Potret

Waktu di mana 'mereka' sangat berperan penting di keluarga, masyarakat, dan negara. Inilah saatnya, unjuk gigi yang sesungguhnya.

"Mau ke mana lagi, Thur?"

"Unjuk rasa, Bu."

"Kemarin kan sudah."

"Itu kemarin, sekarang lanjutannya. Anggap aja kayak sinetron, bersambung gitu."

Kekehan yang keluar dari mulut Fathur membuat Ibu menepuk jidatnya, sudah sebesar itu anak lelakinya masih saja suka bergurau.

Tidak, tidak sebercanda itu.

Keluar dari rumah, Fathur bertekad untuk membenahi mafia di negeri ini. Melalui aspirasi yang 'mungkin' didengar, semoga saja.

Terik mentari membakar semangatnya, ribuan manusia sepertinya bersatu di sebuah titik kumpul.

Kalau konteksnya disuruh jangan main-main sama hal begini, lalu para jongos itu dong yang memainkan peran?

miris, potret negeriku beberapa waktu lalu.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top