Lebih Rajin Siapa?
"Sampah, Sampah ... !!!" Ketika pagi telah tiba, suara orang pengangkut sampahlah yang menggema sepanjang gang.
Saat semua orang menghiraukannya, aku keluar menyambutnya dengan senyum hangat. Tanganku penuh dengan dua kantong plastik besar transparan yang di dalamnya memperlihatkan betapa joroknya hidupku selama seminggu ini.
"Nih uangnya, Bang."
Lima ribu yang sangat berarti baginya. Garis-garis wajahnya yang sudah tercetak, menggambarkan kegembiraan setelah menerima uang dariku.
"Kamu rajin ya, tidak dengan orang lain di sini. Sampai bau busuk tercium sepanjang gang sempit ini."
Aku tersenyum tipis, bangga sedikit.
"Juga dengan tetangga di sebelahmu, sampahnya setiap hari dibuang."
Hah?
Tetangga?
Memangnya sebelahku ada rumah?
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top