1

" Biru !"

Semesta Biru Permata.

Perempuan cantik juga mapan yang saat ini menggeluti bidang fashion.

"Ya Flo ?" Jawab Biru masih sibuk dengan kertas yang ada di meja nya

"Ikut gw bentar yukk !"

"Kemana ? Ga inget, besok kita wajib ngasih desain gaun ke Pak Ardi ?"

"Udah gampang lah itu, 1 jam juga lo udah bisa selesai. Lagian masih besok kan ? Ini tuh lebih penting tau." Ucap Flora

Flora Kusuma adalah sahabat terbaik yang Biru miliki, sejak SMP mereka sudah kenal dan sampai saat ini juga masih betah bersama di tempat kerja yang sama.

Ard's Corp

"Penting apaan sih maksud lo ? Kalo buat nyuruh gw ikutan kencan buta, mending buat lo sendiri deh." Ucap Biru

"Ihhh bukan, tapi kayaknya lain kali bisa deh gw daftarin lo buat ikutan kencan buta. Lagian lo kan udah mapan nih, umur udah waktunya, kerjaan ada, nungguin apa lagi coba ?" Ucap Flora

"Nungguin lo nikah duluan lah, sapa tau ntar gw ketemu jodoh di acara resepsi lo." Ucap Biru

"Gimana sih lo, gw mah nikah masih 2 tahun lagi. Mas Dimas juga kan masih fokus kuliah S2 nya. Gw mah walaupun nunggu, udah ada yg pasti. Lah elu ? Nunggu 2 tahun lagi keburu lo nya dah tua."

"Gini nih orang yang berpikiran sempit. Ehh Flora sayang, kenapa sii kalo gw umur 25 belum nikah ? Orang orang pada gosipin gw kayak gitu, tanpa pernah lihat apa pencapaian gw selama 25 tahun ini. Gw lulusan terbaik UI, Jabatan juga udah ada ya walaupun emang bukan yang paling atas, rumah juga udah punya hasil kerja gw sendiri. Kenapa mesti nikahh mulu yang di bicarain ?" Ucap Biru sambil menutup lembaran desainnya

"Ya karena kita memang hidup di lingkungan orang yang suka ngomongin orang lain. Lagian kayaknya emang lo nya deh yang pemilih." Ucap Flora sambil duduk di seberang meja Biru

"Flo, gw kudu bilang berapa kali sih ? Gw anak tunggal dan semua harapan besar ada di pundak gw. Gw butuh nahkoda yang tau jalur nya, maka dari itu kenapa gw sampai saat ini masih memilah mana yang memang pantas buat gw. Di jaman sekarang, bukan cuma cowok aja yang berhak memilih, tapi cewek juga." Ucap Biru serius

"Ya tapi lo nya juga jangan nolak mulu kalo ada yang deketin. Masa sama yang gw kenalin kemaren lo cuekin, trs anak pelayaran kemarin juga lo lewatin. Jangan lupain anak pak ustad di komplek lo, masa gak lo tanggepin juga ? Hellooow mereka kurang apa lagi coba. Mapan, ganteng, agama juga oke." Ucap Flora mengingat pria mana saja yang pernah mendekati Biru

"Gak klop aja sama mereka. Lagian lo sendiri yang bilang, kalo nggak klop jangan dilanjutin ntar takutnya dianya jadi berharap lebih."

"Huaahhh gak gitu juga maimunah ! Dah gamau tau, kali ini lo harus ikut gw !"

"Kemana sih Flo ? Dari tadi nyuru ikut mulu tapi ngga bilang mau kemana."

"Ketemu klien."

"Nggak biasanya ? Lo sendiri kan bisa."

"Kali ini klien nya cowok, trs Mas Dimas lagi ngambek sama gw. Kalo tau gw ntar ketemu klien cowok, takutnya dia malah tambah ngambek. Ya ya ya ? Mau ya ? Biru kan cantik nan baik hati." Ucap Flora sambil mengedip ngedipkan satu matanya pada Biru

"Iyadeh iya, tapi nggak gratis."

"Kalo mau nolong itu gak boleh minta imbalan Biru."

"Ya kan gw sebenernya gak mau nolongin, cuma dipaksa sama lo aja." Ucap Biru sambil mengerucutkan bibirnya

"Iya iya, mau apa lo ? Ice cream ?"

"Gila lo, gw bukan anak kecil ya! Ya minimal Chanel lah yaa." Ucap Biru sengaja

"Heh maimun, udah ditawarin malah ngelunjak. Yang manusiawi dikit kek."

"Ehehh canda, jangan nge gas dong cantik. Cukup Roti dan boba, sudah cukup okaayy ?"

"Call!"

***

"Belum dateng juga ? Ini dah 30 menit kita nungguin loh Flo. Kena tipu kali lo nya." Ucap Biru sambil meminum boba nya

Kali ini Biru dan Flora ada disalah satu restoran yang tidak jauh dari perusahaan tempat mereka bekerja.

"Gila kalo lo bilang gw kena tipu ? Lo belum tau aja yang jadi klien gw itu siapa."

"Emang siapa ? Penting gitu buat gw tau ?" Tanya Biru

"Permisi." Ucap seseorang menyela percakapan Biru dan Flora

"Ehh iya, Pak Bara kan ?" Ucap Flora

Lelaki tersebut mengangguk mengiyakan ucapan Flora.

"Selamat siang pak." Sapa Flora ramah

Biru hanya memandangi lelaki yang diketahui bernama Bara tersebut dengan pandangan yang sulit diartikan.

"Siang Flo, dan juga ?" Ucap Bara yang menggantung sambil melirik Biru

"Dia teman saya, namanya Biru. Dia juga bekerja di Ard's Corp" ucap Flora

"Biru, pak." Ucap Biru pada akhirnya sambil membungkukkan badan sebagai salam

"Ahh iya, selamat siang juga Biru."

"Siang pak."

"Silahkan duduk pak Bara." Ucap Flora

"Maaf atas keterlambatan saya, kalau begitu bisa langsung kita mulai saja meeting nya ? Ahh ya sebelum itu, panggil saja Bara tanpa kata Pak sebelumnya. Saya masih 28 tahun." Ucap Bara

"Baik Bara." Ucap Flora sedikit sungkan

Flora dan Bara pun akhirnya mulai membahas tentang perusahaan keduanya yang akan bekerjasama.

Flora memang bertugas di divisi pemasaran, tidak heran jika dia sering kali bertemu dengan orang orang penting di luar perusahaan yang akan bekerja sama dengan Ard's Corp.

1 jam telah berlalu, sebelum akhirnya Biru memutuskan untuk pindah meja dan melanjutkan desain nya yang sempat tertunda.

Biru memang kerap kali membawa buku nya ketika ia keluar dari kantor.

"Biru, seumuran denganmu Flo ?" Tanya Bara ketika Biru sudah pindah meja

Flora mengernyit sebelum paham maksud dari pertanyaan Bara tadi,
"Ohh iya, 25 tahun dan masih single."

"Saya tidak menanyakan statusnya Flo, tapi terimakasih sudah memberitahu." Ucap Bara

"Ya Bara, saya paham." Ucap Flora sambil tersenyum penuh arti

Sebelum menanyakan lebih lanjut tentang Biru, orangnya lebih dulu menyela percakapan Bara dan Flora.

"Sorry, Flo gw balik ke kantor duluan gapapa kan ?" Tanya Biru sambil memainkan ponselnya

"Kenapa emang ?" Tanya Flora

"Pak Ardi nyuruh gw ke ruangannya sekarang. Ada yang harus dibahas dengan Bu Veli."

"Ohh okayy, jalan gak usah buru - buru nanti jatoh lagi lo kan kebiasaan gitu." Ucap Flora sambil terkekeh

"Dah jadi kebiasaan itu mah, tapi gw tetep hati - hati kok. Yaudah bye. Oh iya, saya pamit dulu ya pak ehh Bara maksudnya." Ucap Biru pada Bara

"Hati - hati, jangan ceroboh. Kasihan kaki kamu kalau sampai lecet." Ucap Bara sambil tersenyum

"Eheh iya Bara, siap ! Dadahhh Flo !" Ucap Biru sebelum akhirnya keluar dari pintu restoran

"Dia orang yang ceroboh. Tentu dia butuh seseorang yang mampu menjaganya." Ucap Flora pada Bara

"Terimakasih sekali lagi karena telah memberi informasi tanpa saya bertanya lebih dulu." Ucap Bara sambil tersenyum

"Hubungi saya, jika memang ada yang perlu ditanyakan. Tentang perusahaan, juga tentang Biru. Saya akan membantu."

Bukankah Flora teman yang baik ?

"Saya hanya minta tolong, jangan kenalkan Biru dengan lelaki lain selain saya." Ucap Bara mantap

"Tertarik rupanya ?"

"Tidak ada yang bisa menolak pesonanya." Ucap Bara sambil terkekeh

"Ya, dia memang mempesona."

"Karena kita teman, gw - lo seperti gaya bahasamu dengan Biru tidak buruk kan ?"

"Okey, gw setuju Bar."

***

"Telinga gw kok panas sebelah ? Ada yang ngomongin gw kali ya ?" Ucap Biru yang masih berjalan menuju kantornya

"Ehh btw Bara lumayan deh, ehh bukan lumayan tapi ganteng banget woilahh." Ucap Biru pada dirinya sendiri sambil membayangkan wajah Bara

"Tapi yang ganteng gitu biasanya udah ada pasangan, mundur alon alon deh gw." Ucap Biru sebelum akhirnya menabrak tiang rambu - rambu zebra cross

"Aduhh ceroboh banget sih lo Biru, di pinggir jalan lagi. Malu - malu in." Ucap Biru sambil mengusap - usap keningnya

***








Next ?

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top