Ibu
"Selamat, pagi, Januar. Sudah sangat lama kamu tidak ke sini, ibumu pasti rindu."
Aku mengernyit bingung mendapat perkataan seperti itu dari salah satu perawat yang kebetulan berpapasan.
"Hei, Januar! Cepat jalannya!"
Pandanganku teralih, daripada mengurusi si perawat yang sok kenal itu, aku memilih untuk mengikuti teriakan dari mulut Rahma.
Lalu aku pun berlari mendekatinya. Rahma memasang wajah bengis sambil menarik tanganku paksa. Sekarang, perempuan juga kasar, ya.
Lorong panjang tak kunjung menemui ujung, aku mendengus kesal. Rahma menghentikan langkahnya, tatapannya tertuju lurus ke depan.
Ia menghiraukanku, ada objek yang membuatnya membeku seketika.
"Bunda Sarah...."
Wanita paruh baya itu kaget, bingung, was-was bercampur menjadi satu di raut wajahnya. Namun, Rahma tetap berhambur untuk memeluknya.
Bunda Sarah.
A--aku gemetar, menggeleng dengan cepat mengusir pikiran yang langsung terlintas.
Tiap tatapan yang mengarah padaku, aku tidak bisa mengelak. Aku kalah, ia benar orang yang selama ini kucari. Belasan tahun hingga detik ini, waktu seakan berhenti.
Beberapa menit kemudian....
Brukkk
Tubuh lesu Sarah tidak kuasa lagi berdiri, ambruk setelah Rahma melepas pelukannya.
Semua yang ada di sana terkejut, seorang suster segera menindaklanjuti.
Aku tidak bisa, panik bukan main. Empat roda yang terus berputar menjauhiku, empat orang suster yang membawanya pergi, dan satu orang terbaring yang aku sayangi.
Benar-benar tidak bisa dipercaya, aku menunduk frustasi.
Rahma mengelus bahuku, nyatanya sama sekali tidak membuatku tenang. Yang aku butuhkan sekarang hanyalah kesadaran Ibu.
Ya, wanita dengan luka bakar di dada itu ibu. Sosok yang kusayangi, meski meninggalkanku begitu saja ketika aku berumur lima tahun.
"Bunda pasti baik-baik aja, Nuar harus percaya sama Rahma."
"Gimana caranya gue percaya sama lo kalau selama ini lo udah nutupin kehidupan Ibu daru gue?!"
Getaran sedikit di kelopak mata Rahma begitu aku memarahinya. Jika aku menambahinya lagi, akan memperburuk keadaan.
"Selama ini gue takut lo yang bakal kenapa-kenapa saat nginjak tempat ini, lagi."
"Kenapa?"
"Kebakaran 14 tahun yang lalu, di sini."
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top