Basah

Ada sebuah taman bermain berbentuk segitiga di sudut Jakarta. Tempat ini selalu ramai di setiap sorenya, kecuali dengan hari ini. Ketika hujan turun.

"Aku udah sampai, kamu di mana?"

Suara di sebrang sana tak menyahut.

"Hei, sayang, masih di sana kan?"

Tuttt ... tuttt....

Aku mendesah kasar, mana mau dia datang hujan-hujan begini.

Kulanglahkan kaki untuk pulang. Tak lupa membentangkan payung yang sedari tadi kupegang.

Byurrr....

"Wah basah, dasar bedebah!" teriakku begitu mendapati rok yang kukenakan ternodai.

"T--tunggu, itu bukannya...." Ucapanku terhenti, rasa sesak menyelimuti.

Ya, pipiku pun ikut basah. Bagaimana tidak, melihat orang yang kucintai satu motor dengan yang lain.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top