A PENNY OF MY THOUGHT (BUKAN BAB BARU)
Dear readers,
Firstly first, ini bukan pengumuman PO atau bab terbaru dari SENJA BULAN JUNI. Kalau kalian mau skip baca ini, silakan, tapi saya sarankan buat dibaca karena saya nggak akan mengulangi apa yang akan saya tuangkan di sini. This one is more like my way of expressing my thoughts. Jadi, mau dianggap curhatan, ranting, atau apa pun itu, it’s up to you.
Kenapa nggak saya taruh di KOLASE, yang notabene isinya tentang opini? Karena ini berhubungan dengan SBJ, makanya pas aja saya taruh sini.
Ada apa sih?
Sejak SBJ belum ditulis, saya udah wanti-wanti bahwa kemungkinan sekuel Glenn akan langsung saya bukukan. Ternyata, saya berubah pikiran. Saya pikir, nggak adil juga misalnya langsung jebret gitu aja saya buka PO. So I decided to post few chapters before turning it into a book. Saya juga kasih tahu di blurb (atau deskripsi cerita di Wattpad) DAN di prelude, bahwa cerita ini tetep akan saya bukukan, tapi saya belum tahu persisnya di bab berapa akan saya putus. Saya kasih tahu di blurb dan prelude itu bukan tanpa tujuan. Harapan saya, buat yang nggak berniat beli bukunya nanti, bisa skip cerita ini dan cari cerita lain yang akan di-publish sampai selesai. Saya mengantisipasi kekecewaan yang timbul misalnya cerita ini tiba-tiba saya bukukan di tengah cerita tanpa pemberitahuan sebelumnya. In a way, I put the warning in the front. Cukup fair sebenernya kan? Saya nggak maksa kalian buat baca, nggak maksa kalian buat beli, jadi pas saya bukukan pun, nggak ada yang rugi.
Tapi ternyata, tetep ada yang nggak terima. Saya nggak mau nunjuk siapa, tapi ada yang bilang bahwa dia kaget SBJ mau saya bukukan karena dia nggak baca blurb dan prelude. Pas saya bales bahwa catatan di blurb dan prelude itu saya tulis bukan buat dekorasi, dia bilang saya “a lil bit salty,” dan dia bahkan nggak mau repot-repot buat baca. Mungkin karena shock atau memang saya orangnya nggak bisa lupa—I forgive but I don’t forget—komentar itu ngasih efek yang luar biasa buat saya. Saya berusaha menempatkan diri sebagai pembaca, karena saya pun seorang pembaca. Saya tahu, banyak pembaca di Wattpad yang berharap cerita favorit mereka nggak diputus di tengah jalan atau dibukukan. Wattpad is free platform dan dengan modal internet, tiap orang bisa baca cerita dari genre apa pun dengan gratis. I get that. Tapi, ketika saya sebagai penulis udah ngasih peringatan di awal dan nggak digubris, saya ngerasa nggak dihargai. It really disappointed me. Nggak punya hakkah penulis buat minta pembaca mereka ada di posisi penulis?
Anggep aja saya anak kecil yang ngambek atau bitter, tapi saya perlu ngungkapin ini supaya kejadian yang sama nggak terulang—baik ke saya maupun ke penulis lain—dan biar apa yang saya pendem 3 hari ini keluar. I can’t hold it any longer. Author’s note itu ada buat dibaca, bukan diabaikan. Saya bukan penulis besar yang dapet puluhan juta dari buku yang saya terbitin. Saya cuma penulis indie yang bukunya laku 50 kopi aja udah seneng banget. Saya cuma pengen pembaca juga bersikap adil dengan menempatkan diri mereka pada posisi penulis. Beberapa temen saya minta saya cuekin aja komentar seperti itu. Believe me, I tried, but I failed.
Dari awal, saya nggak berniat bikin sekuel SBJ, tapi karena saking banyaknya yang minta, saya turutin maunya kalian. Saya nggak berniat membukukan KLB, tapi karena banyak pembaca yang minta saya bukukan, maka saya turutin juga. Ngubah naskah di Wattpad jadi buku itu bukan perkara gampang, seenggaknya buat saya. Naskah yang udah ada di Wattpad, saya edit lagi, saya benerin lagi, dan itu nggak makan waktu satu-dua hari. Dalam kasus KLB, it took me weeks, dan itu pun saya masih belum puas. Kalau naskah kalian ada yang dipinang penerbit, bersyukurlah karena kalian nggak repot ngedit, mikirin cover-nya seperti apa, layout bukunya kayak gimana. Sebagai penulis self-published, saya mikirin itu semua. Belum lagi nanti ngurusin pembeliannya, ngitung supaya nggak ada yang missed, terus kalau bukunya udah datang, musti ditandatangani, dibungkusin satu-satu, dikirim, dan berharap kirimannya sampai. Jadi pembaca mah enak. Tinggal baca, bisa sambil tiduran dan ngemil. Nulis dan ngelakuin itu semua sambil tiduran dan santai-santai? Yang ada bakal terlantar.
Bikin buku self-published itu makan tenaga dan waktu, makanya saya nggak getol banget nerbitin buku sendiri. Dari 12 works yang ada di Wattpad, cuma SBJ, KLB, KAI, dan ONE FINE DAY yang saya bukukan, ada cerita yang saya tamatin dan bisa dibaca GRATIS. Saya pun sekali lagi nggak maksa kalian buat beli. Kalian beli saya seneng, kalian nggak beli pun saya nggak apa-apa karena sadar, nggak semua pembaca di Wattpad punya duit lebih buat beli buku. Apalagi penulis ecek-ecek kayak saya.
Setelah baca komentar itu, saya jujur jadi males buat posting KANVAS JIWA yang udah saya janjiin bakal di-posting. Mungkin nggak adil buat pembaca lainnya, tapi saya sekarang lagi nggak mood banget nulis cerita di Wattpad. Kalau blurb dan prelude aja nggak dibaca, terus, buat apa saya nulis ceritanya kalau ujung-ujungnya nggak dianggep? Mending nggak usah sekalian. Jadi saya nulis ini buat ngasih tahu nggak akan ada cerita baru dari saya. Kanvas Jiwa akan saya unpublished dan akan saya published ulang ketika mood saya udah baikan. PO KLB dan SBJ akan tetep jalan, jangan khawatir meski saya masih belum tahu pastinya.
Saya minta maaf buat pembaca lain yang udah ngikutin saya dari awal kalau kalian kecewa dengan keputusan ini, tapi ada kalanya saya harus bersikap tegas dan egois dengan tulisan saya sendiri. I need to protect my writing and my story. Mungkin banyak penulis Wattpad yang nganggep menulis adalah sekadar pengisi waktu luang, tapi saya bukan penulis seperti itu. Menulis buat saya lebih dari sekadar pengisi waktu luang. Writing is my life. Menulis saya anggap sebagai sesuatu yang serius. Jadi jika ada yang bersikap nggak acuh dengan tulisan saya, saya pun bisa bersikap sama. Berdoa aja supaya saya nggak ngambek lama-lama. But, as I said earlier, I forgive but I don’t forget. Saya bisa memaafkan kesalahan orang, tapi saya nggak akan lupa. Komentar yang saya bahas ngelukai harga diri dan ego saya sebagai penulis, jadi seperi luka yang lain, saya perlu waktu buat menyembuhkan diri.
Pesen saya sih cuma satu: read carefully if you’re a reader. Susahnya apa sih tinggal baca? Bijaklah dalam berkomentar—apalagi kalau penulisnya sensitif kayak saya—karena meskipun sekarang tata krama jadi sesuatu yang agak langka, saya jenis manusia yang masih menjunjung tinggi kesopanan. Courtesy for me is a very important thing, sekalipun itu di dunia maya. Misalkan setelah ini ada yang mau unfollow saya atau nganggep saya seperti anak kecil yang lagi ngambek, saya nggak keberatan. By all means, do whatever you think is right. Kalau kata Dua Lipa, IDGAF, hahahaha.
Buat pembaca saya yang lain, misalkan di antara kalian ada yang niat buat nge-blow-up ini dan jadiin ini sebagai landasan drama nggak penting di Wattpad, please jangan. Saya nggak mau terlibat drama nggak penting. Pembaca-pembaca saya pasti pengen ngebelain saya—pede banget yak? Hahahaha—tapi saya nggak perlu dibela dan jangan di-bully juga pembaca yang bikin saya ngambil keputusan ini. It happened and nothing will change my mind. Let’s move on. Toh, saya percaya, masih banyak cerita-cerita bagus di Wattpad yang bisa kalian baca daripada punya saya.
So, see you when I see you. Nanti kalau PO SBJ dan KLB udah siap, saya post lagi di sini. Meanwhile, have a great Sunday, everyone!
Shimbalaiê,
Abi
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top