Peran
Dari ekspresi, gerak tubuh, dan caranya bicara sudah menampakkan kalau ia sedang marah. Tangan yang mengayun bebas, perlahan mulai mengepal.
"Udah berapa kali gue ngasih peringatan, lo masih gak kapok juga? Hah?!"
Bugh
Belum sempat dijawab, ia sudah melayangkan tinjuan pertamanya. Sepertinya ia benar-benar marah.
"Cut, cut! Demian, pukulan pertamamu harusnya di perut, bukan wajah."
Huft, ia mengembuskan napas kasar. Susah ya, memainakn drama.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top