(Sakit) Dua Kali
Kamu, kamu begitu betah singgah disini.
Kamu yang sudah lama menempati relung hati ini.
Dan kamu yang selalu ada di hati ini.
Lebih dari sepuluh tahun lamanya, hanya kamu yang disini dan menetap.
Beberapa kali aku menghadirkan yang lain, namun tetap saja, hati ini memilih pulang kepadamu.
Dan, menjaga hati ini.
Sekali lagi, untuk kesekian kalinya.
Aku bertahan dengan hatimu itu, kaupun tahu.
Aku menempatkanmu disini supaya kau tak kemana-mana, kaupun tahu.
Pernah hati ini terluka karenamu, namun aku hanya membisu.
Kupikir kau tak tahu, ternyata kau sangat tahu tentang hatiku.
Ya, kau sudah tahu.
Mungkin kau pikir itu hanya rasaku.
Namun, aku terlalu mempertaruhkanmu sebagai harapanku.
Saat kesedihanku berada disini, di titik terendahku.
Katakanlah aku bodoh, jika harus mengambil resiko tentang hatiku.
Namun, harus aku lakukan itu.
Yang akhirnya yaa, sakit itu terulang lagi.
Dengan bodohnya aku bertanya.
"Masih adakah tempat dihatimu untukku?"
"Tersisakah ruang dan waktumu untukku?"
"Adakah aku dihatimu?"
"Bisakah kau untuk bersamaku?"
Jika jawabannyan tidak, maka aku menyerah dan anggaplah aku tak pernah bertanya.
Anggaplah aku seperti dahulu, layaknya sahabat, saudara dan kawan.
Anggaplah aku tak pernah mengungkapkan isi hatiku.
Dan, hapuskan semua tentangku.
Ternyata benar, hanya sampai disitu saja.
Kau bilang,
"Aku sudah nyaman begini kau temanku dan sahabatku, biarkan begini saja adanya, dan itu lebih baik."
Maka sesuai janjiku padamu, aku berhenti dan sudah menghapusmu dari sini relung hati ini, meski yaa sesekali aku ingin pulang padamu.
Tapi sesuai janjiku, aku sudah menghapusmu dari sini, hatiku.
Aku sudah berjanji, maka kau harus baik-baik saja.
Yaa, aku harap kau selalu baik-baik saja.
20-12-2016
.
.
.
.
.
.
Na_NarayaAlina
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top