Perihal
Setitik air mata bersayap cinta
Mengalir di sungai amigdala
Melebur nalarku jadi sendu
Dalam hening kuberharap dekat denganmu
Perihal rindu yang mengucapkan pamit
Menggantung gamang di ujung mata langit
Butuh harmoni antara raga dan jiwa
Untuk menatap cakrawala realita
Air mata bersayap cinta itu semakin berat
Apalagi ketika api cemburu dan dusta kian menguat
Maka buncahlah diantara bintang-bintang
Tabungan harapan atas rindu yang kian lekang
~FatmaCahaya
17/04/2020
TBC
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top