Part 24

Paris,disini lah sekarang alvedro berada dia sedang duduk di ruangan kantor baru nya di paris menunggu sekretaris barunya datang menghampirinya,alvedro memilih menjalan kan bisnis di kantornya di paris,bisnis yang dia miliki di paris tidak hanya bergerak di bidang perhotelan namun juga bidang fashion dan kosmetik,sudah satu minggu alvedro berada di paris sejak hari dimana dia memutuskan untuk pindah ke kantor nya di paris

Meski bisnis nya di paris belum sebesar di new york namun kantor cabang yang dia buka di paris kini cukup menarik banyak investor,alvedro sedang fokus dengan laptopnya ketika sebuah ketukan pintu terdengar

"tok..tok"

"masuk"

Langkah kaki seorang wanita memasuki ruangan alvedro,wanita berambut kuncir dengan kacamata minus yang dia kenakan berjalan mendekat ke arah alvedro dengan pasti dan terus fokus ke arah bos baru di depan nya

"permisi tuan" alvedro mendongakkan matanya melihat ke arah depan nya

Di depan nya berdiri wanita dengan kemeja dan jas hitam dan celana panjang dan rambut yang di kuncir dengan kaca mata minus besar melekat di wajahnya,penampilan wanita itu sangat cupu bahkan lebih cupu dari penampilan alexa dulu hingga membuat alvedro mengeryitkan dahinya di tambah penampilan nya yang lebih mirip pria atau bodyguard pria

"siapa kau??" tanya alvedro ke arah wanita di depan nya

"maaf saya lupa memperkenalkan diri,saya Leona Lim,saya sekretaris anda tuan"

"sekretaris ku? Kau??"

"iya tuan"

Alvedro menghela nafas,kedua kalinya dia memiliki sekretaris yang penampilan nya sangat berbeda,beruntung dia pernah memiliki sekretaris seperti alexa yang membuatnya tidak terlalu terkejut ketika mengetahui leona adalah sekretarisnya

"apa kau membawa berkas yang aku minta?"

"iya,ini adalah daftar model papan atas yang anda minta" leona menyerahkan map hitam kepada alvedro dan berdiri mematung di dekat meja alvedro

Alvedro memeriksa berkas yang leona minta,dia membuka lembar demi lembar foto para model yang akan dia pilih sebagai model dalam pemotretan produk terbarunya hingga alvedro berhenti di sebuah foto wanita berambut pirang kening alvedro mengeryit dalam melihat foto ini

"ini siapa?" tanya nya kepada leona yang melamun di tempatnya asyik memainkan jemarinya

"leona..!!" panggil alvedro kembali membuat leona dengan cepat mengangkat kepalanya

"iya tuan,maaf anda memanggil saya" alvedro menghela nafasnya dan mengeleng kepala pelan

"apa ketika bekerja kau selalu melamun??" tanya alvedro ke arah leona membuat leona terdiam

"tiiii..dak tuan maaf saya tadi kepikiran sesuatu"

"cari tahu tentang wanita ini,aku ingin memakai dia" alvedro menyodorkan map hitam berisi foto wanita berambut pirang

"baik tuan saya akan mengkonfirmasi jadwal model ini dulu"

"kau kenal dia?"

"anda tidak tahu dia?"

"memang siapa?"

"dia adalah model top tahun ini di paris semua wajahnya memenuhi majalah fashion dan runway,dia adalah Diana alexandra"

"Diana alexandra??"

"iya tuan"

"hubungi timnya kita akan memakai dia ajukan kontrak dan cari tahu lebih lanjut tentang wanita itu"

"baik tuan"

"kau boleh pergi"

"baik tuan"

"leona" leona menoleh kembali ke arah alvedro saat hendak melangkah keluar

"ya tuan"

"lupakan,lain kali jangan melamun saat bekerja aku tidak menyukai orang yang tidak disiplin dan tolong besok sebelum aku tiba sediakan kopi disini"

"baik tuan ada lagi?"

"dan bisakah kau tidak memakai pakaian seperti pria itu?"

"hah seperti pria? Maksud anda saya?"

"tentu saja kau siapa lagi"

Leona mengeryit bingung dan melihat penampilan dirinya

"memang salah dengan penampilan saya?"

"kau bekerja di industri fashion dan juga sekretaris boss apa kau tidak berpikir untuk lebih modis?"

"tapi pak frank sebelumnya tidak perduli dengan panampilan saya"

"frank dan saya berbeda,apa kau paham? Besok gunakan rok atau apa saja yang membuat kau terlihat lebih seperti wanita"

"baik tuan" ujar leona masam menatap alvedro

"dan juga tubuhmu kecil dan proposional kenapa kau tidak mencoba pakaian lain" leona membelalak kan matanya menatap alvedro yang blak-blak kan melihat setiap inci tubuhnya

"tuan jika anda berharap saya memakai pakaian seksi,maaf saya tidak bisa silahkan anda pecat saya jika anda tidak puas dengan penampilan saya,permisi" ujar leona berjalan keluar dari ruangan alvedro dan membanting pintu membuat alvedro syok di tempatnya

"hah dia membanting pintu? Yang benar saja..!! Dan apa itu tadi dia baru saja memarahi ku..!!" alvedro mengernyitkan dahi dalam dan melonggo terkejut melihat keberanian yang leona miliki dalam melawan dirinya

"apa itu yang dia pikirkan? Pakaian lain yang aku maksud adalah pakaian wanita pada umumnya apa semua seksi? Dasar wanita pemarah" ujar alvedro menarik nafas menahan kesabaran nya

Sementara itu leona keluar dari ruangan alvedro dengan wajah menahan amarah dan melotot menatap pintu kantor alvedro

"apa-apaan dia itu mentang-mentang boss besar jadi seenak hati baru satu minggu disini sudah banyak sekali aturan nya,menganti pakaian?? Hah yang benar saja dia pikir pakaian wanita di paris itu murah..!! Dan dia pikir aku ini wanita apa..dasar pria mesum..!! Ararrghhhh menyebalkan..bisa-bisanya aku jadi sekretaris pria terkutuk seperti itu" leona berjalan ke meja nya dengan mengomel dan meneguk air di gelasnya sepanjang dia bekerja di kantor nya itu baru kali ini dia dipermalukan atasan seperti itu

"dasar alvesdro gila..awas saja kau berani macam-macam dengan ku" leona membuka laptopnya dan kemudian fokus dengan pekerjaan menghilangkan kekesalan dirinya terhadap alvedro

Alvedro mulai fokus kembali dengan pekerjaan nya namun kemudian teringat kembali dengan sikap leona beberapa menit lalu

"hah..dia pikir dia siapa berani-berani nya memarahiku,selama ini aku tidak pernah mendapatkan sekretaris sekurang ajar itu" alvedro melirik ke arah pintu kantornya dan satu ide muncul di otaknya dia keluar dari ruangan nya dan mencoba melihat ke arah luar,leona sedang fokus di meja kerjanya,dia berjalan menghampirinya dan berdehem sejenak

"ehemm" leona melirik asal suara dan melihat sekilas ke arah alvedro kemudian mengabaikan nya dan fokus kembali ke laptopnya

"ada apa tuan,maaf saya sedang sibuk mencari data yang anda minta" ujar leona tanpa menoleh ke arah alvedro membuat alvedro semakin mengeryitkan dahinya geram

"apa begitu caramu bicara dengan atasan mu?" ujar alvedro mulai hilang kesabaran,leona menarik nafas dalam dan berdiri menatap alvedro dan tersenyum terpaksa

"baik tuan alvedro yang terhormat ada yang anda butuhkan?"

"aku haus buatkan kopi"

"baik nanti saya akan minta office boy membuatkan nya"

"aku menyuruhmu yang membuatnya"

"tapi tuan pekerjaan saya masih banyak"

"bukan kah sudah aku katakan tadi kau harus menyiapkan kopi untuk ku" leona menghela nafas kasar dan terpaksa mengalah

"baiklah akan saya buatkan"

"sedikit gula dan itu harus kopi hitam tanpa ampas,mengerti..!!"

"iya"

"dan"

"apa lagi..!! Bisakah anda meminta hal lain nanti ketika jam makan siang sekarang saya hanya akan membuat kopi untuk anda dan saya beritahu kan saya juga punya batasan waktu dalam bekerja ini sudah di terapkan sejak lama di kantor ini,jadi mohon anda juga menghargai nya tuan,permisi"

Leona berjalan meninggalkan alvedro yang melonggo tidak percaya mendengar pernyataan leona

"apa..?? Batasan bekerja?? Apa aturan itu termasuk sekretaris memarahi bossnya begitu? Hah sulit di percaya,apa yang sudah di lakukan frank sialan dengan kantor ini sampai memiliki sekrtaris sekurang ajar itu" alvedro pun berjalan kembali masuk ke dalam ruangan kantornya

****
Cuaca kota new york cukup panas hari itu,kalvin sedang menghbiskan waktunya di tempat fitness,lion ada disana menemaninya

"bagaimana rencana pertunanganmu dengan amelia? Semua berjalan lancar?" tanya lion yang kini duduk di dekat kalvin yang sedang menyeka keringat di tubuh atletisnya

"hmm amelia yang mengantur semuanya" lion menatap kalvin lekat

"apa hubungan kalian ada kemajuan?" tanya lion penasaran,kalvin meneguk air di botolnya dan menatap lion

"entahlah,setiap kali aku mencoba menyentuh amelia terasa seperti ada dorongan lain yang menahan ku melakukan nya" lion tersedak air di botolnya

"uhuk..uhukk"

"kau kenapa? Apa baik-baik saja?"

"aku tidak apa-apa,kalvin apa kau pernah mengingat sesuatu yang asing untukmu?"

"maksudmu?"

"tidak lupakan bukan apa-apa,baiklah aku akan pulang sekarang mau barengan?"

"tidak kau duluan saja,aku ingin pergi sejenak"

"kemana?"

"ke daerah proyek di mahattan"

"kau akan kesana? Sendirian?"

"iya,proyek nya akan segera rampung bulan ini jadi aku ingin melihat persiapan tempat"

"baiklah,hati-hati jika begitu"

"okee"

"oh ya alvedro telah berada di paris sekarang"

"ya dia menelpon ku semalam,kita akan mengujungi nya setelah pertunanganku dan amelia selesai"

"oke baiklah aku pergi dulu jika begitu"

Lion beranjak meninggalkan kalvin sendirian di ruang fitness,kalvin menatap kepergian lion dia menghela nafasnya dan menelpon melalui ponselnya

"aku akan kesana segera,jadwalkan pertemuan hari ini"

"baik tuan"

Kalvin beranjak dari tempatnya dan mengambil pakaian gantinya,dia membersihkan dirinya sebelum akhirnya pergi dari tempat latihan fitness

Kalvin sampai di mobilnya dan melajukan mobilnya ke jalan kota new york,mobilnya melaju menuju sebuah klinik di dekat kota mahattan,selama setahun belakangan kalvin diam-diam datang menemui psikiater karena dia merasa ada yang tidak beres dengan tubuhnya

Selama hampir setahun dia rutin melakukan konsultasi ke psikiater tanpa sepengetahuan lion,amelia dan keluarganya,hal itu bermula sejak dia mengalami kesusahan tidur akibat sering kali terbangun karena mimpi-mimpi aneh yang dia alami,mimpi-mimpi itu seperti sebuah potongan puzzle yang meminta kalvin untuk menemukan jawaban nya dan itu sering kali membuat kepalanya seperti ingin meledak

Sejak saat itu kalvin rutin minum obat penenang yang di resepkan oleh psikiaternyaa,dan hari ini adalah tepat setahun kalvin menemui psikiaternya terkait kondisi yang kalvin alami,kalvin sampai di klinik yang dia tuju dan turun dari mobil nya kemudian masuk ke dalam klinik disana petugas klinik menyambutnya

"selamat siang tuan kalvin silahkan masuk tuan ray telah menunggu anda"

"terima kasih"

Kalvin masuk ke dalam dan seorang pria berusia tidak jauh dari dirinya duduk di kursinya,kalvin langsung duduk di sofa,ray yang merupakan teman kalvin semasa sekolah menoleh ke arahnya,ray telah menikah dan memiliki satu orang puteri dia menyutujui keinginan kalvin ketika ingin berkonsultasi dengan dirinya secara rahasia saat mereka bertemu kembli secara tidak sengaja di sebuah restoran

"kau sudah datang? Mau kopi?"

"boleh,kau baru kembali dari jerman?"

"iya,anak ku liburan disana bersama istriku,jadi aku mengujungi mereka,ini" ray duduk di hadapan kalvin dan memberikan kopinya

"semoga ada waktu aku bertemu dengan istri dan anak mu,datang lah ke pesta ku minggu ini"

"jadi kau benar akan bertunangan?"

"ya begitulah,bagaimana hasil testku bulan lalu?" ray terdiam dan menatap kalvin dalam sembari menarik nafas dalam

"setelah aku pelajari mendalam kasusmu selama hampir setahun dan juga hasil testmu,bisa aku simpulkan satu hal"

"apa..??" ray tampak ragu memberitahu kalvin namun dia harus mengatakan nya

"kau mengalami amnesia"

"amnesia? Maksudmu hilang ingatan?"

"iya"

"tidak mungkin bagaimana bisa,aku tidak melupakan siapa pun,aku ingat lion,amelia,orang tua ku dan juga alvedro,jadi bagaimana bisa itu adalah amnesia?"

"kau kehilangan sebagian dari memory di otakmu,kemungkinan mimpi yang kau alami selama ini adalah potongan dari kejadian atau kenangan yang hilang dari memorymu" kalvin terdiam hal itu cukup membuatnya terkejut,bagaimana bisa dirinya amnesia sebagian

"tapi bagaimana bisa itu terjadi"

"biasa nya amnesia terjadi karena ada benturan keras di kepala itu bisa terjadi jika kau membentur sesuatu atau mengalami kecelakaan"

"kecelakaan??"

"iya,apa kau pernah mengalaminya?? mungkin saja kecelakaan itu tidak kau ingat" kalvin terdiam dan menatap ray dalam

"tapi jika memang aku mengalami kecelakaan mereka semua maksudku lion dan orang tua ku pasti mengetahuinya dan memberitahuku"

"seharusnya begitu"

"seharusnya? Apa maksudmu?" ray menghela nafas dalam dan menatap kalvin dalam

"baiklah kita singkirkan sejenak penyebab apa yang membuatmu amnesia kita berfokus kepada bagian-bagian memory yang datang kembali ke ingatanmu,apa itu terlihat jelas sekarang?"

"masih belum,semuanya masih terasa samar seperti potongan puzzle tapi nyeri hebat saat hal itu datang sudah tidak seperti dulu lagi"

"ada peningkatan,reaksi otakmu mulai menerima imformasi yang hilang dengan baik"

"benarkah begitu?"

"iya jangan terlalu memaksa kan diri saat kau mengalami serangan,apa kau ingin mencoba melihat nya lagi hari ini?"

"entah lah aku tidak yakin"

"kenapa?"

"setiap kali aku mencoba masuk ke alam bawah sadarku,aku merasa kan rasa kehilangan yang besar yang tidak bisa aku jelaskan dan itu membuatku prustasi ingin marah dan juga sangat sedih"

"apa pemicunya kenangan yang kau lihat?"

"iya,kenangan bersama seseorang yang aku tidak bisa melihat wajahnya,menurutmu siapa dia?"

"pasti dia adalah orang yang sangat penting untukmu namun terlupakan oleh mu saat ini"

"tapi siapa?"

"itu yang harus kita cari tahu,apa kau mengingat dimana saja tempat-tempat kau bertemu dengan nya?"

"semua sangat samar hanya ada suara-suara yang terdengar begitu banyak dan namaku terus di panggil olehnya" ray menghela nafasnya sesaat dan mencatat semua yang kalvin katakan ke dalam jurnalnya

"baiklah,gunakan terus obat penenang yang aku berikan,aku akan mencari tahu lebih mendetail bagaimana caranya merangsang memorymu agar lebih jelas terlihat"

"apa itu bisa di lakukan?"

"bisa,aku akan melakukan riset dan mencari tahu apa yang terjadi denganmu setahun yang lalu"

"baiklah aku juga akan memberitahumu jika aku menemukan sesuatu apa yang telah aku lewatkan"

"baiklah,aku tunggu informasinya"

"terima kasih bantuan mu ray" ray tersenyum dan menepuk bahu kalvin

"kita adalah teman dan sekarang kau pasien ku sudah tugasku membantumu,selamat untuk pertunanganmu"

"terima kasih"

"apa kau yakin ingin melakukan pertunangan ini?"

"maksudmu?"

"kau mengalami kondisi amnesia dimana sebagian dari memory otakmu hilang,bagaimana jika ternyata ketika memory otakmu kembali itu adalah hal yang sangat penting bagi hidupmu?"

"maksudmu hal itu bisa mempengaruhi pertunanganku?"

"bisa jadi,karena kebanyakan memory orang hilang itu adalah hal yang sangat penting pernah terjadi di dalam hidupnya dan orang yang dia lupakan adalah orang yang sangat penting bagi dirinya,jadi aku sarankan kau pertimbangkan kembali pertunangan ini sebelum nantinya kau menyesal"

"apa kau ingin mengatakan bahwa memory yang hilang ini adalah seorang wanita yang penting untukku?"

"bisa jadi,semua bisa saja seperti itu kita belum bisa memastikan semuanya karena memorymu belum seutuhnya tersusun kembali" kalvin terdiam di tempatnya,entah mengapa dia merasa apa yang ray katakan adalah benar meski terdengar konyol

"akan aku pertimbangkan saranmu,namun untuk membatalkan pertunangan ini rasanya sulit semua sudah di persiapkan" ray menghela nafas dan menepuk bahu kalvin

"aku tahu,jalani saja pertunangan ini dan cari secepatnya kembali ingatanmu yang hilang"

"baiklah aku mengerti"

"oke pertemuan hari ini cukup akan aku emailkan hasil konsultasimu hari ini"

"baiklah,aku pergi dulu jika begitu sekali lagi terima kasih ray"

"sama-sama aku berharap ingatan mu segera pulih"

Kalvin beranjak dari ruangan ray dan keluar dari klinik,pikiran nya terfokus akan semua hasil test yang di simpulkan oleh Raynata,bagaimana mungkin dia mengalami amnesia,itu masih menjadi pertanyaan terbesar kalvin,kalvin langsung meluncurkan mobilnya menuju mahattan siang itu juga

Sementara itu di sebuah rumah besar di kota peris rumah yang memiliki luas hampir sama dengan istana dan di jaga ketat oleh keamanan tingkat tinggi seorang wanita berambut pirang sedang berenang di kolam rumahnya siang itu

"Diana.." sapa seorang pria jangkung berwajah eropa yang begitu tampan wanita bernama diana yang sedang berenang keluar dari kolam

"kak kau sudah kembali? Sejak kapan datang?"

"aku baru sampai"

"kyaaa...mana permintaan ku"

Pria bernama lengkap carlos grey itu melemparkan bingkisan kepada diana yang kini duduk di kursi dekat kolam

"itu kalung yang kau minta"

"kyaaa..kak carlos kau memang kakak terbaik" carlos hanya menyungingkan senyum kecil

"dasar princess, berganti pakaian lah bukan kah kau ada pertemuan dengan calon tunangan mu"

"ya ampun aku lupa,eros akan kemari"

"kau masih belum berubah"

"i'm sorry dude,kak bisa kau telpon eros,untuk makan malam disini nanti malam"

"baiklah aku akan menelpon dia"

"terima kasih aku akan segera bersiap"

Diana mengambil handuk dan berlalu masuk ke dalam rumah,carlos hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan adiknya itu,hampir setahun berlalu alexa kini hidup sebagai puteri seorang konglomerat di paris,abraham grey adalah seorang konglomerat terkenal di paris dan setahun lalu dia mengumumkan kembalinya kedua orang puterinya yang selama ini dia cari keberadaan nya setelah terpisah puluhan tahun

Carlos yang awalnya menjadi anak tunggal satu-satunya anak dari abraham grey tiba-tiba memiliki dua orang saudara buah cinta dari pernikahan pertama ayahnya dulunya,carlos menerima alexa yang kini berganti nama menjadi diana alexandra dan juga renata yang merupakan kakak tertua mereka sekarang dengan perasaan senang karena ibunya yang juga telah meninggal dunia membuat carlos tidak memiliki siapa-siapa selain ayahnya namun kini ada tanggung jawab baru yang dia bawa di pundaknya menjadi kakak bagi diana dan adik bagi renata dan dia mejalani peran nya itu dengan bahagia tidak pernah dia menganggap diana maupun renata adalah saudara berbeda ibu karena tujuan mereka sekarang sama,yaitu membuat ayah mereka bahagia dan bangga di usianya yang tidak lagi muda

Alexa berganti nama dan penampilan tanpa sepengatahuan dirinya,dia koma selama hampir lebih lima bulan,sejak kecelakaan helikopter yang menimpa dirinya dan kalvin sejak saat itu alexa kehilangan total ingatannya bahkan dia hampir tidak mengingat renata adalah kakaknya,namun mereka semua membantu alexa menemukan ingatan nya kembali perlahan-lahan namun ingatan paling penting di pikiran nya yaitu tentang kalvin menjadi yang paling terlupakan baginya,mereka semua sepakat untuk tidak membuat alexa mengingat tetang masa lalunya bersama kalvin jadi hingga saat ini dia tidak kenal dan tahu apa pun soal kalvin dan dirinya dan hubungan yang pernah mereka miliki

Meski menyandang gelar menjadi puteri konglomerat diana memutuskan untuk tetap berkarir dan dia memilih profesi modeling,hal itu di dukung oleh ayah dan kedua kakaknya dan kini dia memiliki agensi nya sendiri agensi yang di naungi oleh keluarganya sendiri di bawah pimpinan kakaknya carlos,diana menjadi model papan atas dunia hingga namanya melejit saat ini,Diana Alexandra adalah nama modelnya tapi dalam tatanan keluarganya dia adalah Diana alexandra grey anak bungsu dari abraham grey,nama yang ingin ayahnya berikan kepadanya saat dia lahir namun tidak di pakai oleh ibunya kini menjadi identitas baru bagi alexa

"diana,kau sudah siap" carlos mengetuk pintu kamar diana,carlos menjadi orang yang bertugas mengurus diana sejak hari dia di temukan dalam kecelakaan helikopter dia berjanji kepada ayahnya untuk menjaga adiknya itu

"kak wait i'm coming" diana keluar dan berdiri di depan pintu kamarnya,gaun panjang yang menjuntai dengan manik-manik silver menghiasi tubuh indah diana yang jenjang dan rambut blonde ikalnya yang dia sanggul rapi

"kalung itu benar-benar pas untukmu" carlos menujuk kalung berlian yang diana pesan dengan dirinya

"benarkah? Aku benarkan ini edisi terbatas"

"iya semua untukmu princesa ayo turun daddy sudah mununggu kita"

"lets go"

"apa kau gugup?"

"hmm tidak juga"

"benarkah? Sudah kau putuskan akan melangsungkan pestanya dimana?"

"di hotel milik kita saja,bukan kah kakak dan dad sudah menyiapakan semuanya"

"ya semua sudah di siapakan sesuai seleramu princesa"

"hihi kakak memang paling mengerti adiknya"

"dasar manja"

Diana terkekeh dan berjalan turun dari atas bersama carlos,di ruang makan telah datang eros dan keluarganya yang merupakan calon tunangan diana,eros adalah anak dari rekan bisnis carlos dan ayahnya,pertama kali pertemuan diana dan eros saat diana di perkenalkan dalam acara pesta keluarga grey dimana diana dan renata di perkenalkan sebagai puteri abraham,sejak saat itu eros tertarik dengan diana dan meminta bantuan carlos untuk bisa mendekati adiknya

Lama diana baru bisa menerima eros setelah bujukan carlos kepada adiknya itu untuk menjalin hubungan hingga akhirnya eros memutuskan untuk melamar diana sebagai tunangan nya hari ini setelah pertemuan yang mereka jalin selama hampir satu tahun belakangan,diana yang tampil cantik malam itu membuat eros merasa sangat beruntung akan mempersunting wanita cantik,anggun dan berhati baik seperti diana dia sangat mencintai wanita itu walau terkadang diana seperti tidak bisa terbuka dengan dirinya dia memakluminya dengan baik

"selamat malam semua maaf kami terlambat" sapa carlos ke arah mereka semua

"aunty,uncle selamat datang" sapa diana ke arah kedua orang tua eros yang tampak senang melihat diana tampil sangat cantik malam itu

"diana kau luar biasa cantik tidak salah eros memilihmu"

"aunty berlebihan aunty jauh lebih cantik"

"kau ini,ayo duduk di dekat eros"

Diana pun duduk di dekat eros dan makan malam yang di rencanakan untuk membahas pertunangan diana dan eros pun terjadi,kedua keluarga sepakat pertunangan akan di langsung dalam minggu ini di hotel milik keluarga Abraham dimana semua sudah di persiapkan oleh ayahnya diana

Kalvin telah sampai di mahattan setelah mengujungi proyek hotel dan mall disana dia menepikan mobilnya di pantai mahattan,sejak kejadian mimpi yang sering berdatangan ke dalam tidurnya kalvin mengujungi pantai mahattan yang ternyata terasa begitu akrab baginya dan nyaman berada disana,hingga kalvin memutuskan membangun sebuah kamar hotel yang sangat dekat dengan pantai khusus untuk dirinya sendiri jika nanti dia akan ke mahattan

Pantai itu seolah memanggil kalvin untuk sering kali datang kesana terutama saat ini ketika pikiran nya berkecamuk dengan segala hal yang terjadi pada dirinya setelah mendapati fakta dirinya mengalami amnesia,kalvin sudah memutuskan mencari tahu apa yang terjadi setahun belakangan terhadap dirinya,apa saja hal yang dia lewatkan,keinginan hatinya menuntun dirinya untuk melakukan hal itu tanpa sepengetahuan keluarganya,lion dan juga amelia

Kalvin menghela nafas panjang dan menutup matanya menikmati angin sore di pantai mahattan,suara indah yang selalu memanggil dirinya dalam mimpinya kini tergiang kembali,hingga kalvin merasakan sakit kepala yang luar biasa kembali

"aaaarrgggghhh" teriak kalvin kepada udara kosong di depan nya sembari menahan nyeri di kepalanya dia mengambil obat yang ray berikan kepadanya di dalam mobil dan meminum nya

Kalvin terduduk di jock kemudi mobilnya dan menyandarkan tubuhnya mencoba menenangkan dirinya setelah mendapatkan serangan mendadak itu lagi,menarik nafas dalam dan menutup matanya perlahan kalvin mencoba mencari memory nya yang hilang dan sekelabat bayangan datang ke dalam ingatan nya

"kalvin,ayo kemari kita berfoto disini" suara wanita itu memanggil namanya kembali,wanita itu berlari ke arah kerumunan burung merpati dan tertawa lepas dan bahagia disana

"kalvin ayo ke sini"

"tidak aku akan memotretmu"

"ya potret aku dengan burung merpati ini"

kalvin terus gelisah dalam tidurnya ketika mendengar suara tawa dan melihat senyum samar wanita itu dan hamparan burung merpati yang mengelilingginya,kalvin membuka matanya dengan spontan dan terengah-engah dia begitu kaget dan syok mendapati mimpi yang terasa sangat nyata itu,kalvin langsung merongoh saku celananya dan mengambil ponsel mencari tempat yang dia lihat dalam mimpinya

"italia??" gumam nya bingung sembari melihat ke arah ponselnya tempat dimana dia memotret wanita itu berada di italia

"apa aku pernah ke sana? Tapi kapan?? Arrghhh sial mengapa aku tidak bisa ingat apa pun...!!!" teriak kalvin prustasi di tempatnya

"tidak aku harus mencari tahu semuanya,aku akan ke italia untuk mencari jawaban disana" ujar kalvin bertekad kepada dirinya sendiri dan kemudian dia menjalankan mobilnya dan melaju pulang kembali ke rumahnya sore itu

To be continue..dont forget to vote thank you🌹

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top