#14

Chloe tidak segera mencari tahu alamat Oliver setelah ia kembali ke rumah. Hingga beberapa hari kemudian pun, Chloe tak melakukan apa-apa dengan jaket hijau tua milik Oliver. Gadis itu berpikir untuk tidak tergesa mengembalikan jaket Oliver. Toh, belum tentu Oliver sudah kembali dari liburannya juga, kan?

Hari demi hari berganti dan Chloe kembali menyibukkan diri dengan tugas kuliah yang mesti ia kerjakan di sisa liburan musim panas. Ia tidak melupakan Oliver begitu saja, tapi Chloe hanya mengenyampingkan cowok itu sejenak dari pikirannya hingga liburan musim panas berakhir. Ia pasti akan mengembalikan jaket milik Oliver jika saatnya tiba, janji Chloe dalam hati.

Liburan musim panas telah berakhir. Saatnya bagi Chloe untuk kembali ke bangku kuliah. Begitu juga dengan Emily dan yang lainnya.

"Apa tugasmu sudah selesai?" Emily yang sedang berjalan di samping tubuh Chloe, mengajak gadis itu bicara tanpa memedulikan keadaan sekeliling. Koridor yang mereka lalui cukup sibuk di hari pertama mereka kembali masuk kuliah.

"Begitulah. Apa kau belum menyelesaikan tugasmu?" Chloe balik bertanya karena mencurigai sesuatu.

"Tentu saja sudah. Apa kau berpikir kalau aku belum menyelesaikan tugasku?" Kali ini Emily bisa menangkap maksud tatapan Chloe.

"Siapa tahu?" Bahu milik Chloe mengedik.

Di saat keduanya asyik bercanda, tiba-tiba saja ekor mata Emily menangkap bayangan seseorang yang tidak asing sedang berdiri di ujung koridor. Namun, sosok itu tidak sendiri di sana, ia bersama dengan dua mahasiswa lainnya. Seperti tengah sibuk berdiskusi.

"Bukankah itu Casey?" Emily menghentikan langkah dengan spontan. Gadis itu berbisik di dekat telinga Chloe.

Tanpa diperintah, Chloe ikut-ikutan menghentikan gerakan sepatunya. Ia segera mengalihkan pandangan ke arah yang dimaksud Emily.

Sahabatnya benar. Ada Casey di sana. Tapi, bukankah mereka sudah putus? Tidak ada gunanya lagi bertemu dengan Casey, bukan? Chloe juga sedang belajar untuk melupakan cowok itu.

"Bukannya kita mau pergi ke kelas?" Chloe mengingatkan Emily bahwa tujuan mereka adalah kelas, bukan menemui Casey.

"Ya, tapi begitu melihat Casey aku jadi ingat dengan Oliver. Bukannya kau ingin menanyakan alamat Oliver pada Casey? Atau jangan-jangan kau sudah menanyakan alamat Oliver diam-diam tanpa sepengetahuanku?" ujar Emily.

Chloe melongo. Emily benar. Ia bahkan belum menanyakan alamat Oliver pada Casey.

"Tidak. Aku belum menanyakannya pada Casey," ungkap Chloe.

"Kalau begitu kau bisa bertanya langsung pada orangnya. Mumpung kita ada di sini."

"Nanti saja. Aku bisa meneleponnya. Kau lihat dia masih sibuk dengan temannya, kan?" Chloe tak sependapat dengan Emily. Ia lebih suka tidak bertatapan langsung dengan Casey. Apalagi untuk menanyakan alamat Oliver.

"Bertanya pada orangnya langsung lebih efektif ketimbang menghubunginya lewat telepon, Chloe. Atau kalau kau tidak mau, biar aku saja yang bertanya pada Casey. Aku bisa berpura-pura bertemu Oliver di jalan," cerocos Emily tampak bersemangat.

"Kau serius?" Mata Chloe terbelalak mendengar usul Emily.

"Tentu tidak, Chloe. Aku tidak seserius itu. Tapi, aku bisa melakukannya kalau kau tidak mau menemuinya."

Chloe menghela napas jengah.

"Nanti saja, Em. Sudah saatnya kita masuk kelas," ucap Chloe seolah ingin menghindar.

"Ya ampun, Chloe. Casey sudah ada di depan mata, kapan lagi kau akan punya kesempatan sebagus ini? Kau tidak perlu jauh-jauh berjalan ke depan gedung fakultas hukum hanya untuk mencari Casey."

Emily memang benar, tapi Chloe sedang tidak ingin menemui Casey sekarang ini.

"Baiklah. Aku yang akan pergi menemui Casey," putus Emily sejurus kemudian. Pasalnya Chloe masih diam di tempatnya dan tidak kunjung memberi keputusan. Kedua kakinya seolah terpaku di atas lantai dan enggan untuk beranjak. Jadi, Emily mengambil inisiatif.

Chloe tak bisa mencegah sahabatnya yang telah berjalan ke arah Casey dengan langkah mantap. Ia tidak merasa ragu sedikitpun saat mengayunkan kedua kakinya menuju ke tempat Casey dan temannya berada. Berbeda jika Chloe yang berjalan ke sana. Pasti rasa canggung dan ragu menggelayuti kedua kakinya.

Chloe hanya menunggu di tempatnya berpijak dan berpura-pura menatap ke arah lain saat Emily sedang berbincang dengan Casey. Emily pasti tahu apa yang harus ia katakan pada Casey. Gadis itu tidak akan mengatakan jika Chloe yang mengenal Oliver seperti yang Emily rencanakan di awal.

Beberapa menit menunggu, Emily tak juga kunjung kembali. Ia masih berbincang dengan Casey dan ketika Chloe mengintip, mereka terlihat serius. Semestinya tidak butuh waktu lama untuk menanyakan alamat Oliver, tapi kenapa mereka berbincang begitu lama? Chloe mulai khawatir jika Emily juga menyinggung tentang dirinya di depan Casey.

Selang tak lama, Emily kembali ke hadapan Chloe.

"Kau sudah dapat alamatnya?" Mereka kembali melangkah beriringan menuju kelas sembari berbincang.

"Casey belum memberitahu alamat Oliver," ungkap Emily usai menggeleng. "Dia malah bertanya ini dan itu padaku."

"Bertanya apa?"

"Banyak. Dia bertanya apa aku mengenal Oliver, kapan aku kenal dengannya, ada perlu apa aku mencarinya. Pokoknya Casey bertanya detail tentang Oliver padaku. Mungkin dia curiga kalau kau yang menyuruhku untuk bertanya tentang Oliver," papar Emily dengan mimik kesal. "Aku jadi paham kenapa kalian tidak cocok satu sama lain," pungkasnya.

"Lantas?"

"Aku katakan padanya kalau aku hanya ingin mengembalikan barang milik Oliver."

"Lalu apa yang Casey katakan?"

"Dia tidak percaya semudah itu denganku, Chloe. Apa kau tidak merasa kalau dia justru mencurigaimu? Aku yakin Casey tahu kalau bukan aku yang sebenarnya bertemu dengan Oliver."

Chloe tercenung.

Gadis itu memang sempat melihat Casey menatap heran ke arah dirinya. Tapi, Chloe tak bisa menangkap maksud cowok itu.

"Sebaiknya kalian bicara berdua, Chloe. Selesaikan masalah yang mungkin belum kalian selesaikan," ucap Emily ketika keduanya tiba di depan kelas mereka.

Chloe bingung mendengar ucapan Emily. Ia dan Casey sudah putus. Tidak ada permasalahan di antara mereka setelah mengakhiri hubungan dengan baik-baik.

Entahlah. Berpikir sekeras apapun juga tak membantu.

Chloe dan Emily bergegas masuk kelas dan mencari tempat duduk.

***

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top

Tags: #misteri