1 | Sedikit Tentang Athena
A/n: Cerita ini masih jauh dari kata sempurna, banyak susunan bahasa yang salah, dan plot yang kurang, dll. Terlepas dari itu semua, aku hanya ingin mencoba menulis nuansa baru dan sesuai dengan yang ada di sekitarkuㅡwalau sedikiiiiiit banget XD
Kritik dan saran yang baik sangat dibutuhkan, jadi jangan sungkan! Terima kasih dan selamat membaca!
"Minta Andrea langsung pulang. Saya sibuk hari ini," kata Athena. Jeffrey mengerutkan dahinya.
"Harus saya yang bilang, bu?"
Athena menatap sekretarisnya dari balik kacamatanya. "Saya minta kamu ke sini cuma untuk itu, Jeff."
Jeffrey menganggukan kepalanya kikuk. "Iya bu. Saya ke bawah sekarang."
Setelah Athena berdehem mempersilakan Jeffrey keluar dari ruangan, laki-laki berkulit putih itu sedikit menghela napas kesal. Kenapa mesti gue gitu yang disuruh ngomong sama tunangannya?
Kalau dihitung, ini sudah lima kali Athenaㅡatasannya, meminta Jeffrey untuk berbicara kepada Andrea. Bukan karena malas ataupun takut karena perawakan Andrea seperti binaragawan di tempat gym. Jeffrey hanya ingin menghindari kesalahpahaman laki-laki itu dengannya.
Iya, selama lima kali Jeffrey berbicara kepada Andrea dan mengatakan "Maaf, Ibu Athena sedang tidak bisa diganggu untuk saat ini" tunangan dari atasannya itu pasti akan memberikan pandangan curiga.
Jeffrey ingat, terakhir kali dia berbicara dengan Andrea, laki-laki itu menatapnya seperti binatang buas "Jangan coba-coba lo ganggu Athena" kata Andrea waktu itu dengan mata melototnya.
Mungkin karena Athena punya nama Caridad di belakangnya, Andrea begitu sangat over protectif. Pikir Jeffrey.
Yah, wajar saja Andrea sebegitu overnya karena... Hell, siapa sih yang nggak tahu dewi Athena? Bukan, ini bukan dewi Yunani yang itu. Yang dibahas oleh Jeffrey di sini adalah, Athena Briza Caridadㅡpemimpin Caridad Corp yang tidak pernah menunjukkan mukanya di depan publik.
Caridad Corp sendiri adalah perusahaan cokelat yang sudah berdiri selama empat puluh tahun lamanya. Selama perusahaan itu berjalan, ada sosok kepala keluarga Caridad yang mengambil kendali dari generasi ke genarasi. Hingga sampai kepada generasi berikutnya, Reala Jovianka CaridadㅡIbu dari Athena, memegang perusahaan cokelat itu dan menjadikan dirinya sebagai wanita pertama yang memegang kendali. Kemudian Athena menjadi penerus selanjutnya setelah Reala meninggal karena pendarahan pasca melahirkannya.
Terlepas dari itu semua, Athena adalah wanita yang memiliki pengetahuan yang begitu luas dengan tipe yang hemat berbicara. Jeffrey bahkan tidak pernah melihat atasannya itu mengenakan pakaian ternama atau makan di restoran mewah. Hanya setelan kemeja standar yang sama dikenakan olehnya juga karyawan lainnya juga makan siang dengan roti harga lima ribuan di kios kecil.
Oh satu lagi, Athena sangat tidak menyukai orang yang begitu menyombongkan pengetahuan kepadanya. Percayalah, ketika wanita itu diam mendengarkanmu berbicara tentang Amerika, dia sedang memberi catatan hitam kemudian memberi perintah kepada Jeffrey untuk memutuskan komunikasi denganmuㅡ ini adalah salah satu tugas khusus(1) versi Athena untuk Jeffrey.
Dulu, Jeffrey tidak tahu kenapa temannya mengatakan kalau dirinya antara beruntung dan tidak menjadi sekretaris dari Caridad Corp. Dan dua tahun Jeffrey bekerja di perusahaan berbasis internasional ini, membuatnya mengerti.
Menurut Jeffrey, keuntungannya menjadi sekretaris Caridad Corp adalah dia bisa mengalahkan Andrea secara tidak langsung. Andrea yang tunangannya aja jarang ketemu. Lah, gue yang cuma sekretaris, tiap hari lihat mukanya. Dari sekian banyaknya pegawai di perusahaan Caridad Corpㅡbersama keluarga dan tunangan Athena, Jeffrey adalah satu dari puluhan orang yang bisa melihat wajah Athena. Yah, bisa dibilang hanya dia sendiri yang paling beruntung. Pekerjaannya yang menjadi sekretaris ini memaksanya harus bertemu dengan Athena setiap hari. Dan Jeffrey menikmati setiap waktunya.
Bagaimana dengan, tidak beruntungnya?
Menjadi sekretaris untuk seorang Athena butuh tenaga dan pikiran esktra. Kenapa? Karena wanita itu akan meminta Jeffrey untuk menyaring setiap jadwal, undangan, atau telpon yang tidak berkaitan dengan perusahaan. Sementara setiap harinya undangan dan jadwal semakin menumpuk, bersamaan juga dengan telpon yang terus berbunyi.
Rutinitas Jeffrey yang lainnya adalah, hampir setiap rapat dan jumpa pers yang menghadiri adalah dia, bukan Athena. Setiap malam Jeffrey harus pulang dengan kondisi terjaga menghafal setiap materi yang harus dia sampaikan besok. Lalu ketika selesai dia harus membuat laporan dan memberikannya kepada Athena. Itu belum dengan kata-kata pedas Athena kepadanya karena laporan yang tidak memuaskan.
Hhh.. emang bener kata orang. Laki-laki selalu salah di mata perempuan.
Belum. Penderitaan Jeffrey belum selesai sampai di sana.
Jeffrey juga harus melihat petty cash(2) perusahaan. Mengurusi urusan keuangan pimpinan di Bank, membayar rekening-rekening, pajak dan sumbangan dana atas nama pimpinan perusahaan, menyimpan berbagai macam catatan pengeluaran sehari-hari untuk pimpinan dan juga penyediaan dana untuk keperluan sehari-hari.
Belum lagi dengan mengatur berbagai penyelenggaraan resepsi untuk perusahaan, pimpinan, serta pengurusan undangannya.
Terkadang Athena bisa berubah menjadi sangat jahat saat meminta Jeffrey untuk keluar dari kantor dan mencegah wartawan yang menunggu untuk berbicara dengannya. Membiarkan Jeffrey harus menghalangi puluhan wartawan itu bersama penjaga di sana. Dan Athena tidak peduli sudah seberapa banyak pekerjaan sekretarisnya itu.
Jeffrey sampai berpikir bahwa dirinya bertahan di sini karena gajinya yang memang sangat cukup untuknya sendiri.
Hhh.. kenyataannya jadi sekretaris itu kalau nggak kuat-kuat otak, mental, sama fisik, bisa gila kalian.
"Tolong tahan liftnya." Jeffrey yang baru saja akan menghela napas meratapi nasibnya harus kembali sadar dan segera menahan tombol lift menunggu hingga Athena masuk.
"Loh, kok Ibu keluar dari ruangan?" tanya Jeffrey dengan mata yang terpaku kepada tombol di dalam lift, "Ibu ke lantai berapa?"
"Lantai satu," jawab Athena. Jeffrey menoleh kepada atasannya dengan heran.
"Kenapa kamu masang wajah begitu?"
"Ibu mau ketemu...." Suara Jeffrey tertahan di udara ketika Athena mengangguk mengerti arah pembicaraannya. "Tapi, bukannya Ibu tadi yang minta saya buat ketemu Bapak Andrea?"
"Kamu temanin saya ketemu Andrea," balas Athena. "Saya baru ingat, beberapa hari ini dia terus kirim pesan yang isinya nggak masuk akal sama sekali. Makanya saya pikir ini harus dibicarakan langsung."
"Nggak masuk akal gimana, bu?"
"Ya masa, saya dikira punya hubungan sama kamu? Sampai ditanya saya sudah ngapain aja sama kamu."
Jeffrey mengerutkan dahinya kemudian mendengus menahan tawa, boro-boro udah ngapain aja, gue lihat matanya aja, udah mikir yang nggak bener. Jeffrey melempari pandangannya kembali kepada tombol lift.
"Jeffrey." Athena memanggil namanya ketika sudah berada di lantai enam.
Jeffrey menoleh. "Iya bu?"
"Nanti kalau pintu liftnya kebuka, kamu jalan di depan saya, ya?"
Jeffrey mengangguk, permintaan Athena yang ini sudah sangat sering Jeffrey dengar. Kata ladies first untuk membiarkan Athena berjalan di depannya itu sangat mustahil. Sebenarnya Jeffrey sendiri juga tidak tahu kenapa atasannya itu selalu meminta dirinya untuk selalu berjalan di depanㅡini seperti bukan sekretaris. Jeffrey tahu betul kalau sekretaris selalu berada di belakang atau di samping atasannya. Bukannya berdiri di depan. Hampir disetiap kegiatan yang memaksa Athena harus keluar dari sarangnya, wanita itu pasti akan meminta Jeffrey berjalan di depannya. Dan Jeffrey selalu mengira bahwa atasannya ini sedang mencoba untuk menjadikan dirinya bodyguard.
Maka setelah sekian lama menahan, juga sebelum pemikirannya semakin menjauh, dan lantai satu sudah hampir tiba, mulut Jeffrey yang kelewat lancang mengeluarkan kata-kata yang mewakili rasa penasarannya.
"Kenapa saya harus jalan di depan Ibu?"
Athena menatap Jeffrey sedikit terkejut dan sekretarisnya itu spontan menutup mulutnya.
Aduh bego banget ini mulut!
"Masa kamu nggak ngerti posisi kamu sekarang apa?" tanya Athena. Dan ketika lift terbuka wanita itu kembali meneruskan kata-katanya.
"Jabatan saya memang lebih tinggi dari kamu. Tapi mau bagaimanapun juga, kamu itu seorang laki-laki. Dan karena itu, saya menghormati kamu."
Athena menghargai Jeffrey sebagai seorang pria, itu poinnya.
Dan Jeffrey tiba-tiba terdiam dengan kedua telinga yang memerah.
"Ngapain diam? Ayo keluar," kata Athena sekali lagi.
Ah, kayaknya gue betah di sini bukan karena gaji, deh.
*
(1) Tugas khusus : Tugas ini merupakan sebuah tugas yang diperintahkan secara langsung oleh pimpinan dengan penyelesaian tugasnya juga secara khusus. Tugas ini diberikan karena terdapat kepercayaan dari seorang pemimpin kepada sekretaris. Tugasnya antara lain: menyusun surat-surat rahasia, mengonsep surat-surat perjanjian kerjasama dengan relasi maupun instansi luar, menyusun acara pertemuan bisnis, mengurus pembelian kado ataupun cindera mata dll.
(2) Petty cash : Kas kecil.
Jeffrey Wistara Giandra ➡ Jung Jaehyun
Yeremia Wandi Nugraha ➡ Jeon Wonwoo
Doni Hezkiel ➡ Kim Doyoung
(karakter lain akan bertambah atau tidak sesuai dengan kebutuhan cerita)
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top