Prolog

"Gue cuma mau bilang makasih."

Ia tersenyum hangat. Sehangat teh yang terhidang di meja kayu kecil berbentuk lingkaran di depan mereka. Sungguh, tidak ada yang istimewa di antara keduanya. Hanya cara ketika mereka bertemu yang kini sedikit berbeda.

Angin sedikit menerbangkan beberapa helai rambut kedua manusia itu. Akan tetapi, angin sama sekali tidak berhasil menerbangkan kehangatan juga ketegangan yang menjadi atmosfer keduanya. Bahkan serangga pun seolah menyaksikan mereka. Ikut andil sebagai penonton yang menyimak semuanya dengan sangat baik dan bila perlu akan bersuara untuk memberikan komentar mereka.

Arkana memaksakan ekspresinya dengan tersenyum, "Makasih buat apa?"

Mata manusia di depannya mengerjap-ngerjap. Tidak tahu hendak memberikan respons bagaimana lagi setelah merangkai kalimat terpanjang tadi. Serangga juga tidak berniat membantunya. Sekitarnya hening. Sepi.

"Makasih buat semuanya."

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top