Prolog

***

Happy Reading♡

Biasakan menjadi pembaca yang bijak:)

Senyum menyeringai terbit dibibir Sena yang sedang melihat pantulan dirinya yang sudah berbalut seragam sekolah. "Bagus juga," komentarnya melihat penampilan nya yang sekarang yang biasanya kumel berantakan sekarang lebih rapi dan modis.

"Sena sudah belum, nanti kita telat," teriak sesorang dari bawah yang diketahui bernama Tifa, sahabat sekaligus sepupunya Sena.

Sena melihat sekali lagi penampilan nya. "The game starts immediately," ujarnya dengan senyum picik

Hari ini merupakan hari pertama Sena di sekolah barunya. Tifa sengaja memaksa Sena pindah bersamanya agar dia juga ada temannya mengingat Sena memiki sifat intorvet.

"Sena jangan melamun, kita udah sampe," tegur Tifa.

"Eh iya, Sena duluan yak, sampe ketemu di kelas, moga aja sekelas," ujar Sena. Semoga aja tidak, lanjut Sena dalam hati.

"Bay-bay Tifa," pamitnya segera turun dari dalam mobil.

Tifa memerhatikan Sena yang sudah menjauh nggak biasanya dia mau sendirian, apa lagi ini tempat baru.

Saat melewati koridor Sena merasa was-was mengingat ini tempat baru baginya. Dia pengen bertanya dimana letak ruang kepala sekolah, tapi dia urungkan kerena melihat orang yang sangat dia kenali yang sedang bermain basket.

"Waktunya bermain," guman Sena tersenyum tipis.

Sena cukup lama memerhatikan Daffa bermain basket, hingga bell pertanda masuk membuyarkan lamunannya.

Segera mungkin Sena pergi dari tempat itu dari pada menjadi pusat perhatian, karena dia siswi baru disini.

***

Sena yang bingung dimana letak ruang kepala sekolah memberanikan dirinya menghampiri cowok yang dikatahui pasti kakak kelasnya sedang duduk di gazebo sendirian yang sedang memainkan handphone nya.

Dengan keberanian pasti, Sena mulai mendekati kakak kelasnya itu. Cukup lama Sena berdiri di belakang orang tersebut, menimbang-nimbang apa mau bertanya atau tidak.

"Maaf kak, aku anak baru bisa antarin aku keruang kepala sekolah," pinta Sena menunduk.

Cowok itu menoleh lalu menatap Sena. "Ayo ikutin saya," ujar nya tersenyum hangat.

Sena membuntuti cowok tersebut hingga sampai didepan ruang kepala sekolah. "Makasi ya kak mau antarin aku," ujar Sena memberanikan dirinya menatapnya.

"Iya sama-sama, saya Raynand," ujarnya mengulur tangannya.

Sena melihat itu mengerjapkan matanya beberapa kali. "Eh, aku Sena," ujarnya menjabat tangan cowok yang bernama Raynand tersebut.

"Saya duluan," pamit Raynand. Sedangkan Sena mengangguk kecil lalu masuk kedalam ruang kepala sekolah.

Senyum Sena mengembang, dia lalu melangkah dengan riangnya ke kelas XI IPA 1 dimana permainannya akan mudah dilakukan.

Penderitaan dibalas penderitaan, batinya tersenyum picik.

***

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top