Adara R. Lituhayu

"Anjir!"

Umpatan tak henti-hentinya keluar dari bibirnya yang mungil itu. Mungkin ucapan kotor itu dipicu oleh apa yang sedang ia lihat pada kubus bergambar di depannya. Ketika semua makhluk terlelap di keremangan malam, matanya tetap terfokuskan ke depan.

Seharusnya, malam ini ia pergi hangout dengan teman-temannya ke salah satu kafe. Namun karena nasib sialnya, akhirnya hal itu tidak terlaksana karena temannya mendadak membatalkan rencana. Berkali-kali ia mengecek ponselnya, berharap penuh akan menerima pesan dari karibnya jika semua ini hanya bercanda.

Nihil. Temannya sungguh-sungguh membatalkan janji mereka.

Dengan segala rasa yang berkecamuk dalam hatinya, akhirnya ia putuskan untuk pergi ke minimarket. Berjalan cepat ke depan komplek rumahnya, mengambil apapun yang ia inginkan di rak-rak khas minimarket, kemudian segera pulang lantas menikmatinya seorang diri di kamar seraya menonton serial televisi dengan alur yang emosional itu.

"Yah, yah." Adara tiba-tiba berucap dengan merana. Ekspresi wajahnya berubah tidak terima, entah apa yang sudah terjadi pada kubus di depannya itu. "Kok udah habis, sih?" Kali ini terdengar geretan di akhir kalimatnya. Lalu dengan langkah gontai ia mengambil remote untuk mematikan televisi. Menggasak habis camilan-camilan yang tersisa dengan kekesalan terhadap serial televisi tadi. Juga terhadap temannya itu.

Ketika ia merasa jika hidupnya ini menyenangkan, ada saja sesuatu yang merusaknya. Bukan dari sisi dirinya yang merusak namun dari sisi orang lain. Dan rasanya semua itu memuakkan.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top