Bab 7

Beberapa bulan kemudian ada kabar kalau Bapak akan memperkenalkan calon istri lagi, yang kali ini pasti bakalan diterima anak-anaknya dengan baik, katanya. Bapak menyuruh Keyna dan Nava untuk pulang. Hari Sabtu itu ingin diajak pergi bertemu dengan wanita yang kini jadi pacar bapaknya.

Di depan rumah mereka dijemput oleh wanita yang membawa mobil putih kinclong itu. Kenari syok saat tahu calon istri bapak angkatnya adalah Tante Sanna, ibunya Arsyi, teman dekat-mantan gebetan-cowok yang meghilang tanpa kabar itu.

Bu Sanna memang tajir dan masih cantik, entah apa yang ada di pikirannya kok mau sama Darso, yang memang tidak jelek amat, tapi jika dibandingkan oleh perempuan itu, Darso itu miskin, gabut. Tidak ada skill lain, memang punya hobi mancing dan modal kehidupannya ada di ikan hasil pancingannya. Cuma punya dana sisa pensiunan, sedangkan Bu Sanna itu pengusaha toko alat tulis dan pensiunan PNS guru pula.

Entah apa yang ada di pikiran wanita itu, mungkin kenyamanan saat bersama Darso yang menjadi tujuan utama pernikahan mereka.

Keyna pusing tujuh keliling. Sejak kapan mereka kenal dan berhubungan? Sebelum bertemu Arsyi di supermarket, Bapak memang pernah bilang kalau dia bertemu dengan ibunya Arsyi yang menanyakan kabar Kenari. Bapak juga memastikan kembali jika Arsyi adalah teman seangkatan Keyna yang ngajak foto bareng saat wisuda waktu itu. Di jalan pulang saat wisuda dulu, Bapak juga sempat menggoda Nava yang dijodohin ke Arsyi, karena ingat pernah dianterin pulang. Nava bilang sudah memiliki cowok gebetan anak ITB, lagian dianterin pulang bukan berarti memiliki sesuatu yang lebih, katanya.

Arsyi yang sama dengan cowok si teman main Nava yang pernah nganterin pulang. Tidak salah, karena Nava yang pernah memperkenalkan Arsyi pada Bapak saat cowok itu mengantarnya pulang ke rumah. Saat mereka katanya habis pergi mencari buku.

Sedangkan Keyna baru memperkenalkan Arsyi ke Bapak saat sudah wisuda. Setelah Nava pernah diantar Arsyi pulang dan diperkenalkan ke Bapak, saat Keyna dianterin oleh Arsyi cuma sampai depan rumah saja. Dia tidak enak kalau Bapak bingung dengan kelakuan cowok itu yang dekat dengan dua anaknya. Sedangkan Keyna memilih mengatur cara dan sadar diri menjauh dari frame kehidupan asmara Nava dan Arsyi. Mengesalkannya ternyata Nava memiliki gebetan-gebetan lainnya. Lantas ngapain waktu itu seperti cemburu besar atas kedekatannya dengan Arsyi?

Keyna mengingat malam itu Bapak menelepon untuk hal yang aneh atau sekadar kehabisan bahan obrolan.

“Kamu dan Nava kenal Arsyi gimana sih? Nava kan beda angkatan jauh. Dia yang nyamperin kita dan ngajak kamu foto bareng, kan? Itu cowok yang pernah Nava kenalin ke Bapak pas abis nganterin pulang.”

“Fakultas EB di kampus swasta sekecil itu wajar aja kalo saling kenal, Pak.”

“Dulu dia ngajak foto kamu bareng memang cuma temenan doang?”

“Temenan doang. Abis itu Nava muncul juga dan kita jadi foto bertiga.”

“Iya, berarti dulu dia sama Nava juga cuma temenan aja ya?”

Keyna menyesal dia tidak peka atau penasaran dengan gelagat Bapak yang menanyakan tentang Arsyi. Belakangan ini Keyna juga sedang sibuk sendiri, sibuk jatuh cinta, setelah kenalan dengan seseorang. Namanya Satriawan alias Awan. Hari Minggu kemarin Keyna diajak Riesa dan suaminya untuk nonton futsal. Di sanalah dia dikenalin secara langsung pada Awan.
Dunia pesakitan rasanya tidak kelar-kelar menyapanya dengan kabar buruk yang baru lagi.

Lagi-lagi Kenari bersikeras menolak dengan tegas rencana Darso. Kali ini sampai emosi dan pakai nada marah. Kenari tidak bisa membayangkan nasibnya menjadi besanan dengan Arsyi dalam arti yang lain.

Entah si keparat itu sekarang berada di mana. Kok tidak menghubunginya sama sekali dengan berita besar seburuk ini? Arsyi pasti tahu hubungan dua orang tua itu!

Wajar kalau Nava juga menolak, karena dia juga pernah suka sama Arsyi, pasti sulit membayangkan akan jadi saudara. Ya mungkin, karena Nava juga ingin ibunya tidak dikhianati oleh bapaknya. Wajar kalau Nava yang paling sedih dan kacau.

Bapak memanggil Keyna untuk bicara berdua. Lelaki itu meminta Keyna agar membantu membujuk Nava untuk menyetujui pernikahannya dengan Tante Sanna.

“Harusnya ini masa-masa aku yang nikah, Pak,” ungkap Keyna waktu itu sembari menangis sesenggukkan. “Nava juga udah jadi perempuan dewasa. Ini masa-masa kita.”

Iya, memang betul, harusnya dua perempuan itu yang berencana untuk menikah, bukannya si lelaki tua yang seharusnya sudah hidup tenang saja selagi menunggu antre ajal menjemput. Keyna, kejam banget!

“Maaf ya, Na. Bapak nggak memikirkan anak-anak terlebih dahulu. Jadi Keyna yang pusing. Padahal seharusnya Keyna memikirkan untuk masa depan milik sendiri.”

Keyna menangis semakin keras.

“Memang Keyna udah ada calon lagi? Kenalin dong. Oke, Keyna yang nikah dulu, ntar abis itu baru Bapak nikah kemudian. Saya inget ada janji ke Riskha, kalian harus bahagia dan menikah. Bertemu dengan seseorang pria, yang akan gantiin posisi Bapak,” bujuknya.

Keyna yang jadi makin pusing. Cari calon di mana??

❤❤❤
 


Sepertinya dia salah bicara, kenapa sekarang Bapak jadinya malah ingin dia yang menikah bukan fokus ke rencananya sendiri dengan Tante Sanna? Pak Darso menjadi aktif memperkenalkan anak-anak temannya agar Keyna menjadi tertarik.

Benerapa kali Keyna dikenalin ke pria random yang tidak dia kenal dengan cara Bapak mengirimkan foto dan nomor ponsel. Kalau Keyna tertarik dia akan memilih orangnya.

Formalitas, dia menurut saja. Siapa tahu ada yang ganteng dan menarik. Namanya juga anak angkat, harus penuh bakti dengan menurut. Yang penting Bapak tidak ngotot membahas ingin menikahi Tante Sanna.

Siapa tahu juga ada calon jodoh yang terbaik dan berakhir menjadi bersamanya. Meski Kenari masih menyimpan satu nama dalam hatinya. Nama yang tidak akan pernah dia ceritakan ke orang lain. Hanya orang itu yang berhak tahu perasaannya. 

Selama Bapak mengirimkan foto dan nomor pria pencari jodoh itu, tidak ada yang membuatnya tertarik.

❤❤❤

Arsyi muncul lagi dalam hidup Keyna, tepatnya di depan pintu saat di rumah itu hanya ada dirinya. Cewek itu menyuruh Arsyi pulang saja, karena tidak ada yang bisa ditemui. Jelas-jelas ingin mengusir.

Arsyi membujuk agar mereka bicara sebentar karena ada hal yang penting sekali.

“Kenapa kita bakal jadi saudara tiri, Na? Aku sebenarnya kurang setuju ibu nikah lagi.” Arsyi ternyata numpang curhat atau nyari sekutu untuk melakukan oposisi. Pria itu tadi bercerita sudah kerja jadi head corporate branch di salah satu bank cabang daerah kota mereka, bisa kembali tinggal di rumah masa kecilnya.

“Tenang aja. Keliatannya Bapak udah nggak minat sama ibumu lagi. Karena sekarang dia lagi sibuk fokus jodohin aku ke anak-anak temannya.” Keyna mendesis lalu menyeruput gelas miliknya sendiri, berisi minuman es the manis yang tadi dibuat di teko untuk disuguhkan pada tamunya.

Arsyi ngeledek tertawa. “Kenapa sampe dijodohin? Kamu bahkan masih bisa nyari sendiri, kan?” tanyanya.

Keyna membuang napas kasar. “Entahlah.”

“Na, bapakmu sama ibuku masih berhubungan dekat.” Arsyi membocorkan suatu informasi sialan.

Keyna nyaris tersedak teh manis buatannya sendiri. “Kok gitu? Padahal Nava nggak setuju juga. Nava bisa nangis darah kalo tahu.”

Segitu cinta matinya ke Tante Sanna ya!!

“Masa? Bukannya Nava mendukung hubungan mereka? Aku denger obrolan Pak Darso sama ibuku pas mereka ketemu di teras rumahku. Pak Darso bilang, Nava yang memberikan ide agar kamu yang harus menikah dulu. Karena kalo kamu udah menikah, kamu akan sibuk dengan kehidupanmu sendiri. Pasti akan menyerahkan semua keputusan pada Darso.” Arsyi bercerita menirukan nada omongan Bapak.

Keyna melongo, kok Nava membelot tanpa bilang apa-apa?

Memang sudah tidak ada alasan untuk menolak Tante Sanna. Karna si janda wanita itu tajir berat, jadi bapaknya tidak akan membiayai hidup, malah bisa menumpang hidup.

Namun, inilah ending saga kisah percintaan Keyna dan Arsyi?

“Nava juga cerita ke aku, Na, kalo dia ingin bapaknya ada yang nemenin dan ngurusin. Ada yang masakin makanan. Bapaknya butuh seseorang buat jadi pasangannya lagi. Dia juga ingin banget kamu segera menikah. Makanya bapakmu lagi sibuk nyari jodoh buat kamu ya?”

Keyna emosi tetapi segera ditahan. Bagaimana bisa Nava mengkhianati, tepatnya bermain dua kartu begitu? Apa maksudnya kelakuan Nava yang seperti ini? Ngapain Nava ikut campur urusan pribadi soal pasangan hidupnya?

❤❤❤
 


Keyna tidak mau kalah licik, dia memberi satu ultimatum rencana dan ini percobaan terakhir usaha pernikahan.

Wanita itu memiliki satu nama yang dia ingin sekali menikah dengan orang itu. Namanya Satriawan biasa dipanggil Awan, yang rumahnya tidak jauh darinya. Dia dan Awan mulai berinteraksi sejak beberapa bulan lalu saat Keyna sering pulang ke rumah untuk mengurus bapak dan Nava.

Berkat dibantu Riesa, sudah beberapa kali Keyna diajak nonton Awan bermain bola. Dia mulai jatuh cinta dan yakin akan menjalani kehidupan indah dengan Awan, lelaki baik dan lembut itu. Yang nggak macem-macem seperti kebanyakan cowok.

Keyna akhirnya menyebut nama Awan pada Bapak, ingin nikah dengan cowok itu. Karena katanya perempuan juga bisa seperti itu, kalau merasa ada lelaki yang disuka, meminta pada wali atau keluarga untuk mendatangi pria itu.

Keyna meminta Bapak untuk menemui Awan dan menjelaskan tujuannya. Kalau Awan mau menikah, Keyna akan merestui hubungan Bapak dengan Tante Sanna.

Dalam bayangannya akan memiliki kehidupan bahagia dengan Awan dan pergi menjauh. Win-win solution. Ada harga ada rupa. Arsyi yang menyebalkan dan sikapnya membingungkan itu tidak bisa diharapkan akan jatuh cinta padanya.

Pak Darso berani menjawab tantangan Keyna dan datang ke rumah Awan. Berusaha mendekati. Keyna tidak berharap banyak. Kalau Bapak gagal membawa Awan, rencana lelaki itu dengan Tante Sanna juga selesai.

Bapak membawa kabar baik dan gila, Awan mau dijodohin dengan Keyna. Iseng-iseng yang berhadiah. Semula Keyna menebak rencana itu akan gagal. Awan yang jadi kembang desa, karena ganteng banget itu mau menikahinya? Itu sinting.

Awan mengajaknya pergi beberapa kali untuk berupaya saling mengenal. Rutin saling berkirim pesan setiap hari meski mereka memiliki jarak karena beda kota. Seharusnya kalau perjodohan memang sebaiknya langsung dinikahkan, tidak perlu sering bertemu.

Keyna terkena karma. Tidak lama Awan tidak jadi berminat menikah dengannya, karena katanya kurang tertarik pada wanita itu. Awan beralasan jika Keyna belum memenuhi kriteria-nya. Awan bilang dia suka dengan perempuan yang agamanya bagus.

Hei?? Kenapa main iyain saja ajakan itu saat awal rencana, padahal jelas-jelas dari penampilan kelihatan sekali kalau pengetahuan agama Keyna tuh kurang?

Orang tuanya Awan juga menjelaskan kalau Awan kehilangan minat untuk dijodohin sama Keyna. Awan jadi cuek dan dingin padanya bahkan menghapus nomornya karena photo profile lelaki itu mendadak kosong. Bukan itu saja, medsosnya juga segera diblokir oleh Awan.

Satu kampung menjadi tahu kejadian lamaran Kenari pada Awan yang ditolak. Keyna menjadi down dan minder. Malu. Dia ogah pulang ke rumah dan selalu fokus kerja dan di kosan saja, meski sudah disuruh pulang sama Bapak untuk dicarikan lelaki lain lagi. Muak. Dia sudah bosan dengan kegagalan itu.

❤❤❤

12 Mei 2024

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top