Part 1
Pernah merasa tidak percaya diri dengan diri sendiri?? Pernah merasa kan terkadang dunia tidak adil,itulah yang dialami oleh seorang Alexandra Grey namanya tak lah seindah orang nya,pertama kali mendengar namanya mungkin orang akan berpikir bahwa dia adalah seorang wanita cantik bertubuh seksi di tambah dengan posisi penting yang dia miliki,sekretaris seorang CEO muda di sebuah perusahaan mall terbesar di New York.
Tapi pada kenyataan nya adalah seorang Alexa adalah gadis bertubuh tambun dengan lemak yang menghiasi tubuhnya,kakinya bahkan tak mampu untuk memakai sebuah high hills,disaat kebanyakan sekertaris bertubuh seksi seorang Alexa malah memiliki postur tubuh yang tak memungkinkan untuk menjadi seorang sekretaris.
Namun nasib baik berpihak kepada dirinya dua belas bulan yang lalu disaat dirinya sudah melamar pekerjaan kesana kemari perusahaan yang mempekerjakan nya sekarang malah menerima nya, dan sekarang adalah genap satu tahun Alexa bekerja di perusahan tersebut namun satu tahun yang begitu menguji kesabaran Alexa disaat semua pegawai di sana justru banyak membullynya karena tubuh dan penampilan yang dia miliki.
Langkah kaki Alexa berjalan dengan cepat menaiki tangga kantor ketika lift kantor sudah penuh dengan orang Alexa hanya bisa menggunakan tangga darurat untuk sampai di kantor nya yang terletak di lantai dua belas, dengan rok selutut dan kacamata yang menghiasi matanya dan barang bawaan nya yang berisi perlengkapan kerja dan juga makan siangnya alexa berjalan dengan tergesa-gesa,bossnya adalah orang yang tepat waktu disiplin dan sangat cekatan.
Alexa harus mampu mengimbangi bossnya jika ingin tetap bertahan di perusahaan tersebut, dengan nafas ngos-ngosan Alexa sampai di lantai kesebelas satu lantai lagi untuk sampai di kantornya dengan kekuatan penuh Alexa menghentikan lift yang hampir tertutup dia menjanggal lift dengan kakinya dan lift pun tertahan untuk berhenti.
Alexa tersenyum lebar dan bersiap masuk ketika seorang pria di dalam lift justru menatap aneh dan heran ke arah alexa, Alexa menundukkan kepalanya karena malu dan masuk ke dalam lift,lift pun tertutup hanya ada Alexa dan pria bertubuh altelis di dalam lift, Alexa sempat melirik sekilas pria yang berada di belakangnya.
Wajah tampan sang pria menghipnotis Alexa sesaat, maklum dalam hidupnya Alexa belum pernah merasakan berpacaran jadi melihat pria asing terutama pria tampan matanya langsung berbinar terlebih pria di dalam itu seksi di mata Alexa, kharismanya mengingatkan alexa kepada bossnya.
Mengingat bossnya membuat Alexa dengan cepat keluar dari lift dan bergegas ke kantor bossnya Alexa menyimpan semua barang-barang miliknya di mejanya para rekan kerjanya hanya menatap tak heran dengan kelakuan Alexa.
"Si gendut terlambat lagi".
Ujar salah satu karyawan ketika Alexa lewat Alexa hanya terus berjalan tanpa perduli yang mereka katakan.
"Sepertinya semakin hari lemak di tubuhnya bertambah".
"Aku heran apa yang di lihat boss dari wanita bertubuh tambun itu".
Begitulah setiap kata yang telontar dari mulut para karyawan ketika Alexa lewat di hadapan mereka, setiap hari dan itu semakin membuat Alexa kehilangan kepercayaan dirinya, ketika dia melihat para teman wanitanya sibuk membeli sale pakaian yang begitu cantik dan seksi Alexa hanya bisa mengigit jarinya.
Alexa menarik nafas lelah ketika sampai di meja kantornya, dia menatap pantulan dirinya di cermin yang selalu terletak di meja kantornya untuk mengingatkan kepada dirinya bahwa setidaknya dia masih mempunyai hal yang berharga sebagai sekretaris seorang boss besar.
Alexa merapikan baju dan penampilan nya yang kusut kemudian mengetuk pintu kantor milik bossnya.
"Tok tok Tok".
"Masuk".
Alexa berjalan masuk ke dalam kantor milik bossnya,dengan perasaan gugup yang selalu dirinya rasakan setiap kali bertemu dengan bossnya itu.
"Sir ini berkas yang anda minta".
Ujar Alexa sembari menatap bossnya yang masih sibuk dengan berkas di mejanya, pria bermata hitam pekat tersebut menatap Alexa dengan dingin.
"Jam berapa sekarang Alexa?".
Ujar sang boss, Alexa menjadi panik ketika melihat jam di tangan nya menujuk kan pukul tujuh lewat lima belas menit, Alvedro Sebastian adalah orang yang disiplin dalam masalah waktu dan pekerjaan dia tidak pernah sekali pun suka orang yang telat.
"Kenapa kau diam,apa kau tuli...!!!".
"Maaf sir..saya memakai tangga darurat untuk kemari karena lift penuh". Ujar Alexa cepat dan takut.
"Sudah aku katakan berulang kali datang pukul enam pagi jika kau ingin memakai lift Alexa...!!!".
"Maafkan saya sir".
Alevedro hanyaa bisa menarik nafas lelah ketika sudah berurusan dengan sekretarisnya itu, Alevedro memilih Alexa sebagai sekretarisnya karena kemampuan dan kecekatan Alexa dalam bekerja dan dia adalah satu-satunya sekretaris yang mampu bekerja dengan Alvedro dalam kurun waktu lama dan tentu saja mampu mengimbangi performanya dalam bekerja.
"Kali ini aku maafkan jika lain kali terulang kembali kau bekerja lembur, siapkan berkas untuk meeting sekarang kita akan meeting dengan perusahaan lain...!!!".
"Baik sir".
Alexa keluar dari ruangan Alvedro dengan perasaan lega, dia sudah terbiasa di marahi oleh bossnya, tidak hanya terbiasa Alexa malah menikmatinya, meski di marah di bentak dengan dingin oleh bossnya namun Alexa masih terus bisa tersenyum sepanjang hari karena bisa melihat wajah tampan bossnya.
Dia bahkan menyukai di marahi oleh bossnya asal berada dekat dengan bossnya dan dalam satu ruangan, seperti hari ini meski di awal hari sudah di bentak oleh bossnya Alexa masih bekerja dengan senyum sumringah saat dia berjalan ke ruang meeting.
Para pegawai disana menatap aneh dengan kelakuan Alexa, dia selalu seperti itu setiap harinya, Alexa memasuki ruangan meeting dan menyiapkan berkas untuk rapat ketika pintu ruangan terbuka menampakan sosok pria yang berjalan dengan gagah dan kacamata hitam yang melekat di matanya memasuki ruangan.
Alexa terpana di tempatnya dan terpaku menatap sosok pria tersebut saat pria itu berjalan melewatinya dan hanya langsung duduk di kursinya Alexa tersadar dan menatap bingung kepada pria tersebut.
"Maaf tuan jika boleh tahu anda siapa ya,apa ada keperluan disini,disini adalah tempat rapat".
Ujar Alexa sopan ke arah pria berkacamata yang masih menatap seluruh ruangan rapat, pria itu hanya diam dan tanpa mengubris Alexa,membuat Alexa heran .
"Tuan anda mendengar sayakan??".
Tanya Alexa lagi, pria itu membuka kaca matanya dan menatap Alexa iris mata pria itu memukau Alexa iris mata bewarna biru safir itu sangat indah, Alexa terdiam di tempatnya dan hanya menatap tak berkedip kepada pria di depan nya.
"Hello...apa kau mendengarku,apa kau cleaning service disini???".
Mendengar kata claning service Alexa langsung tersadar dari lamunan indahnya tentang pria di depan nya.
"Apa..!!! Cleaning service,aku sekretaris boss..!!!".
Ujar Alexa masam dan cepat, pria di depan nya itu sempat terkejut namun teralihkan dengan kedatangan Alevedro.
"Kalvin kau sudah datang".
"Aku baru sampai".
Pria bernama Kalvin itu menyalami Alvedro dan memeluknya.
"Maafkan aku terlambat karena harus mengirim beberapa data".
Seorang pria berambut pirang masuk, Alexa sempat tecengang pria yang di temuinya di lift tadi bersama mereka sekarang.
"Hey kau,kau wanita yang di lift tadikan".
Alexa langsung tersadar dan menatap ramah kepada pria berambut pirang.
"Iya anda tuan yang di lift tadi".
"Kau kenal dia??". Tanya alvedro kepada Alexa.
"Kami bertemu di lift saat aku menuju kantormu tapi karena flashdisk ku ketingalan aku kembali ke mobil".
"Hmm begitu dia Alexandra Grey sekretarisku, Alexa mereka adalah klien kita ini Kalvindrei Harington direktur utama Flo grup dan ini Lion sekretaris sekaligus asisten nya". Alexa membungkuk memberikan salam kepada mereka.
"Senang bertemu anda semua tuan saya Alexandra Grey sekretaris Alvedro Sebastian".
"Baiklah aku rasa cukup perkenalan nya kita bisa mulai meetingnya sekarang". Ujar Alvedro memulai meeting mereka.
Meeting pun dimulai di pimpin oleh Alvedro, meeting hari itu adalah membahas tentang kerjasama antara perusahaan milik Alvedro dan Kalvin yang sama-sama bergerak di bidang bisnis mall dan hotel.
"Jadi kita akan melakuka kerjasama ini selama setahun ke depan". Ujar Alevedro kepada Kalvin.
"Iya,aku sepakat semoga bisa mendapatkan prospek yang memuaskan".
"Baiklah aku pikir meeting hari ini selesai".
"Okee jadi kita akan kamana selesai ini". Kalvin dan Alvedro hanya mendengus ketika mendengar lion berbicara .
"Oh ayo lah kita sudah lama tak pergi keluar bersama".
Alexa hanya menatap bingung kepada mereka semua, sejak kapan bossnya memiliki teman dekat seperti saat ini pikirnya.
"Aku harus ke bandara, Amelia kembali hari ini".
Ujar Alvedro mendengar nama Amelia Kalvin hanya diam dan Lion breaksi dengan heboh.
"Kau serius?? Amelia kembali hari ini,si tuan puteri kembali".
"Iya Lion". Ujar Alvedro sembari tersenyum.
"Kalvin apa kau tidak ingin menjemput Amelia juga". Ujar Lion ke arah Kalvin yang sedari tadi memang terus saja diam.
"Ikut lah Amelia juga meminta aku membawa kalian".
"Kalvin ayo kita pergi".
"Kita harus ke Mahattan siang ini".
"Oh comeon Kav tidak bisa kah kita bersantai sejenak".
Kalvin menarik nafas lelahnya ketika Lion sudah memaksa tidak ada yang bisa di lakukan nya.
"Baiklah kita pergi".
"Great..ayo tunggu apa lagi".
"Tunggu sebentar, Alexa bereskan semua dokumen ini aku akan keluar setelah makan siang aku akan kembali".
"Baik tuan". Kalvin melirik ke arah alexa dan sebuah ide muncul.
"Kenapa kau tak mengajak dia juga".
Alevedro dan Lion menatap heran ke arah Kalvin, sejak kapan seorang Kalvin yang irit bicara dan tak perduli dengan orang lain ingin mengajak serta orang tak dikenalnya.
"Untuk apa..dia masih punya pekerjaan"..Ujar a
Alvedro menatap Alexa.
"Tumben sekali kau ingin membawa orang lain". Alexa menatap heran kearah Kalvin.
"Ada apa dengan orang ini tadi megataiku cleaning service sekarang ingin membaw ku tempat orang yang bahkan aku tidak kenal..apa dia gila".
Batin Alexa sembari melirik heran dan judes ke arah Kalvin.
"Aku mengira dia cleaning service tadi jad kupikir sebagai permintaan maaf kita bisa mengajak nya makan siang bersama". Lion tergangga melihat kalvin sejak kapan kalvin mengeluarkan banyak patah kata.
"Tunggu dulu hari apa ini??".
"Kamis ada apa?".
"Catat ini adalah hari bersejarah seorang Kalvin menjadi pemurah hati dan meminta maaf,wuah nona kau beruntung sekali aku bahkan sudah tiga tahun bekerja untuk nya dia tidak berniat mengajak ku makan untuk minta maaf..luar biasa".
Lion bertepuk tangan sementara Alvedro hanya tersenyum geli dan Kalvin sudah bermuka masam dan malas.
"Lupakan saja ayo pergi".
Alvedro dan Lion tertawa sementara Alexa hanya menatap heran pria di depan nya,namun karena penasaran siapa Amelia, Alexa menyutujui ide aneh Kalvin yang membawanyanya.
"Sir saya akan ikut". Cicit Alexa membuat Alvedro menatap ke arah Alexa.
"Ikut..?? Lalu bagaimana laporanmu".
"Biarkan nanti dia mengerjakan pergi sekarang atau aku berubah pikiran".
Ujar Kalvin dengan cepat Alvedro menatap Kalvin dan menarik nafas mengalah.
"Baiklah kau boleh ikut".
"Terima kasih sir".
Ujar Alexa senang dan tersenyum bahagia,mereka pun berlalu dari kantor Alvedro dan pergi bersama menuju bandara,pegawai kantor cukup tercegang dan iri kepada Alexa yang bisa pergi bersama tiga kasanova yang terekenal diperusahaan hanya Alexa yang tak mengenal siapa mereka kecuali bossnya sendiri.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top