18# Ibu (9) - Hoshi (SVT)
Part 9 from Dimensi
Orang yang bersedih, tentu saja butuh kasih sayang dari seseorang.
***
Jae Ah's POV
Ini sudah beberapa hari aku mengurung diri di kamarku. Ibu, ayah, dan Oppa sudah mencoba beberapa kali untuk membujukku keluar, tetapi aku tidak merenspon mereka dan tetap di dalam kamarku sambil tidur di kasur dan menutup mukaku dengan selimut. Tetapi aku tidak benar-benar tidur, aku hanya berbaring saja dan menangis.
Mengapa aku tidak dapat melupakannya? Tanyaku pada diriku sendiri soalnya nyesek sekali. Aku mendengar suara ketukan pintu lagi di kamarku dan aku menyuruh mereka untuk meninggalkanku sendiri.
"Jae Ah. Buka pintunya, nak. Ibu ingin berbicara denganmu."
Aku mendengar suara ibuku balik dari pintu tersebut, tetapi aku tidak merenspon nya.
"Jae Ah, jika ada sesuatu yang membuatmu sedih. Ceritakanlah pada ibu dan ibu siap mendengarkannya.", kata Ibu dengan lembut. Aku yang mendengar dari ibu langsung bangkit dari tempat tidur ku dan membuka pintunya. Ibu yang melihat mukaku, terkejut mungkin karena mataku yang merah ini karena aku habis menangis tadi.
"Aduh, Jae Ah. Matamu-"
Aku langsung mendekap ibu dengan erat dan menangis tersedu-sedu. Ibu yang melihat aksiku yang tiba-tiba sudah pasti terkejut ketika melihat anaknya entah mengapa tiba-tiba menangis. Ibu mengerus belakangku yang berarti dia mencoba untuk menenangku. Aku rasa ayah dan Oppa pasti bersedih karena melihatku seperti ini.
Pada akhirnya, aku dan ibu berdua di kamarku dan ibu mencoba menghiburku dan menyuruhku untuk bercerita. Sebenarnya aku tidak ingin menceritakan masalahku pada ibu, soalnya aku tidak ingin dia khawatir. Tetapi ketika ibu bilang, "Apa gunanya keluarga bagimu, jika kamu tidak mau menceritakan apa-apa pada kami?" Dan pada akhirnya, aku menceritakan pada mereka soal pembullyan teman-teman sekolah terhadapku dan juga hubungan aku dan Soonyoung dan ibu pun mulai memasang kupingnya untuk mendengar curhatku.
Setelah sepanjang lama aku curhat, ibu yang mendengar curhat panjang lebarku langsung bilang bahwa aku masih mencintainya dan benar susah sekali menghilangkan rasa cinta ini padanya. Dia menyuruhku untuk coba jalan-jalan di luar untuk melepaskan stress dan mencari udara segar. Tetapi aku sudah memberitahu nya kalau aku tidak punya teman di sekolah dan ibu pun bilang nggak seharusnya aku jalan-jalan sama teman kan?
Ibu menyarankanku kalau bagaimana jika aku nginap di rumah sepupuku. Awalnya aku tidak mau soalnya rumah sepupu jauh sekali dari sini, tetapi ibu dengan besikeras memaksaku untuk nginap di rumah saudara dan pada akhirnya aku setuju. Aku rasa tidak buruk juga, aku juga perlu bersenang-senang sedikit dan berusaha untuk move on juga.
Ketika aku menyetujui tawaran ibu, ibu langsung memelukku dengan gembira. Sekarang aku mengerti betapa pentingnya atau gunanya keluarga, kita sebenarnya nggak berjalan sendiri apa yang kita lalui, tetapi keluargalah yang akan selalu mendukung kita apa yang kita jalankan. Dan aku benar-benar butuh kasih sayang dan perhatian dari orang tua ku juga. Ibu maafkan aku yang tidak bisa menceritakan masalahku pada mu dan ayah. Terima kasih sudah mendengarkanku dan menyayangiku.
Ibu, aku sangat sayang padamu. Terima kasih sudah melahirkanku di dunia ini dan membesarkanku bersama ayah. Terima kasih banyak. Aku sangat mencintai kalian.
To be continued
★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆
I know sikit, hari ini aku capek sekali. Aku ingin istirahat sebentar. Bye and thank you.
#Day18
#RamadhanBerkisah
#PenaJuara
Words : 528
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top