Mantan

"Kenapa menghindar? Saya segitu menakutkan ya di mata kamu," ucapnya. Lalu bibirnya berkedut kecil.

Aku meneguk ludah. Ingin menyahut, tapi apa daya tidak punya keberanian. Bahkan untuk berdiri berhadapan saja mau cepat-cepat kabur rasanya. Gak kuat.

"Orang-orang bisa tuh temenan sama mantannya, tapi kamu kok malah musuhin saya?" Cuma dia yang bersuara sejak tadi, melontarkan kalimat-kalimat yang menancap di hati.

Sampai tiba seseorang menghampiri kami, berdiri di tengah-tengah memutuskan kontak mata kami.

Perempuan itu merengek manja, "Hei, aku capek. Ayo, pulang...." Merasa kesal tak dihiraukan, pandangannya mengarah padaku. Jadi, aku di hadapkan oleh sepasang mata yang kubenci.

"Sampai kapan terus bermusuhan sama masa lalu, jangan ngerasa paling disakiti di sini."









Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top