Part 28

Kapal masih berlayar di lautan lepas menuju ke arah pelabuhan,sementara diana dan kalvin masih tertidur di atas ranjang kapal,matahari masuk ke dalam kamar membuat diana membuka matanya perlahan,dia merasakan tubuhnya sedikit lelah namun terasa segar

Diana mematung di tempatnya ketika merasakan sebuah tangan melingkar erat di atas perut nya diana melirik ke arah sisi kanan dirinya dan terkejut mendapati kalvin terbaring tidur di sisinya dengan tubuh polos hanya di tutupi selimut

Diana melepaskan tangan kalvin dari tubuhnya dengan panik,dan kemudian melihat ke sekeliling kamar dan melihat pakaian mereka yang berserakan di lantai,diana mendesah kasar dan menutup wajahnya yang memerah malu

"kalvin....!!!" diana berteriak dengan emosi dan prustasi membuat kalvin yang sedang tidur terbangun dari tidurnya

Kalvin membuka matanya perlahan dan menatap ke arah diana

"kenapa kau berteriak pagi-pagi"

"dasar brengsek..!! Apa yang kau lakukan..!!"

"hey tenanglah,ada apa? Kenapa kau sangat panik?"

Diana melemparkan bantal ke arah kalvin membuat kalvin duduk dan menyandarkan tubuhnya ke ranjang

"panik..?? Kau benar-benar tidak lihat apa yang terjadi ini"

"kenapa? Kita tidur sekamar dan bercinta,lalu ada apa??"

"ada apa kau bilang..kalvin..!!! Brengsek..!!"

"hey memang apa lagi yang bisa di lakukan pria dan wanita sekamar selain bercinta"

"dasar brengsekk..!! Arrrgghh..buk buk" diana memukul kalvin dengan bantal,kalvin tidak melawan dan menarik nafas dalam,kemudian dia menarik tangan diana dan mendekapnya

"apa yang kau lakukan..!! Lepaskan..!!"

"diana mengapa kau sangat ribut ini masih pagi"

"kau membuat aku mengkhianati tunanganku brengsek..!!" ujar diana menangis histeris di kasur

Kalvin mendesah pelan dan membuat diana menatapnya

"kau juga membuat ku mengkhianati diriku sendiri"

"apa..!! Jadi kau tidak merasa bersalah sama sekali kepada istri dan tunanganmu..!!"

"untuk apa? Aku tidak merasa mengkhianati istriku karena aku merasa melakukan nya dengan istriku sendiri dan pertunangan itu aku tidak menginginkan nya"

"dasar brengsek..!! aku bukan istrimu kalvin..!! Aku diana..!!"

"tapi kau sekarang berperan menjadi alexa"

"tetap saja berbeda kau harus bisa membedakan aku dan alexa berbeda..!!"

"aku tidak merasa begitu"

"kalvin..!!! Tetap saja aku ini bukan istrimu"

"ayolah diana,kau juga menginginkan nya semalam kau menikmatinya,jangan pungkiri itu"

"aku..tidak.." suara diana tercekat apa yang kalvin katakan memang benar jika dirinya menikmati malam yang mereka lewati semalam

"tidak apa??" tanya kalvin menaik kan alisnya menatap diana yang tampak bingung

"pokoknya ini salah,aku sudah mengkhianati eros" ujar nya prustasi

"kenapa kau sangat prustasi,lagian hubungan seperti ini biasa diantara pria dan wanita"

"masalah nya kau sudah menikah dan aku sudah bertunangan dan aku tidak pernah melakukan ini dengan eros..brengsek..!!"

"apa..!! Kau belum pernah tidur dengan eros??"

"iya" jawab diana malu dan menutup dirinya dengan selimut

Kalvin ingin tertawa namun disisi lain dia merasa senang mendengar hal itu,kalvin melepaskan dekapan nya dan duduk di dekat diana yang sedang menyembunyikan dirinya

"tapi kenapa semalam kau seperti seseorang yang sudah terbiasa melakukan nya sangat mahir.." ujar kalvin berbisik pelan di telinga diana

Diana membuka selimutnya dan menatap tajam ke arah kalvin

"dasar mesum..!!!"

"aku serius,kau sangat menikmatinya dan kau sangat bisa melakukan nya dan aku tidak merasa itu seperti kau pertama kali melakukan nya"

"apa maksudmu??"

"maksudku,jika kau masih virgin,itu pasti akan terasa menyakit kan untuk mu tapi dari semalam hingga pagi ini sepertinya kau baik-baik saja dan cenderung seperti menikmatinya"

"kalvin...!! Kau benar-benar mesum..!!!"

"aku serius,jika ini pertama kalinya bagimu itu pasti akan terasa berbeda untuk ku tapi aku tidak merasa begitu"

"brengsek..!! Aku mau pulang"

"kapal akan berhenti di pelabuhan sebentar lagi"

"aku ingin kita melupakan semua ini anggap ini tidak pernah terjadi..!!"

"tapi aku tidak akan melupakan nya.."

"kalvin..!!"

"aku serius aku tidak akan melupakan nya"

"sudah lah lupakan saja,lagian kita tidak akan bertemu lagi"

Diana beringsut meninggalkan kasur dan berjalan menuju kamar mandi dengan selimut di tubuhnya

"jadi kau tidak akan menemaniku ke italia"

"tidak,aku tidak ingin berakhir di atas ranjang mu lagi"

Ujar nya masam membuat kalvin terkekeh dan menatap diana lembut

"sejujurnya aku tidak bisa menahan diriku ketika aku menyentuhmu,semua ingatan tentang alexa datang melintas dalam pikirakanku,semua kenangan saat kami bersama datang ketika aku bersama mu,seolah aku melihat semja kenangan itu kembali" ujar kalvin lembut dan menatap diana

Diana berhenti di tempatnya dan menatap kalvin lekat

"tapi aku bukan alexa,aku dan dia berbeda"

"benarkah kalian berbeda??"

"apa maksudmu??"

"saat aku bersama mu itu terasa sama seperti aku bersama alexa,pelukan,ciuman dan semua sentuhan dari mu itu terasa sama,membuat aku tidak bisa menahan diriku sendiri dan tidak ingin melepaskan mu"

"itu karena kau melihat aku seperti alexa,bayangan dirinya terus terlihat di diriku olehmu kalvin..tapi aku bukan alexa,aku bukan istrimu..!!"

"jika seandainya kau adalah dia bagaimana??" ujar kalvin lagi menatap lekat dan dalam ke arah diana

"itu tidak mungkin,aku adalah aku,dan dia adalah dia,aku diana dan dia alexa"

"jika ternyata kau adalah dirinya bagaimana?"

"aku bukan dia..!! Mengapa kau sangat menyebal kan..!!"

Kalvin mendesah dan tersenyum geli menatap diana yang mengeluarkan berbagai macam expresi pagi itu dan terus saja emosi yang bagi kalvin sangat lucu

"sudah,mandi lah,atau kau ingin aku temani"

"dasar mesum...!!"

Diana berlalu ke kamar mandi dan membanting pintu kamar mandi,kalvin hanya terkekeh geli dan mengeleng pelan

"dasar pemarah" ujar kalvin sembari tersenyum dan beranjak mengambil handuk dan berlalu dari kamar untuk mandi ke kamar mandi lain

Senyum kalvin terus tersunging pagi itu bahkan ketika dirinya dan diana menyantap sarapan pagi mereka,perasaan nya sungguh bahagia pagi itu,berbeda dengan diana sedari tadi terus memasang wajah masam dan mendelik ke arah kalvin dan membuat kalvin semakin asyik mengerjainya

"terus saja tersenyum seperti itu sampai gigi mu rontok..!!" ujar diana kesal ke arah kalvin

"hey wanita cantik tidak boleh marah-marah ini masih pagi lady"

"dasar brengsek..!!"

"bukan kah kita sepakat untuk melupakan nya??"

"kau tidak melupakan nya kalvin..!!"

"hmm bagaimana ya,itu sangat indah susah di lupakan"

"kalvin..!!"

"hahaha baiklah aku bercanda,sudah lah jika kau bersikap seperti itu nanti malah ketahuan jika kau baru saja bercinta untuk pertama kalinya"

"kalvin..!!"

"kau suka sekali meneriaki namaku,sudah cukup semalam diana jangan pagi ini lagi"

"kau benar-benar minta di tengelamkan ke laut"

"jika bersamamu aku tentu saja tidak akan menolak"

"dasar lelaki penggoda,aku kasian sekali alexa memiliki suami sepertimu"

"seingatku dia tidak pernah menyesal bahkan dia sangat bahagia dan bersyukur memiliki aku di samping nya"

"itu hanya karena dia kasian dengan wajah mesum mu itu"

"apa kau ingin mengatakan jika sebenarnya kau sangat kasian dan perduli kepadaku??" goda kalvin ke arah diana membuat diana jengah

"berhenti kalvin"

"apanya??"

"menggoda ku"

"oh kau merasa tergoda dan malu ya hahaha" kalvin tertawa lepas pagi itu,seperti melupakan beban yang sedang dia rasakan

Diana hanya diam dan tersenyum melihat hal itu hatinya terasa menghangat ketika melihat kalvin tertawa sebahagia itu

"dasar aneh"

"jadi apa kau masih ingin melihat alexa??"

"jika harus berakhir lagi di ranjang mu aku memutuskan kita tidak perlu bertemu lagi"

"baiklah baik,aku berjanji ini terakhir kali kita berakhir di ranjang,kecuali kau yang mencariku dan memintanya"

"itu tidak akan terjadi..!!"

"well kita lihat nanti,jadi bagaimana? Masih ingin ke rumahku?"

"jika kau berbohong aku akan melemparkan mu ke laut"

Kalvin terkekeh geli melihat diana marah-marah seperti hari ini benar-benar membuatnya bahagia

"baiklah aku tidak akan berbohong"

"tapi aku tidak bisa lama ada sebuah pertemuan yang harus aku hadiri hari ini"

"aku tahu,jadwalku juga sudah menunggu,baiklah mari makan, kapal sebentar lagi akan berlabuh"

Ketika diana dan kalvin sedan menikmati sarapan pagi mereka tiba-tiba angin kencang menerpa kapal mereka dan membuat kapal kehilangan kesimbangan diana panik begitu juga dengan kalvin,cuaca yang awalnya cerah menjadi gelap gulita dan badai datang

"kalvin apa yang terjadi ini" ujar diana panik di kursinya melihat kesekeliling

"diana ayo pegang tangan ku,angin semakin kencang kita masuk ke dalam kapal"

Diana mengambil tangan kalvin dan mereka pun masuk ke kabin kapal,kalvin menghampiri nahkoda kapal para pelayan di kapal juga langsung ikut masuk ke dalam kapal

"apa yang terjadi??" tanya kalvin kepada nahkoda kapal

"tuan,seperti nya angin cukup kencang dan juga ombak mulai menerjang saya khawatir kita tidak bisa mendarat di pelabuhan karena badai ini"

"jadi bagaimana? Cepat panggil bantuan,sebelum keadaan memburuk"

"saya sedang memanggil pusat bantuan tapi karena badai ini sinyal terkadang menghilang tuan sebaiknya anda dan nona diana beristirahat di kamar kalian,saya akan mencoba menghubungi pusat bantuan dan segera merapat ke pelabuhan"

"baikah,kalian yang lain juga jangan keluar kapal sebelum cuaca membaik"

"baik tuan"

"ayo diana,jangan khawatir kita aman berada di dalam"

"apa ini akan lama kalvin"

"tergantung cuaca,badai seperti ini tidak memungkin kan kapal berlayar ayo kita ke kamar"

Kalvin merangkul pundak diana memberikan ketenangan kepada diana dan membawa nya ke kemar yang mereka tempati semalam,diana duduk diatas kasur sembari meneguk air yang kalvin berikan

"bagaimana bisa cuaca tiba-tiba terjadi badai begini"

"entahlah padahal cuaca cukup bagus beberapa hari ini"

"ini salahmu,hanya untuk dinner saja kau harus berlayar segala" ujar diana ketus ke arah kalvin

"hey bukan salahku jika tiba-tiba badai,sudah lah kau tenang saja aku akan melindungmu disini"

"lalu bagaimana dengan jadwalku dan pertemuan mu??"

"sekarang tidak ada sinyal untuk menghubungi mereka,jadi kita hanya bisa menunggu disini" ujar kalvin lagi duduk menyandar di kasur sembari mengambil buku di rak dan membacanya

"kau masih sempat-sempatnya bisa bersantai di situasi seperti ini" ujar diana kesal melihat ke arah kalvin

"lalu aku harus bagaimana?? Panik sepertimu begitu"

"lakukan sesuatu begitu,menghubungi orang mu misalnya"

"nahkoda kapal sudah melakukan nya aku sudah membayar mereka semua jadi biarkan mereka melakukan tugasnya"

"cih dasar bos besar"

"jika sudah tahu aku bos besar jadi kau diam dan duduk dengan tenang,aku pernah mengalami yang lebih parah dari ini" ujar kalvin sembari masih terus membaca bukunya

"apa maksudmu??"

"kecelakaan helikopeter itu lebih menakutkan dari kapal ini"

"kenapa kau selalu dalam bahaya" ujar diana lagi melihat ke arah kalvin,kini dia menyenderkan tubuhnya ke kasur dan duduk di dekat kalvin

"entahlah,aku hanya merasa terkadang hidup memang tidak adil"

"lalu bagaimana hubungan mu dengan alexa?? Apa kau sudah mengingatnya??"

"kau ingin tahu??"

"iya,ceritakan setidaknya hanya ini yang bisa kita lakukan sekarang" kalvin menutup bukunya dan menatap ke arah diana

"tapi kau harus mau di peluk" ujar kalvin menggoda diana lagi

"kalvin..!! Situasi begini kau masih saja mesum"

"hahaha baiklah aku bercanda"

"issh menyebalkan cepat ceritakan"

"alexa wanita yang cantik, dulu dia memiliki badan yang gemuk dan dia tidak percaya diri dengan penampilan nya"

"benarkah?? Lalu bagaimana dia bisa menjadi cantik" diana mulai penasaran dengan cerita kalvin dan menatap ke arah kalvin dengan seksama

"aku mengirimnya ke kanada untuk memulai sebuah pelatihan,tepatnya mengikuti program kebugaran dan hidup sehat dan tidak disangka program itu berhasil dan mengubahnya menjadi wanita paling cantik yang pernah aku temui" ujar kalvin tersenyum dan menatap diana,membuat diana tersipu malu

"mengapa kau malah menatapku,apa kau tidak punya foto nya sekarang??" kalvin mengambil ponselnya dan menujuk kan fotonya ke arah diana

"ini"

Diana melihat foto di ponsel kalvin dan terkejut wanita di foto itu hampir sangat mirip dengan nya kecuali rambut dan matanya

"jadi benar dia hampir mirip denganku" ujar diana tak percaya melihat foto itu

"ya kalian seperti kembar hanya mata dan rambut kalian yang berbeda"

"benar,pantas saja kau selalu mengatakan aku istrimu"

"sekarang kau mengerti kan??"

"iya aku paham sekarang,lalu bagaimana kalian bisa bersama"

"aku mengajukan sebuah kontrak kepadanya"

"kontrak?? Kontrak apa??"

"pernikahan"

"pernikahan?? Jadi maksudmu kalian menikah kontrak begitu"

"awalnya begitu,kami bahkan melangsungkan pernikahan yang tidak diketahui publik selain kerabat dekat di swiss"

"mengapa kau mengajukan kontrak pernikahan kepadanya??"

"kau mengenal alvedro kan?"

"tentu saja dia rekan kerjaku sekarang,apa ada hubungan nya dengan dia?"

"iya semua hubungan ku dengan alexa dimulai karena dia"

"benarkah?? Bagaimana bisa??"

"Dulu alexa adalah sekretaris alvedro sebelum bertemu denganku,kami bertemu ketika aku melakukan rapat di kantor alvedro saat itu aku cukup penasaran mengapa alvedro memilih wanita gemuk sepertinya menjadi sekretarisnya"

"lalu??"

"tidak disangka,hari itu amelia kembali dari belanda,jadi alvedro mengajak kami pergi,aku yang tidak ingin bertemu amelia menjadikan alexa sebagai alasan ku dengan menyuruh alevedro membawanya bersama kami menjemput amelia"

"kenapa kau tidak ingin bertemu amelia??" ujar diana semakin penasaran dan tertarik dengan kisah kalvin,entah kenapa ada perasaan tertarik yang besar dan dorongan besar dari hatinya ingin mengetahui kisah alexa dan kalvin

"dulu aku pikir aku menyukai amelia namun ternyata alvedro menaruh perasaan dan menyukai amelia jadi aku hanya bisa memendam perasaan ku saat itu sampai akhirnya aku mengenal alexa"

"lalu kau menjadikan alexa sebagai pelarian mu begitu??"

"tidak,aku mengetahui alexa menyukai alvedro dan dia cukup patah hati saat tahu ternyata alvedro menyukai amelia,jadi aku menawarkan penawaran kepadanya untuk membantunya mendapatkan alvedro agar aku bisa mendekati amelia,dengan dimulai aku mengirim nya ke kanada dan kemudian bekerja denganku sebagai sekretarisku untuk membayar hutang nya atas bantuan ku saat di kanada"

"dan akhirnya??"

"tapi seiring waktu banyak kejadian tidak terduga semakin mendekat kan aku dengan alexa,kami selalu bersama kemana pun pergi sejujurnya alasan aku menikahinya bukan untuk membantunya lebih dekat kepada alvedro namun untuk memastikan sendiri perasaan ku kepadanya"

"jadi kau menikahinya sebenarnya karena kau mencintainya namun kau belum bisa yakin jika kau mencintainya begitu??"

"iya sampai hari dimana kami berbulan madu dan aku menyatakan perasaan ku kepadanya dan ternyata dia juga merasakan hal yang sama denganku,dia mencintaiku,hari itu menjadi hari paling membahagiakan bagiku dan alexa" ujar kalvin menerawang jauh kenangannya dengan alexa yang kini telah di ingatnya

"bagaimana kau mencintainya??"

"aku menjaga dan melindungi dia,memintanya pindah ke rumahku sejak kejadian kakaknya mengalami kecelakaan di swiss"

"kecelakaan di swiss??"

"iya,kenapa??"

"tidak,hanya saja aku teringat sesuatu"

"lalu bagaimana denganmu?? Bagaimana kau bisa bertunangan dengan tunanganmu??"

Diana tersenyum dan menerawang mengingat kembali pertemuanya dengan eros

"eros adalah sahabat kakak ku,kami bertemu saat pesta pengenalan ku kepada publik oleh ayahku,tapi aku pikir dia sudah mengenal ku dulu sebelum itu,jadi setelah beberapa waktu dia mendekatiku dan ingin menjalin hubungan yang serius"

"kau langsung menerimanya??"

"awalnya aku tidak tertarik kepadanya hanya saja kakak ku mengatakan aku harus mencobanya karena hubungan keluarga kami dan relasi bisnis yang baik dengan mereka,ya aku hidup sebagai puteri bungsu yang di manjakan di keluargaku seperti seorang puteri mereka sangat menjagaku"

"lalu sekarang,mengapa kau bisa begitu mudah pergi tanpa pengawalan??"

"itu karena aku meminta menager ku untuk tutup mulut tentang pertemuan kita"

"jadi kau merasahasiakan pertemuan kita??"

"tentu saja,akan berbahaya jika mereka semua tahu aku pergi dan bermalam bersama seorang pria dan itu adalah dirimu bisa-bisa eros dan kakak ku terbang langsung kemari dari paris"

"seperti nya mereka sangat menjagamu"

"sangat protektif sejak kejadian dimana aku terbangun di rumah sakit setahun lalu aku merasa mendapatkan kehidupan baru,keluarga yang aku temui seperti orang baru"

Kalvin mengernyitkan dahinya dalam dan menatap diana

"kau pernah terbaring di rumah sakit??"

"iya aku mengalami kecelakaan saat itu kata kakak ku aku sempat mengalami koma beberapa waktu lalu dan juga amnesia dan kornea mataku rusak"

"benarkah??"

"iya,tapi aku tidak ingat jelas bagaimana kejadian itu berjalan mungkin karena aku hilang ingatan saat itu"

"sekarang bagaimana? Apa kau sudah mengingat nya??"

"belum"

Kalvin menghela nafas dan berpikir dalam tentang cerita alexa yang membuatnya penasaran ingin mencari tahu

"lalu tunanganmu bagaimana? Apa dia mencintaimu?" diana tersenyum dan menatap kalvin

"ya dia sangat mencintai dan meyangiku kami sudah seperti saudara dan teman yang dekat bersama denganya aku selalu terhibur dia orang yang sangat humoris dan juga penuh kejutan"

"bukan kah aku juga penuh kejutan?" ujar kalvin tidak mau kalah

"cih kau memang selalu mengejutkanku dan membuat syok" kalvin hanya tersenyum masam sampai akhirnya dia mendekap diana

"hai apa yang kau lakukan..kalvin lepaskan..!!"

"apa eros juga seagresif ini??" tanya kalvin ke arah diana,dia merasa cemburu ketika diana memuji pria itu di depan nya perasaan itu muncul begitu saja

"hey kau ini kenapa,lepaskan aku kalvin..!!"

"jawab dulu pertanyaan ku" diana menghela nafas nya pasrah menghadapi kekerasan kepala kalvin

"tidak,dia tidak seagresif dirimu dan semesum dirimu" ujar diana ketus membuat kalvin tersenyum senang

"lalu berapa kali dia sudah mencium mu?"

"hah kenapa kau menanyakan itu,itu urusan pribadiku"

"jawab aku diana..!!" diana memutar bola matanya jengah

"aku tidak ingat hanya saja aku pikir itu sekitar dua atau tiga"

"cuup"

Kalvin langsung mencium bibir diana membuat diana terkejut dan berusaha melepaskanya namun kalvin tidak berniat melepaskan nya sampai akhirnya diana membuka mulutnya dan membiarkan kalvin mengakses bibirnya dengan ciuman darinya,kalvin tersenyum dan kini merangkul diana dalam dekapan nya yang kini pasrah di cium olehnya,kalvin berhenti mencium diana ketika suara pintu di ketuk

"tok..tok..permisi tuan kalvin" suara pelayan menghentikan aktivitas kalvin mencium diana daj melepaskan ciuman nya membuat diana terengah dan mendorong kalvin

"ada apa?"

"tuan badai sudah berlalu kita sudah sampai di pelabuhan"

"baik kami akan segera keluar"

Kalvin melepas kan rangkulan nya dari tubuh diana dan melihat wanita di depan nya sedang menatapnya dengan tajam dan masam

"hey kenapa menatapku seperti itu"

"dasar brengsek apa yang kau lakukan tadi..!!"

"mencium mu lalu apa lagi? Kau ingin lebih?? Aku siap sekarang jika kau mau" ujar kalvin menggoda diana lagi

"kalvin..!! Sialan" diana melemparkan bantal ke arah wajah kalvin dan di tangkap oleh kalvin dan terkekeh melihat diana

"kau menyukainya kan,aku hanya membantumu menghapus ciuman mu dengan tunanganmu"

"kalvin..!! Kau ini benar-benar kurang ajar..!!"

"well anggap saja itu ciuman perpisahan sampai kita bertemu lagi lusa,ingat kau sudah berjanji menemaniku ke italia"

"aku akan membunuhmu jika kau berani menyentuh lagi..!!" ujar diana kesal dan berlalu dari hadapan kalvin

Ancaman diana malah membuat kalvin tertawa bahagia,menggoda diana tidak pernah seasyik ini dia sangat suka melihat wajah diana yang memerah malu karena godaan nya

Mereka pun turun dari kapal setelah kapal berlabuh dan diana langsung menuju mobilnya dimana asisten nya sudah mencoba menghubunginya namun tidak mendapatkan kaharnya sedari tadi,sementara kalvin juga begitu telah di tunggu oleh anak buahnya

"ingat lusa temui aku di airport miss diana aku menunggumu,dan terima kasih telah menemani ku dan untuk ciuman indah pagi ini" ujar kalvin ke arah diana membuat diana mamasang wajah ketus

"dasar mesum..!!" ujar diana berlalu dari hadapan kalvin yang terkekeh senang

"jadi kau tidak akan mampir ke rumahku?"

"tidak,aku harus pergi jangan menghubugiku lagi hingga kita bertemu di airport aku pergi dulu"

"oke baiklah,sampai jumpa miss.diana"

Ujar kalvin mengerling ke arah diana membuat diana bergidik ngeri dan melajukan mobilnya meninggalkan mobil kalvin yang masih di pelabuhan,kalvin melihat kepergian diana dan tersenyum

"aku akan mencari tahu tentangmu diana,siapa kau sebanarnya??" ujar kalvin kepada dirinya sendiri dan mobilnya pun pergi meninggalkan pelabuhan hari itu

To be continue..dont forget to vote thank you🌹

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top