Arkana M. Adhimasena

Pukul sebelas malam.

Bahkan, jarum pendek nyaris menyentuh angka di tengah-tengah atas jam dinding lingkaran berwarna putih itu. Namun ia tak acuh, tangannya masih cekatan, menulis jawaban untuk tugas yang tenggat waktunya masih seminggu lagi dikumpulkan. Meskipun mamanya sudah mengingatkannya untuk segera tidur satu jam lalu, ia tetap bergeming. Memilih berkutat dengan buku-buku yang kini berserakan di depannya.

"Kurang sedikit lagi."

Fokusnya lurus pada buku-buku tebal itu. Padahal sudah tak terhitung berapa kali matanya bolak-balik menatap jam dinding di salah satu sisi kamarnya itu. Namun satu hal yang membuatnya bergeming di tempat sembari menggoreskan tinta pada kertas, yaitu sekitarnya yang sunyi. Kesunyian yang menyergapnya saat malam tiba. Waktu terfavorit baginya untuk menyendiri.

Tidak. Arkana bukan tipikal manusia introver yang kutu buku dan misterius atau tipikal yang sering dikucilkan oleh teman-temannya. Ia bukan yang seperti itu. Namun, dirinya juga tak menampik jika memang suka menyendiri. Menyendiri baginya bukan perkara introver atau ekstrover tapi kesenangan. Ada suatu kesenangan kala ia sendirian. Entah itu ketika di kamar atau di tempat lain. Ia bisa merasakan sekaligus mengerti bahwa hidupnya menjadi lebih masuk akal.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top