Yang Kamu Pikirkan
Kenapa kamu masih ada di sini?
Padahal kita sudah berjarak puluhan kilometer. Tidak lagi berada dalam satu ruangan. Bertemu langsung atau saling menghubungi via pesan pun sangat jarang. Nyaris tidak pernah.
Seharusnya kamu bisa benar-benar hilang. Tidak lagi terbayang dalam ingatanku yang sangat payah. Iya, bahkan ingatan payah ini mampu mengingatmu. Kamu itu hebat, bukan?
Memang.
Hebat sekali dalam hal menyakiti hati. Sampai bekasnya kelewat dalam. Ibarat paku pada sebuah pohon, kalau dibiarkan terus akan berkarat dan menjadi sumber penyakit. Saat berhasil dicabut tetap meninggalkan bekas berupa lubang.
Kamu ini kenapa sih?
Aku sudah pergi saja masih sempat-sempatnya membuatku kesal. Masih bisa saja memancing emosiku naik ke permukaan. Melihat wajahmu saja aku sampai mual.
"Jadi menurutmu semua kesalahan ada padanya?"
Aku mengangguk. Memang dia yang salah, kok. Sifatnya luar biasa menyebalkan. Penjilat!
"Kamu tau nggak? Saat kamu pergi, harusnya semuanya sudah selesai. Kamu yang baik kenapa kini dipengaruhi dengki dan iri hati? Kamu marah dengan pencapaiannya? Kamu marah karena orang-orang selalu berada di pihaknya?"
Aku mengangguk lagi.
"Jangan konyol. Dia pasti akan datang jika selalu kamu pikirkan."
Kenapa aku dipojokkan? Aku tidak terima. "Aku tidak memikirkannya!"
"Jangan bercanda, sayang. Kamu tidak akan pernah tahu perkembangannya jika kamu tidak mencoba mencari tahu. Kamu pikir kenapa kamu mau mencari tahu? Karena satu hal, kamu memikirkannya. Sayang, waktumu terlalu berharga untuk orang sepertinya. Jangan pikirkan dia, sakit hatimu biarlah Tuhan yang membalasnya."[]
1.06.19
Ada masalah sama hati saya :((
Semoga kalian nggak ya :"
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top