Dear You
Hei, ini aku.
Seseorang dari masa lalu yang sempat mengisi hari-harimu ketika duduk di bangku sekolah, mungkin kamu lupa. Tidak masalah sebenarnya karena memang selama ini aku ada untuk dilupakan.
Aku akan jauh lebih bersyukur ketika kamu masih menganggapku sebagai sahabat seperti dulu, atau ... setidaknya sebagai teman.
Sampai saat ini kamu masih hidup dalam kenangan yang selalu berputar tiap malam ketika aku sedang sendirian. Ada tawa, cerita, jerit, tangis serta pertengkaran kita. Kita berdua sangat dekat hingga masa itu tiba.
Karena sibuk dan tidak punya pulsa aku mengabaikan pesan darimu. Lalu ketika ulangtahunmu aku sempat lupa, bodoh ya. Untung saja malam harinya aku kembali ingat dan segera mengucapkan selamat, sayangnya itu semua terlambat.
Aku hanya di anggap angin lalu, tidak ada balasan darimu.
Awalnya aku anggap semuanya baik-baik saja, mungkin kamu sibuk sampai-sampai tidak membalas pesanku. Beberapa hari berlalu aku tetap mengirim pesan padamu, tetap tanpa balasan. Lalu aku mulai cemas, takut kamu marah. Hingga akhirnya kuputuskan keluar untuk membeli pulsa. Lalu mulai melakukan panggilan suara.
Tidak diangkat.
Dan itulah awal dari keretakan semuanya. Kamu perlahan menjauh bahkan hilang dari hadapanku. Sejak saat itu juga aku berpikir bahwa semua itu salahku.
Salahku yang mengabaikan pesanmu.
Salahku yang melupakan hari ulangtahunmu hingga terlambat mengucapkan selamat pada hari bahagia itu.
Kemudian aku kembali berpikir, salahku apalagi sampai-sampai kamu marah begini?
Aku selalu mencoba menghubungimu walaupun tidak pernah diangkat. Kuharap ponselmu rusak atau hilang diambil orang saat itu. Tapi sepertinya tidak, kamu benar-benar marah.
Jadi aku minta maaf.
Maaf karena mungkin telah menyakiti hatimu.
Maaf karena aku tidak tahu apa salahku.
Maaf karena tidak menjadi sahabat yang baik untukmu.
Maaf karena aku akan meminta penjelasan padamu.
Apa salahku?
***
a/n:
Tulisan lama saya sebagai saya untuk teman dekat dulu. Dulu kami sempat dekat, sekarang hm, tidak tahu. Selalu ada kecanggungan, dan rasanya jadi jauh lebih asing dari orang asing.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top