Keingintahuan
"Maaf gais, gue bawa ponakan!"
Teriakkanku mampu membuat mereka saling tatap sebentar, lalu main ponsel lagi. Dasar generasi menunduk.
Ya, kerja kelompok selalu begitu. Satu yang kerja, sisanya berkelompok.
"Nih, lo lanjutin!" suruhnya ketika aku baru saja duduk.
Aku menghela napas berat, dia mengerutkan kening, "Kenapa? Gue udah daritadi, lho."
Mau tidak mau aku menuruti perintahnya. Ketika jari-jemariku mulai menari di atas keyboard, ada tangan kecil yang megangguku.
"Diam, Kenzo!" bentakku menyadarkan yang lain. Malah, Kenzo sendiri masa bodo dan tetap menekan-nekan keyboard sesukanya.
Geram, aku mencubitnya hingga anak lelaki itu mengaduh kesakitan.
"Hei, berhenti! Dia cuma pengin tahu hal baru, biarin aja."
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top