PART 5 , REMEMBER ME
******
"Sen, kita gabisa gini lagi sudah lah dijalani saja dulu toh jika memang jodoh mau bagaimanapun hati kita akan tetap saling terikat."
"Tidak bisa Rama, saya tidak mau!"
********
"Aaaa!"
"Mimpi buruk itu lagi." dengusnya kesal
dirinya tak ingin mencoba mengingatnya kembali sedikitpun, disambarnya selimut yang sedari tadi menutupi sebagian badannya jam masih menunjukkan pukul 3 pagi
"Masih jam segini juga, huh tapi perutku lapar."
Ia membuka selimut itu, keluar dari kamar sambil berlarian kecil menuruni satu persatu anak tangga, yah rumah kala itu sepi tampak hanya lampu dapur yang menyala dirinya menuang segelas susu dari kulkas, pikirannya sedang kosong mungkin ia hanya ingin menikmati susu digenggamannya tanpa terganggu apapun, matanya memutari langit langit rumah sembari memikirkan sesuatu
"Hm, tidak bisa tidur bagaimana kalau mengirim pesan kepada Abhi? ah bukan ide bagus, menonton televisi? Dicoba saja dulu."
Ia melangkah pelan menuju ruang tengah dimana sebuah televisi berukuran besar terpampang jelas di dindingnya, Sena membaringkan tubuhnya di sofa mengotak atik remot yang ia pegang
"Tidak menarik." Gerutunya
Tangannya merogoh saku celana, dibukanya lockscreen dari handphone itu, nampak jarinya mengetik ragu, rencananya hendak menonton televisi sepertinya harus gugur
"Abhi Ardian jutek" begitulah sekiranya ia menamai kontak Abhi
"Halo Abhi selamat malam." Ia tersenyum optimis
Tak selang beberapa detik dihapus lagi pesan itu
"Gila ini sudah pagi !" Dirinya menepuk jidat
Ya lagi lagi ia berpikir, rumit sekali rasanya menyusun kata kata yang sekiranya pas untuk memulai percakapan, ditambah Sena bukanlah tipikal orang supel
"Baiklah coba kita mulai dari awal."
"Abhi? Selamat pagi apakah kamu belum tidur?" Sent, dirinya menghela nafas panjang
Detik telah lama berganti menit satu notifikasi pun bahkan enggan muncul, ia membuka lagi handphone digenggamannya itu, yah hampir setiap detik namun kali ini berbeda, bukan untuk melihat pesannya kepada Abhi melainkan memutar sebuah lagu
-Calum Scott ~ You Are the reason-
There goes my heart beating
Cause you are the reason
~
My heart keeps bleeding
I need you now
If I could turn back the clock
I'd make sure the light defeated the dark
I'd spend every hour, of every day
Keeping you safe
And I'd climb every mountain
And swim every ocean
Just to be with you
And fix what I've broken
Sebuah notifikasi muncul, ia terperanjat
-Abhi Ardian Jutek-
Online
"Abhi, selamat pagi apakah kamu belum tidur?"
"Kamu mengganggu tidurku."
"Ya maafkan saya."
"No problem."
"Abhi ^-^"
"Apa?"
"Tidak ~_~"
"Huh."
Sena menggerutu kesal, bagaimana ada orang se judes ini didunia mengalahkan dirinya? Ia mematikan handphone melemparnya ke sofa, kembali (lagi) dirinya mencoba memejamkan mata, ya untuk kali ini Sena dapat tertidur.
06.00 am
"Sena, kamu kenapa tidur disini?"
Matanya mengerjap, manahan silau matahari yang mengenai matanya
"Ah sudah pagi, kakak saya hari ini sekolah!"
"Kamu itu, ini sudah jam 6 cepat!
Dengan terburu buru Sena mamakai satu persatu atribut sekolah, manata buku bukunya
"Hari ini senin? Ya ampun bagaimana jika terlambat?!"
Kakinya berlari begitu cepat, tak sempat sarapan keluar dari pintu rumah dengan tergesa
"Ayah, ibu kakak Sena berangkat!" Teriaknya
"Hei sarapan dulu!" Bentak ibu Sena
"Tak sempat Sena sudah terlambat!"
Nafasnya tersekat sampailah didepan gerbang sekolah yang sudah berancang- ancang akan menutup para siswa siswi berhamburan mencari celah memasuki sekolah, tampak dibalik gerbang barisan murid murid berjajar rapi hendak melaksanakan upacara.
"Pak Ekooo! Jangan ditutup dulu saya belum masuk!"
"Elahdalah mbak Sena kok dengaren telat!"
"Anu pak ini tadi kesiangan."
"Sekarang jarang ya kalih mas Rama?"
"Em anu sudah tidak perlu dibahas pak, saya mohon kali ini pintunya dibuka." Sena memelas
"Baik, besok jangan telat lagi."
"Sip, bapak baik sekali." Ia cengengesan
Sena menghela nafas lega, lalu menjatuhkan tasnya disamping pagar, dan ikut masuk pada barisan upacara, matanya menatap lurus kedepan melihat seksama sosok pemimpin upacara itu, ya dia adalah Rama
"Kamu tetap sama saja seperti dulu, andaikan sekarang kamu masih jadi milikku." Batinnya
"Stay with me Rama."
"Ya dong :v"
Haii gimana si pendapat kalian tentang Sena ? ^-^
Tetap setia membaca ceritaku kritik dan saran saya butuhkan :)
•
•
•
•
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top