Part 7

Alexa dan Kalvin menaiki mobil Kalvin untuk sampai di tempat meeting, mobil Kalvin masuk menembus jalanan kota new york siang itu, jalanan kota new york cukup padat siang itu karena itu merupakan jam makan siang

"kita akan meeting dimana? " tanya alexa ke arah kalvin yang sedang fokus menyetir mobilnya

"di grand hotel"

"hotel kelas dunia itu?  Woah sepertinya klien kali ini berkelas sekali"

"hmm dia teman ku semasa di norwegia"

"norwegia?  Kau pernah disana"

"anak cabang kita berada disana saat dulu ayahku masih memimpin perusahaan aku sering ke sana untuk mengurus pekerjaan ku"

"luar biasa,jadi berapa lama kau sudah memimpin perusahaan ayahmu? "

"lima tahun"

"lima tahun? Dan sekarang menjadi perusahaan di tingkat dunia, umur berapa kau mulai memasuki perusahaan kalvin"

"sejak umur 25 tahun aku sudah menempati posisi wakil direktur"

"kau bercanda"

"banar,ayahku menginginkan aku segera mengantikan dirinya"

"luar biasa aku bahkan masih harus mencari pekerjaan kesana kemari" ujar alexa sembari menatap keluar jendela mobil

"orang tua mu berasal dari mana?"

"mereka amerika utara, namun sudah meninggal karena kecelakaan mobil, kakak ku sendiri sudah menikah dan menetap di swiss"

"swiss? "

"iya suaminya bekerja disana jadi aku tinggal sebatang kara di sini" kalvin mendengar dengan seksama cerita alexa,mobil kalvin memasuki pekarangan hotel disana sudah ada pelayan hotel yang menyambut mereka

"mengapa kau memakai kacamata?" tanya kalvin di saat mereka turun dari mobil

"agar tak ada yang begitu mengenali ku ketika aku menjadi model" Alexa dan kalvin turun dari mobil dan memasuki hotel,pelayan hotel mengantar mereka ke ruangan rapat yang telah di tentukan

Alexa begitu takjub melihat desain hotel yang begitu indah dan menakjubkan

"hotel ini luar biasa sekali"

"apa kau baru menginjak hotel semegah ini?" tanya kalvin karena melihat alexa yang tampak begitu takjub melihat interior hotel

"iya baru"

"jadi ketika bekerja dengan alvedro apa dia tidak pernah membawamu rapat keluar"

"tidak pernah, tuan alvedro selalu mengadakan rapat di hotel miliknya dan aku jarang mengikutinya"

"kenapa"

"aku tidak percaya diri, aku takut membuatnya malu dengan keadaan ku dulu" ujar alexa lirih, kalvin hanya menatap iba ke arah alexa

"tapi sekarang kau harus mengikutiku kemana pun tidak ada penolakan tidak perduli bagaimana kondisi wajah dan badanmu"

"kau bercanda jika aku lagi sakit bagaimana"

"itu pengecualian"

"cih dasar otoriter" kalvin tak mengubris omongan alexa tapi dia cukup tersenyum kecil, untuk pertama kalinya kalvin bisa merasa begitu akrab dan nyaman dengan seorang wanita setelah ibunya, bahkan amelia yang sejak lama dia kenal tak bisa di begitu akrab mengobrol sesantai itu

Alexa memang berbeda, lion benar dia menarik banyak pria untuk melihat ke arahnya, sejak kedatangan mereka ke hotel sedari tadi semua pasang mata tertuju melihat ke arah mereka, pria dan wanita tak bisa melepaskan padangan dari mereka

Mereka persis seperti dewa dan dewi yang turun dari langit yang satu begitu tampan dan maskulin dan yang wanita begitu cantik,anggun dan seksi, tapi bagi kalvin sendiri, alexa sudah menarik nya sejak lama sejak awal mereka bertemu, bahkan sebelum semua orang melihat ke arahnya karena kecantikan fisiknya, namun kalvin belum menyadarinya apa yang membuatnya begitu tertarik akan wanita itu apakah itu karena nama alexa yang begitu mirip dengan adiknya

"bagaimana apartemen mu? " tanya kalvin ke arah alexa mereka menaiki lift

"aman dan aku sangat terkejut melihat semua pakaian yang kau siapkan disana kenapa begitu banyak periasaan,tas,sepatu dan juga baju kalvin aku tidak pernah meminta itu semua"

"karena kau akan membutuhkan nya, kita akan sering banyak menghadiri acara kantor di tambah juga perjalanan bisnis aku hanya ingin sekretarisku tidak kekurangan apa pun yang di butuhkan"

"jika saja orang tau kau begitu pemurah hati dengan sekretarismu pasti banyak wanita yang mengantri untuk menjadi sekretarismu"

"aku tidak berminat kau pengecualian"

"kenapa? "

"hanya ingin saja"

"aku pernah mendengar kau tak pernah mempekerjakan sekretaris wanita, kenapa"

"merepotkan"

"merepotkan?  Lalu aku? "

"sudah aku katakan kau pengecualian"

"apa karena aku pernah bekerja dengan alvedro? "

"itu termasuk alasan nya" alexa dan kalvin sampai di ruang rapat alexa berjalan dengan cepat menyusul langkah kalvin

"mr.kalvin" sapa seorang pria muda yang menjambat tangan kalvin

"gendra,apa kabar"

"seperti yang terlihat bagaimana dengan kau?"

"masih sama seperti biasa"

"masih sama luar biasakan"

"kau bisa saja"

"ayo mari duduk tapi siapa wanita cantik di belakangmu"

"dia sekretarisku,alexandria"

"alexandria tuan"

"gendra,wow luar biasa langka melihat kalvin berjalan dengan seorang wanita,dan cantik sekali"

"anda terlalu memuji tuan"

"hahaha ayo silahkan duduk"

"berapa lama kau akan di amerika gendra?"

"lusa aku akan kembali,kenapa,apa kau akan menjamuku?"

"jika kau tidak keberatan besok kita bertemu alvedro dan lion"

"ah benar dua pria menawan itu bagaimana kabar mereka"

"masih seperti biasa,lion aku pindahkan ke bagian manager"

"pasti nona cantik ini alasan nya"

"begitulah aku akan menghubungimu nanti"

"tentu saja sekarang kita akan rapat terlebih dahulu"

"baiklah"

Kalvin dan alexa pun memulai rapat dengan gendra,rapat itu membahas kerjasama antara perusahaan gendra dan juga kalvin yang bergerak di bidang perhotelan

Rapat berlangsung selama satu jam penuh hingga akhirnya mencapai kesepakatan bersama,alexa sedang menulis hasil laporan rapat di laptopnya ketika kalvin sedang berbincang bersama gendra

"kalv,sejak kapan kau mulai merubah seleramu?"

"apa maksudmu?"

"wanita itu,setahuku selama lima tahun kau hanya memiliki satu sekretaris dan itu adalah lion"

"apa aneh jika aku ingin memiliki sekretaris baru?"

"tidak aneh hanya saja ini cukup mengejutkan,apa dia masih lajang?"

"kenapa"

"mungkin aku bisa mendapatkan nomornya"

"memang wanita norwegia masih kurang?"

"oh ayolah jangan bilang kau juga protektif terhadap sekretarismu?"

"tanya saja padanya"

"bolehkah?"

"silahkan"

Gendra berjalan mendekati alexa yang masih sibuk dengan laptopnya

"nona alexa"

"iya tuan gendra ada yang bisa saya bantu"

"apa kau punya acara siang ini"

"eh acara?"

"iya jika kau tidak keberatan bagaimana jika kita makan siang bersama setelah ini"

"terima kasih tawaran nya tuan gendra,tapi saya dan tuan kalvin sudah punya janji makan siang hari ini"

"hmm begitu" gendra melirik ke arah kalvin yang hanya tersenyum simpul

"apa kau sudah punya kekasih nona?"

"hah..? Kekasih?"

"iya tidak mungkin wanita secantik dirimu tidak memiliki kekasih"

"saya punya seseorang yang saya sukai"

"benarkah? Wuah terlambat saya"

"jika tidak ada yang di bicarakan lagi,saya permisi tuan"

Kalvin berjalan ke arah gendra dan di ikuti langkah alexa yang berdiri di samping kalvin

"jadi bagaimana?"

"sepertinya sekretarismu sudah menempatkan seseorang di dalam hatinya"

"jangan kecewa"

"hahaha sialan,kau sengaja mengerjaiku ya"

"well tidak juga,baiklah kami harus pergi,hubungi aku jika kau punya waktu besok"

"baiklah,sampaikan salam ku untuk alvedro dan juga lion"

"baiklah"

"apa orang yang dia sukai itu adalah kau?" bisik gendra di telinga kalvin

"mungkin" kalvin menaik kan bahunya tanda acuh

"sialan hahaha dia cantik dan berkelas kau akan rugi jika melepaskanya"

"aku tahu"

Kalvin tersenyum simpul dan berlalu dari hadapan gendra di susul oleh alexa di samping nya,mereka memasuki lift menuju lantai bawah

"apa yang kau bicarakan dengan gendra?" tanya kalvin di sela perjalanan mereka menuju mobil

"menurutmu apa lagi yang pria bicarakan dengan wanita?"

"apa yang kau katakan padanya"

"aku katakan aku sudah memiliki orang yang aku sukai"

"kau cukup to the point dia  orang kedua setelah lion yang telah kau tolak hari ini"

"lion? Aku tidak menolaknya"

"kau mengusirnya secara halus"

"apa dia tersingung?"

"tidak,apa di camp juga diajari cara menangani pria?"

"hahaha tidak,hanya saja itu reflek terjadi selama setahun di kanada aku sudah terlatih melakukan nya"

"berapa banyak pria yang kau tolak selama setahun?"

"setiap hari ada lebih dari tiga yang menyatakan cinta,lalu menurutmu aku harus bagaimana?aku tidak bisa berkata kasar dengan mereka"

"jadi itu kenapa kau menolaknya secara halus"

"hmm benar"

"kau banyak kemajuan sepertinya"

"well sejujurnya camp pelatihan itu benar-benar mengubah hidupku cara aku menangani dan menghadapi orang lain,baik pria maupun wanita,semua berkat kau kalvin"

Ujar alexa tulus ke arah kalvin,tak terasa mereka sudah memasuki mobil kalvin,dan bersiap menuju restoran yang telah di pesan oleh lion

"aku hanya membantu sebisaku"

"sejujurnya aku masih penasaran ala alasan mu ingin tiba-tiba membantuku"

"ayo pergi mereka sudah menunggu kita"

"baiklah"

Mobil kalvin pun meluncur menembus jalanan kota new york siang itu menuju restoran dimana lion,alvedro dan juga amelia sudah menunggu mereka

****
Amelia,lion dan alvedro sedang mengobrol di salah satu restoran langanan mereka membicarakan kalvin yang belum datang

"apa kau tahu sekretaris kalvin berasal dari mana?" tanya alvedro kepada lion ketika amelia sedang pergi menelpon

"kenapa? Apa kau tertarik kepadanya?"

"aku hanya merasa dia cukup familiar dimataku"

"benarkah? Itu bukan alasan kau ingin mendekatinya kan,apa perasaanmu sudah berubah sekarang?"

"kau bicara apa,aku hanya ingin tahu asalnya saja"

"dia mengatakan dia asli amerika namun lama menetap di kanada sejak kuliah hingga bekerja disana"

"apa kau tahu perusahaan tempat dia bekerja?"

"mana ku tahu kau tanya saja dengan kalvin"

"dia tidak akan memberitahu"

"benar juga,bahkan kedatangan nya saja di rahasiakan oleh kalvin,kalvin sangat menjaga privasi sekretarisnya itu,menurutmu apa mereka punya hubungan khusus?"

"kenapa kau tidak tanya langsung kepada kalvin?"

"dia tidak akan memberi jawaban,bagaimana jika kita menyelidikinya"

"menyelidiki apa?"

"wanita itu,alexa"

"mengapa kau ingin mencari tahunya"

"aku tidak tahu aku begitu penasaran dengan nya"

"apa kau menyukainya?"

"kenapa? Apa kau juga menyukai dia?"

"kenapa jadi kau bertanya kepadaku"

"kalian menyukai siapa?"

Suara kalvin terdengar di belakang lion sontak lion terkejut mendapati kalvin sudah berada di belakangnya tanpa pemberitahuan

"kalvin,sejak kapan kau disitu"

"aku baru sampai dimana amelia"

"dia sedang menelpon,apa kau datang sendiri?"

"alexa sedang ke toilet" kalvin mengambil kursi dan duduk di sebelah lion,tak lama amelia muncul disana

"kalvin kau sudah datang?"

"hmm baru sampai"

"baiklah ayo pesan"

Mereka pun memesan makanan,alexa keluar dari toilet dan mencari keberadaan kalvin,matanya mengedar ke seluruh ruangan restoran dan dengan cepat dia bisa menemukan sekumpulan manusia yang sangat mencolok

Alexa memandangi para sahabat itu,dia jadi teringat tentang kejadian setahun lalu,dimana dia juga datang ke restoran itu dan akan makan bersama mereka,namun alexa justru pergi lari seperti seorang pengecut karena merasa dirinya tak pantas berada di dalam lingkaran mereka,dan kini situasinya terulang kembali,harus kah dia melakukan hal yang sama seperti dulu kabur dari mereka semua

"hah mereka masih sekumpulan orang yang menakjubkan dan terlalu sempurna" ujar alexa melihat lirih ke arah kalvin dan kawan-kawan nya

"tidak,aku bukan lagi alexa yang dulu,alexa yang sekarang adalah wanita yang penuh percaya diri dan juga tenang,aku tidak boleh lagi melarikan diri,ingat alexa sekarang kau cantik,bahkan sangat cantik kau sangat layak berada diantara mereka sekarang" 

gumam alexa dalam hatinya memberikan semangat dan keberanian kepada dirinya,mencoba membunuh rasa tidak percaya dirinya,alexa menarik nafas dalam dan berjalan melangkah ke arah kalvin dan yang lain dengan tenang,langkah kakinya yang begitu tenang membuat alexa bagaikan berjalan diatas kapas,bahkan dentingan suara hells nya begitu lembut dan anggun

Sontak pengunjung disana melihat ke arah aleXa atmosfir yang dia bawa begitu tenang dan anggun,suara langkah hells alexa mengema namun begitu merdu dan selaras,langkah kaki alexa berhenti tepat di samping kalvin,lion hampir saja meneteskan liurnya ketika melihat alexa berjalan ke arah mereka

"kekuatan dewi kecantikan memang tidak ada duanya bahkan hentakan kakinya terdengar sangat anggun seperti musik piano di dentingkan" gumam lion melihat takjub ke arah alexa

"maaf saya terlambat" ujar alexa ramah dan tersenyum ke arah mereka semua ketika sampai di meja makan

"tak apa,silahkan duduk" ujar amelia menatap intens ke arah alexa

"disini alexa ayo duduk disini silahkan" lion memberikan kursi kepada alexa,alexa mengambilnya dengan canggung karena dia duduk bersebelahan dengan alvedro dan juga kalvin

Mereka pun akhirnya memesan makanan,suasana terasa canggung sejak kedatangan alexa dan kalvi,mereka menjadi sangat diam

"alexa disini tinggal dimana?" tanya amelia memecah keheningan

"eh saya tinggal di salah satu apartemen nona"

"daerah mana?"

"residance hill"

"residance hill? Kau serius tinggal disana?" tanya lion tampak terkejut

"iya tuan lion ada apa?"

"hah bukan apa-apa..jadi selera mu memang sungguh tinggi ya"

Ujar lion menatap kagum ke arah alexa,alexa hanya tersenyum canggung

"alexa karena kau sudah bergabung disini,aku juga akan mengundangmu" ujar amelia ke arah alexa

"mengundang? Acara apa nona?"

"minggu depan busana ku akan di peragakan di new yok fashion week,kau bisa datang menghadirinya ini undangan nya"

Seketika wajah alexa menegang di tempatnya,new york fashion week adalah runway pertama yang akan alexa ikuti sebagai model dari camp pelatihan nya

"apa ada menjadi desaigner disana nona?"

"iya ini adalah rancangan pertamaku yang memasuki runway,jadi aku mengundang kalian semua"

Ujar amelia,alexa diam dan melirik kalvin meminta bantuan,kalvin menerima kode dari alexa

"alexa tidak bisa datang minggu depan"

"kenapa?"

"dia aku tugaskan melihat pembangunan proyek mall baru di mahattan,awalnya ini tugas lion tapi karena alexa menjadi sekretarisku sekarang jadi dia yang akan melihat langsung sekarang mengantikan diriku"

Alexa tercengang mendengar penuturan kalvin dan menatap tak percaya ke arah kalvin

"kau tidak serius kan?"

Gumam alexa dalam hatinya sembari melihat ke arah kalvin,pesanan mereka pun datang,pelayan mengantar makanan untuk mereka,tidak seperti dulu,saat ini alexa hanya memesan steak sapi dan jus lemon

"sayang sekali,baiklah kalau begitu mari makan"

Ujar amelia ke arah mereka semua,mereka pun menikmati makanan mereka dalam diam,tanpa bicara bahkan lion yang biasanya cerewet menjadi diam,diam-diam alvedro selalu menatap ke arah alexa,alexa menyadari hal itu,hal itu lah yang membuat alexa terasa canggung dan gugup sedari tadi

"kenapa dia terus mencoba menatap ke arahku,dia tidak mengenali ku bukan" batin alexa melirik sekilas ke arah alvedro yang sedang menikmati steak dombanya

Acara makan siang itu di tutup dengan mereka menikmati anggur yang disajikan di restoran tersebut

"alexa,kami masih penasaran,bagaimana sebenarnya pertemuan kau dan kalvin" ujar lion ke arah alexa yang sedari tadi tak banyak bicara

"saya dan tuan kalvin bertemu beberapa tahun lalu saat tuan kalvin ke kanada,kebetulan saya sedang mencari pekerjaan di amerika,boss saya yang di kanada memperkenalkan saya dengan tuan kalvin dan mencari lowongan pekerjaan,setelah bicara dengan  atasan saya,tuan kalvin memutuskan menerima saya bekerja di kantornya"

"apa dulu kau juga seorang sekretaris?" tany lion lagi

"iya saya dulu juga seorang sekretaris"

"pantas kau mahir sekali dalam persentasi"

"berapa lama kau dikanada?" tanya alvedro kembali,seketika alexa menjadi gugup,ini pertama kalinya alevedro tampak penasaran dengan seorang wanita bahkan amelia cukup terkejut dan melirik ke arah alvedro begitu juga kalvin

"sejak kuliah saya sudah disana"

"pendidikan terakhirmu?"

"magister management" 

Alvedro menatap alexa kembali

"dengan lulusan terbaik,cumlaude" ujar kalvin menambahi

"wuaah luar biasa kau bahkan lulusan terbaik di kampusmu" ujar lion ke arah alexa,alexa hanya tersenyum mendengar pujian lion

Sementara amelia hanya menikmati anggurnya dalam diam dan melihat pria-pria yang bersama nya kini menatap fokus ke arah alexa

"kalvin,aku akan mengambil satu tempat di mall baru mu" ujar amelia ke arah kalvin sontak membuat mereka melihat ke arah nya

"kau serius? Jadi kau benar-benar akan membuat butik di mall kalvin?" tanya lion ke arah amelia

"hmm bisakan kav?"

"tentu saja,kirimkan saja desain interior yang kau inginkan aku membuat sesuai keinginan mu"

"baiklah,nanti malam akan aku kirimkan"

"apa kau tidak ingin membuka butik untuk hotelku?" tanya alvedro ke arah amelia,membuat amelia tertawa

"kau ini memang nya kau akan menyediakan layanan khusus untuk butik kah?"

"why not jika itu adalah untukmu tentu saja aku bisa"

ujar alvedro ke arah amelia dan tersenyum,amelia tertawa dan tersenyum,kalvin meneguk anggurnya begitu juga dengan alexa

"aku dan alexa akan pulang sekarang kami harus kembali ke kantor" ujar kalvin ke arah mereka semua

"eh bukan nya ini sudah sore? Kenapa kalian kembali ke kantor kalv?" ujar lion lagi

"merampungkan data terkait hasil rapat tadi kau pulang duluan saja" ujar kalvin ke arah lion

"baiklah"

"kalau begitu kami duluan,ayo alexa" ujar kalvin ke arah alexa,alexa beranjak dari duduknya dan memberikan salam

"nona amelia terima kasih atas jamuan nya,tuan alevedro,tuan lion kami permisi"

"baiklah sampai berjumpa lagi alexa" ujar amelia memberikan tangan nya menyalami alexa

"baik nona"

Alexa dan kalvin pun berlalu dari restoran tersebut berjalan menuju mobil mereka

"jika orang tak tahu pasti mengira mereka adalah sepasang kekasih,hah aku tak meyangka akhirnya kita bisa melihat kalvin berjalan bersama seorang wanita,satu mobil lagi dan itu sekeretarisnya sendiri,sepertinya kita akan lebih banyak mendapat kejutan dari kalvin" ujar lion menatap kepergian alexa dan kalvin di susul oleh tatapan alvedro dan amelia

"apa kau cemburu?" tanya amelia ke arah lion

"hah cemburu? Kenapa aku cemburu"

"kau sepertinya menyukai alexa"

"aissh pria mana yang tak suka kepadanya,sekali lihat saja semua pria akan terpana menatap dia,dia sangat cantik,kau tahu dia baru sehari masuk sudah di juluki oleh para staf dewi kecantikan,dewi kantor" ujar lion ke arah amelia

"benarkah?"

"hmm luar biasa bukan"

"ya luar biasa jika semua pria terpana ke arahnya apa itu bearti kau juga ved?" tanya amelia ke arah alvedro yang sedari tadi diam

"apa maksudmu?"

"aku hanya bertanya apa kau juga menyukai alexa,seperti yang lion katakan dia cantik dan semua pria tertarik ke arahnya apa kau juga begitu?"

Lion seketika diam dan meneguk anggurnya dengan cepat,amelia cukup to the point,lion jadi merasa bersalah dengan alvedro dan tak berani menatapnya

"biasa saja,kau tetap jauh lebih cantik" ujar alvedro ke arah amelia,amelia tersenyum malu

"kau ini memang bisa bicara manis"

"itu benar,iyakan lion?"

"iya benar tentu saja tuan puteri kita jauh lebih cantik"

"jika begitu apa kalvin juga menyukai dia?" tanya amelia hampir tak terdengar namun masih bisa lion dan alevedro dengar

"aissh kau seperti tidak tahu kalvin,dia selalu bersikap dingin dengan perempuan mana pun,kecuali ibunya dan juga dirimu"

"banarkah? Lalu alexa? Sepertinya kalvin tak sedingin itu dengan nya"

"mungkin karena mereka adalah boss dan sekretaris mereka bekerjasama setiap hari akan canggung jika dia bersikap dingin dengan alexa"

"benarkah begitu?"

"tentu saja sudah ayo kita pulang ini sudah sore"

Ujar lion menyudahi rasa penasaran amelia meski tampak tak puas dengan ucapan lion,amelia menerimanya,mereka bertiga pun beranjak dari restoran tersebut

****

Mobil kalvin melaju meninggalkan restoran menuju arah apartemen alexa

"eh kita tidak kembali ke kantor?"

"tidak,kita pulang saja,apa kau sudah menanyai lion tentang kunci apartemen ku?"

"belum,aku belum sempat membicarakan itu"

Kalvin mengeluarkan kartu apartemen dan juga kunci lemarinya dan memberikan kepada alexa

"ini untuk apa?"

"sudah aku katakan kau menyiapkan jas untuk pesta lusa"

"ya benar pesta jadi aku di ijinkan masuk ke apartemen mu?"

"iya,aku jarang kembali ke apartemen itu jika bukan untuk kerjaan jadi kau bisa bebas masuk ke sana"

"wuuaah kau sepertinya memiliki banyak apartemen"

"itu bisnis sampinganku"

"bisnis sampingan? Jadi kau juga melakukan bisnis apartemen?"

"iya"

"oh my god..kalvin kau tak serius soal aku mengawasi proyek di mahattan kan?"

"aku serius soal itu kau harus membuat laporan perkembangan nya setiap bulan kita akan membuka mall itu di akhir tahun ini"

"jadi itu benar,tapi kalvin aku meminta bantuanmu tadi itu karena aku akan ada runway minggu depan di NFW"

"jadi kau menjadi model disana?"

"iya,tapi apa amelia akan mengenaliku nanti"

"kau memakai rancangan siapa"

"aku belum tahu ini akan di pilih secara acak tapi aku akan melihat jika di haruskan memakai rancangan amelia aku batalkan runway ini"

"kenapa di batalkan?"

"aku tidak ingin mereka tahu sekarang tentang dunia modeling ku"

"kenapa"

"itu akan aneh kalvin,bagaimana bisa kau membiarkan sekretarismu mengikuti modeling,mereka akan curiga jika kau begitu baik dan pemurah hati denganku"

Kalvin diam mendengar penuturan alexa,apa yang dikatakan alexa benar adanya,tapi kalvin sendiri juga tidak mengerti mengapa dia bisa begitu murah hati dengan alexa

"baiklah terserah kau saja"

"kalvin apa menurutmua alvedro mencurigaiku?"

"kenapa"

"aku hanya merasa dia menatapku dengan tatapan penasaran yang sulit diartikan"

"menurutmu?"

"entahlah,mungkin itu hanya firasatku saja"

Ujar alexa menatap keluar jendela dan memejamkan matanya,kalvin masih fokus menatap ke jalanan kota new york,dia melirik ke arah samping nya dan alexa sudah tertidur pulas di kursinya,lampu merah menyala kalvin menghentikan mobilnya

Dia menatap alexa yang tidur dengan nyaman di jok mobilnya,kepalanya terkulai ke arah jendela,kalvin membenarkan letak kepala alexa,jarak mereka cukup dekat sekarang,kalvin bisa merasakan deru nafas alexa yang teratur,tatapan matanya terpaku kepada wajah alexa yang tertidur lelap,kalvin menyibakan anak rambut yang menutupi wajah alexa,tanpa disadarinya dia tersenyum memandangi pemandangan wajah alexa hingga suara klakson mobil di belakang mobilnya menyadarkan kalvin

Kalvin kembali ke posisi duduknya dan menyetir kembali memasang wajah datarnya kembali,tapi ada sedikit hal yang mengelitik hatinya ingin melihat ke arah alexa lagi dan lagi,kalvin mengelengkan kepalanya mencoba menenangkan dirinya

Mobil terus melaju menuju apartemen alexa,hingga mereka sampai di basemant apartemen,kalvin melihat alexa masih tertidur pulas dia pun membangunkan nya dengan pelan

"alexa..alexa,bangun" ujar kalvin mengoncang sedikit bahu alexa,alexa menerima respon suara kalvin yang memanggilnya dan perlahan membuka matanya

"apa kita sudah sampai?"

"iya turunlah,aku tidak mengantarmu ke dalam,aku langsung pulang"

"baiklah,sampai bertemu besok"

"jangan lupa besok ke apartemenku setelah kembali dari kantor"

"baiklah,aku turun dulu"

"alexa"

"iya"

"apa kau tidak akan menggunakan mobilmu untuk ke kantor?"

"aku tidak nyaman memakai mobil itu ke kantor"

"baiklah aku akan mengirim mobil lain ke sini"

"hah..mobil lain? Maksudmu kau ingin memberikan mobil lagi begitu"

"mobil di apartemen ku tidak terpakai jadi itu bisa kau gunakan"

"tapi kalvin"

"ini akomodasi untuk kantor,kau juga akan menagani banyak proyek,jadi akan lebih mudah jika kau menyetir sendiri dari pada memekai taksi"

Ujar kalvin panjang lebar,alexa termanggu sendiri,lion benar kenapa jika bersama dirinya kalvin jadi sangat cerewet dan banyak bicara

"baiklah terserah kau saja"

"besok ambil mobil itu ketika kau ke apartemen ku"

"baiklah,tapi tunggu dulu,apa yang lain mengenal mobilmu itu"

"tidak,itu mobil aku beli setahun lalu dan aku jarang menggunakan nya,lion juga tidak pernah melihat mobil itu"

"baiklah jika begitu"

"alexa"

"apa lagi?"

"jangan tidur ketika menyetir,jika mengantuk kau harus tidur atau pulang pakai taksi"

"hah?"

"aku pergi dulu,jangan lupa besok"

Kalvin keluar dari basemant apartemen dan menyetir pulang,alexa melangkah bingung ke dalam apartemen dan memasuki lift

"apa kalvin memiliki kepribadian ganda ya,tiba-tiba dingin dan datar tapi detik selanjutnya menjadi cerewet dan sangat pemurah hati"

Ujar alexa bingung dan memasuki liftnya kembali ke apartemen nya,tak bisa dipungkiri alexa memang sangat lelah hari ini yang dia butuhkan sekarang hanya mandi dan kemudian tidur,sementara itu kalvin tak berhenti menyungingkan senyum nya sepanjang perjalanan pulang jika orang melihat tingkah kalvin pasti di pikir kalvin sedang mabuk karena sederi tadi tak berhenti senyum-senyum sendiri

To be continue...

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top