sekali aku menabahkan harap padanya,
Hingga aku sadar bahwa cinta ini hanya aku yang rasa.
Lelakiku, kuharap setelah kau baca ini,
Kau tidak menyesal bersatu dengan wanita yang pernah bodoh sepertiku.
Maaf jika ia punya tempat tersendiri dihatiku.
Bukankah setiap kisah punya ruang sendiri?
Bukan aku ingin membagi ruangmu dengan siapapun,
Percayalah, kini hanya kau satu-satunya yang memilikiku seutuhnya.
Jika kau mungkin saja dia,
Saat ini kita pasti tertawa bersama,
Menertawakan takdir yang kadang begitu menggelikan.
Lelakiku, setelah kau baca ini,
Semoga tak lelah menabahi aku.
Jadilah pelukan terhangat disetiap senjaku melepas rindu,
Jadikan aku rumah ternyaman untuk kau pulang, bukan hanya setelah kau lelah bekerja,
Tapi semoga setiap saat kau selalu menaruh rindu pada satu tempat, yaitu aku.
-Tia Purnama Setiani-
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top