Tunggu
Aku melangkah hati-hati menyusuri jalanan setapak yang licin karena habis hujan. Kanan-kiri dipenuhi nisan-nisan yang tersusun rapi.
Sebuah pemakaman tua ini adalah tempat istirahat omaku, dulu sekali beliau wafat. Hingga kini tidak ada satu pun yang berani merombak, konon katanya malapetaka akan datang.
Oma orang biasa, kata luar biasa akan muncul ketika dirinya sedang bekerja. Bagiku itu pemandangan yang menakjubkan, di mana tampilannya saja yang kurus sejatinya oma orang paling kuat yang pernah kutemui.
Namun, kematian menghampirinya pada suatu hari. Di depan makam oma aku menunduk, menangis pelan dalam diam.
"Cepat atau lambat, aku akan menyusulmu, Oma."
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top