16# Hari (7) - Hoshi (SVT)

Part 7 from Alzheimer.

Ini adalah hari terakhirku bersamamu. Selamat tinggal.

***

Jae Ah's POV

Jam sudah menunjukkan pukul 05.00 pagi dan aku malah bangun jam 03.00 pagi lebih awal dari yang lain. Aku tidak tahu mengapa aku bangun pagi sekali dan aku rasa mungkin karena kejadian semalam.

Kejadian pertengkaran aku dan Soonyoung. Ini pertama kali aku bertengkar dengan Soonyoung sedahsyat ini. Biasanya kami bertengkar biasa tetapi semalam itu... Sungguhlah menyakitkan. Bahkan kami sudah putus...

Aku sudah menyiapkan sarapan pagi untuk Soonyoung dan aku rasa Soonyoung masih belum bangun. Ya iyalah, siapa yang bangun sepagi ini. Kataku dalam pikiranku sambil terpukul.

Ini adalah hari terakhirku menginap di sini... di rumah ini... dan Soonyoung... Aku cuma menginap di sini satu malam dan hari ini adalah hari kepergian ku.

Aku pergi menuju ke kamar pintu Soonyoung, tetapi aku tidak mengetuk kamarnya. Aku hanya menyentuh pintu dan berbicara padanya lewat dari pintu walaupun aku tidak tahu dia bangun atau tidak. Tetapi aku ingin menyampaikan pesan terakhirku padanya.

"Soonyoung... Kau bangun? Aku ingin mengucapkan selamat tinggal karena hari ini adalah hari kepergianku. Dan... Aku ingin minta maaf atas apa yang kuperbuat padamu. Aku sungguh minta maaf. Sungguh sekali. Tetapi bukan ini yang ingin aku sampaikan terakhir padamu. Aku ingin bilang bahwa aku sangat mencintaimu, Soonyoung... Sangat... Sangat mencintaimu. Dan aku sungguh minta maaf telah membuatmu sedih karena sudah membohongimu. Aku benar-benar sungguh menyesal, Soonyoung. Aku mohon maafkan aku, tetapi jika engkau tidak dapat memaafkanmu, maka... Aku akan segera meninggalkan rumah ini dan menghapus kenangan yang kita lalui bersama. Dan aku akan move on dari mu. Jika ini yang engkau inginkan. Tetapi kamu harus ingat Soonyoung bahwa aku adalah satu-satunya cewek yang sangat engkau cintai dan... Aku sangat mencintaimu..."

Pada akhirnya aku membawa luggage bersama ku dan keluar dari rumah kami... Ah, tidak... Rumah Soonyoung. Aku sudah menelepon Oppa untuk menjemputku pulang dan dia bilang "Ok". Aku yang keluar dari bangunan tersebut, melihat Oppa yang terus melambaikan tanganku padaku dan aku pun menghampirinya. Oppa ku membantu ku memasukkan luggage ku di garasi mobil dan ketika aku mau membuka pintu mobil nya, dia langsung datang dan membuka pintunya untukku dan menyuruhku untuk masuk. Melihat dari sikap Oppa ku, dia benar-benar gentleman. Orang yang berpacaran sama Oppa pasti beruntung sekali.

Selama dalam perjalanan pulang di mobil, aku terus melamun mungkin karena sedang lagi galau? Apakah ini yang dimaksud dalam buku tersebut, kalau galau susah sekali nak move on? Baru pertama kali aku merasakannya dan tentu saja itu berat sekali.

"Kau baik-baik saja?", tanya Oppa sambil menyetir mobil tetapi tetap memperhatikan depannya. Aku yang dari tadi melamun akhirnya bangun dari alam bawah sadarku.

"Ah... Iya, aku baik-baik saja.", kataku yang berusaha tersenyum supaya tidak memperlihatkan kesedihanku padanya.

"Bohong."

Aku langsung tersentak ketika mendengar Oppa dan langsung bertanya.

"Apa?"

"Jika kau jawab "Aku baik-baik saja" bukankah itu artinya "Kau tidak baik-baik saja"?", katanya membuatku terkejut dan mataku langsung membesar dan lama-Kelamaan tiba-tiba air mataku menetes keluar dari mataku sendiri. Apakah ini namanya sakit hati? Baru pertama kali aku merasa menyakitkan.

"Mau pergi ke suatu tempat untuk membuatmu tenang?", tanyanya padaku dan aku cuma mengangguk kepalaku yang berarti "Ya".

Aku tidak bisa berhenti menangis selama di dalam mobil dan Jisoo Oppa tetap mengemudi mobilnya dan membawa ku ke suatu tempat. Apakah aku dapat move on dari perasaan ini? Soalnya ini terlalu menyakitkan... Dan aku sungguh terlihat menyedihkan.

Soonyoung's POV
Hari ini adalah hari kepergiannya dan aku rasa dia sudah berangkat soalnya dia tidak ada di kamarnya dan juga luggage nya hilang. Sejak Hong Jae meninggalkan rumah, keadaan rumah ini jadi sepi. Aku pergi menuju ke meja ruang makan dan di sana ada roti bakar dengan telur beserta ham (daging). Aku rasa Hong Jae memasak sarapan ini untukku dulu baru dia berangkat. Aku duduk di kursi dan memakan sarapan yang dia buat dan tentu saja ini enak sekali. Makanan yang dibuat Hong Jae akhirnya makin improve, awal sejak pertama kali dia belajar masak tidaklah seenak ini, bahkan dia tidak dapat membedakan yang mana gula dan garam.

Aku yang teringat kenangan tersebut, tertawa kecil dan sadar kalau aku telah memikirkannya. Dengar segera aku pun melupakan kenangan tersebut termasuk orangnya.

"Tidak boleh begini", kataku pada diriku sendiri dan berkata dalam pikiranku bahwa "Aku harus move on."

Aku bangkit dari tempat dudukku dan membawa sarapanku yang masih ada sisanya dan membuangnya ke tong sampah. Aku harus melupakan cewek itu segera. Aku tidak boleh terus begini. Dan dengan segera aku bersiap-siap untuk berangkat ke kuliah.

Apakah aku dapat melupakanmu?

To be continued

★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆

Sorry, hari ini saya istirahat dulu. Untuk cerita ini saya buat singkat aja ya? Bye.

#Day16
#RamadhanBerkisah
#PenaJuara

Words : 776

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top