YANG HILANG DAN YANG LURUH

SELAMAT MINGGU SIANG, READERS...


* * *



Malam sudah mulai larut ketika Faisal meninggalkan rumah Dita, setelah perempuan itu keluar dari rumah sakit tadi. Jika dulu Faisal akan dengan senang hati berada di rumah besar dan mewah itu, tapi kini tidak lagi. Laki-laki itu sejujurnya kesal ketika mendapati Dita demikian kolokan dengan menahan dirinya pulang sebelum Dita tertidur.

Faisal bersyukur karena akhirnya perempuan itu tertidur usai meminum obat dari rumah sakit.

Merasa letih, dia lalu mencoba merebahkan tubuhnya setelah tiba di apartemen. Sepi. Hanya itu yang Faisal rasakan kini. Biasanya dia sering mendengar dendang kecil dari mulut Sekar. Dendang lagu-lagu langgam yang biasa mengiringi perempuan itu menari.

Bahkan pernah suatu malam, tanpa Sekar sadari, Faisal melihat perempuan itu menari sendirian di ruang tengah mereka yang tidak luas. Kala itu, Faisal hanya mengintip dari pintu kamarnya yang sedikit terbuka.

Mungkin Sekar sedang rindu dengan menggerakkan tubuhnya saat menari, sehingga dia menari sendirian, tanpa iringan musik gamelan, hanya dendang kecil dan lirih.

Dan malam ini, dendang lirih itu seperti suara hantu yang tak juga enyah dari telinganya. Faisal melenguh, meraih bantal dan menutup telinganya agar suara itu tidak terdengar kembali. Mencoba dengan susah payah untuk memejamkan matanya.


* * *

Yang suka, silahkan ke DREAME ya...



Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top