Pojok kelas usia lima belas


Pojok kelas saat usia lima belas, tidak ada yang mengira jika lokasi itu bisa tinggalkan jejak begitu jelas mengenai rasa yang telah kandas. Tidak-tidak, rasanya masih ada, tetap membekas. Walau kalau dipikir lagi sekarang, kenangan-kenangan yang tersisa hanya bisa buat kebas. Rasanya masih ada, masih terasa, tapi juga aku serasa sudah mati rasa. Kok, bisa ya?

Bisa, karena sebelumnya aku sudah terlalu terbiasa dengan perhatian-perhatian kecil yang kamu beri. Harusnya aku bisa menjaga diri, jaga hati, supaya tidak terbawa perasaan sendirian. Siapa yang akan bertanggung jawab kalau pada akhirnya jadi sangat kesepian? 

Kamu baik dengan semua orang, tapi aku merasa selalu diberi harapan dan peluang. Harapan kalau kita memang punya satu rasa. Peluang tentang masa depan yang bisa kita tata bersama di bawah satu atap di mana kita berdua penghuninya.

Membangun ikatan yang nyatanya sebelum dibuat simpul sudah kamu putus duluan. Lalu diikatkan pada jemari orang lain, saat aku mau berjalan dan menggandeng tanganmu yang terlihat sendiri tanpa puan. Aku mau jadi puannya, tapi sudah keduluan.

Atau pada dasarnya karena aku terlanjur terbawa perasaan saja?

Sedangkan kamu yang baik itu sudah biasa baik pada semua orang, sudah biasa buat nyaman, sudah biasa melakukan hal-hal baik. Intinya kamu manusia baik yang pernah aku kenal, tapi kenapa buat aku sakit?

Aku harus bagaimana saat semua rasa sudah terlanjur kamu ambil. Aku tidak tahu bagaimana rasanya kembali jatuh cinta. Aku harus bagaimana ketika kamu sudah punya rumah baru? 

Aku harus melepasmu.

Sudah. Tapi melupakan kenangan kita, terlalu susah buatku yang kini sudah payah karena patah.[]




19.03.22

pojok kelas usia lima belas, pertama kalinya suka sama seseorang sampe bener2 suka. Sah bgt kalau disebut cinta wkwkwk...
Tapi kalau bukan jodoh yaa mau gimana lagi :")

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top