26# Rasi - Rapmonster (BTS)
Aku memang tidak punya impian, tetapi aku punya harapan dan harapan itu ingin kukabulkan menjadi kenyataan.
***
Kenalkan namaku Oh Seh Wi, aku masih anak SMA, tetapi aku sudah dipanggil anak jenius di sekolahku dan keluargaku. Aku tidaklah jenius, aku cuma anak yang belajar cepat dan cepat tangkap dan masuk otak. Entah mengapa mereka memanggilku jenius, memang aku adalah murid teladan di sekolah elite ini, tetapi percuma jika aku tidak punya mimpi.
Walaupun aku dianggap jenius oleh semua orang, tetapi aku tetap saja harus sekolah dan belajar. Pelajaran apa yang kusukai? Tentu saja, itu tidak ada. Aku tidak suka semua pelajaran di sekolahku terutama olahraga. Aku paling lemah dalam berolahraga. Tetapi ada satu pelajaran yang aku tertarik yaitu… Astronomi.
Aku suka astronomi dari ibuku. Ibu mengajariku banyak hal tentang astronomi termasuk planet, meteor, dan paling banyak… Rasi bintang. Ibu bilang jika kamu sedang diluar dan menatap ke langit, lihatlah bintang-bintang tersebut dan gambarkan apa bentuk bintang tersebut. Ibu bilang ada bintang-bintang terbagi menjadi 12 kumpulan bintang dalam Zodiak yaitu Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, Virgo, Libra, Scorpio, Sagittarius, Capricorn, Aquarius, dan Pisces.
Zodiak ku adalah Sagittarius, kata ibu kalau kau menemukan rasi bintang yang menggambarkan Sagittarius, artinya itu diberi petunjuk ke arah mana yang akan kau jalankan. Menarik bukan? Sejak itulah aku mulai tertarik dengan astronomi mengikuti jejak ibuku.
"Sehwi!"
Aku membalikkan mukaku untuk melihat siapa yang memanggilku ternyata Namjoon-Oppa. Sebenarnya aku merasa kalau Namjoon-Oppa lebihlah jenius daripada ku. Aku tidak mengerti dalam pikiran orang lain.
Malam ini, aku main di rumahnya sebab aku bosan sekali di rumah sendirian, aku sudah kasih tahu ke ibu dan ibu pun menyetujuinya. Aku lebih suka di rumah Namjoon-oppa sebab dia sering buka AC di rumahnya.
"Nggak dingin di luar? Cepat masuk sebentar lagi mau makan malam.", katanya masih di dalam.
"Nanti. Siapa bilang dingin? Aku merasa kepanasan di dalam, makanya aku keluar." Keluar saat malam hari di balkon, enak sekali sebab di malam hari sejuk AC alami, cuaca hari ini panas sekali dan aku butuh kesegaran dan kesejukan pada tubuhku. Namjoon Oppa pun keluar dan menemaniku.
"Wah, pantas saja. Kau suka disini, sejuk.", katanya sambil menikmati angin malam hari.
"Kamarmu bukankah ada AC?", tanyaku padanya dengan bingung.
"Ada. Tetapi aku dimarahin oleh managerku karena sering buka AC, jadinya aku disuruh hemat. Kau tahu kan kalau biaya listrik ini dibayar oleh PD-nim?", katanya membuatku tertawa. Ya, juga sih. Sudah pasti marah orang yang numpang gratis pasti enak, tetapi orang yang bayar sakitnya luar biasa. Aku menatap ke langit dan melihat ada bintang disana, sepertinya sudah keluar banyak. Namjoon-Oppa pun ikut aku melihat ke langit.
"Wow.", katanya dalam nada Inggris.
"Kau lihat disana." Aku menunjuk bintang yang tidak jauh dari pandangan kami. Dia cuma mengangguk dengan bingung dan aku mulailah menggambarkan bintang-bintang tersebut dan keluar menunjukkan gambar rasi bintang zodiak Sagittarius.
"Itu Sagittarius.", kataku membuatnya melihatnya lebih dalam atau dekat lagi tetapi tentu saja mana bisa. Kita bicarakan tentang bintang lho.
"Hati-hati kau bisa jatuh.", katakup facepalm dan dia melihat bintang tuh sekali.
"Macam mana kau bisa tahu itu gambar Sagittarius?", katanya dengan bingung.
"Ah. Ibuku yang mengajariku. Mau ku ajarkan?" Dan aku mulailah mencari bintang yang mirip dengan zodiak yang kulihat di buku atau yang diajarkan ibuku. Disana ada Aries, Capricorn, dan Pisces, Namjoon-oppa mengamati rasi bintang yang kutunjukkan dan dia mulailah melihat bentuk ke arah mana rasi bintang tersebut.
"Gambarnya agak aneh.", katanya dengan bingung ketika melihat rasi bintang yang mirip dengan zodiak Capricorn.
"Memang kayak gitu. Aku ada buku tentang astronomi. Kalau mau aku pinjamkan.", kataku dengan ikhlas dan dia senyum.
"Ok, thank you. Ternyata orang jenius sepertimu punya ketertarikan juga ya.", katanya bercanda, tetapi aku malah menganggap itu serius dan berkecil hati. Soalnya memangnya aku tidak boleh ada hal yang kusukai gitu.
"Aku cuma bercanda kok. Jangan dianggap serius." Sepertinya Namjoon-Oppa sadar kalau perkataannya membuatku tersinggung.
"Jujur saja, kau sama sepertiku. Tidak punya impian.", katanya membuatku terkejut. Dia mulailah curhatnya sedikit, betapa susahnya dia belajar untuk menjadi terbaik dan dianggap jenius dari semua orang, tetapi percuma karena tidak punya impian. Berkat BTS, (Boyband Korea, dia adalah salah satu anggotanya) dia akhirnya mencapai kesuksesan nya dalam merebut menjadi idol dan meraih apa yang diinginkannya. Apa yang diinginkan itulah menjadi karirnya dan dia pun mulai menjalankan untuk mencapai kesuksesan dan disitulah aku tersentuh. Jujur saja, aku agak iri padanya dan aku pun bertanya bahwa "Apakah aku bisa jadi seperti dia." Dan dia berkata.
"Kau pasti bisa, jika kau mau.", katanya membuatku tersenyum lebar.
"Oi, ada bintang jatuh! Cepat buat permintaan!", katanya dengan tiba-tiba dan membuatku tergesa-gesa dan langsung membuat permintaan tetapi terlambat.
"Ya… Terlambat.", katanya dengan kecewa, aku cuma tertawa kecil.
"Aku memang tidak punya impian, tetapi aku punya harapan dan harapan itu ingin kukabulkan menjadi kenyataan.", katanya dengan serius dan itu membuatku termenung. Kami melihat ada bintang jatuh lagi dan kami cepat-cepat membuat permintaan. Dan permintaan ku adalah…
"Apa permintaan Namjoon-Oppa, kumohon kabulkanlah menjadi kenyataan.", bisikku dalam hatiku.
Ibu… sepertinya aku sudah menemukan jalanku?
The end.
★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆
Singkat ya… Ya, Yang penting sudah siap 😂😂😂. Tetapi jujur saja, I'm not satisfied yet dengan alur ceritanya 😕. Oh well 😑.
#Day26
#RamadhanBerkisah
#PenaJuara
Words : 867.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top