Part II
[edited]
"Hey... hey... Floretta, apa kau sudah mengenalnya?" Tanya Bradden sambil mengangkat sebelah alisnya. Floretta terlihat panik dengan pertanyaan Bradden dan pandangan curiga semua yang berada disana, tapi tentu saja dengan cepat ia bisa menyembunyikan rasa paniknya dengan senyumannya. Seperti biasa.
"Hahaha, tentu saja tidak. Hanya saja aku sering melihatnya di CNN." jawab Floretta asal dan menggigit bibirnya karena kecemasan yang tak diketahuinya. Victoria dan Gabriella yang ada disampingnya saling memandang dan tersenyum.
"Oh iya! Kemarin saat Aku dan Flo menginap di rumah Tori aku melihat dia di CNN, aku tak tahu jika kalian para pria bodoh ini bisa berteman dekat dengan seorang pangeran?" Ucap Gabriella tajam. Floretta menghela napas lega karena sahabatnya dapat menyelamatkannya hari ini.
Berterimakasihlah pada siaran berita yang tak sengaja ditontonnya tadi malam.
Kemudian Dean menghampiri temannya lalu menepuk pundak lelaki itu lalu menariknya ke tempat teman-teman nya berada.
"Prince Trevor Alexander, Putra Mahkota dari kerajaan Hagreba. Jangan pernah memanggilnya pangeran karena ia akan membunuhmu dengan tatapan tajamnya." Ucap Dean yang tentu saja dibalas dengan tatapan tajam dari Trevor.
"Panggil aku Trevor, girls. Dan jangan dengarkan bualan bodoh Dean yang menjengkelkan." Ucap Trevor yang membuat seisi ruangan terbahak dengan ucapannya.
"Apa?" Tanya Trevor polos karena kebingungan mereka tertawa keras tepat setelah ia mengucapkan kalimat barusan.
"Tak apa. Hanya lucu saja, akhirnya selain kita disini ada juga yang menganggap Dean itu lelaki bodoh dan menjengkelkan," ucap Floretta yang masih terbahak dilanjutkan dengan anggukan setuju dari teman-temannya. Dean pun merutuki sahabat yang menghina nya didepan umum lalu kembali duduk ke kursi kekuasaannya.
Trevor berjalan mendekat kearah Floretta hingga hanya tersisa setengah meter dari gadis itu.
"Apakah kita pernah bertemu?" Tanya Trevor tiba-tiba.
°°°
FLORETTA POV
"Apakah kita pernah bertemu?" Pertanyaan itu membuatku panik setengah mati. Dia ingat. Semoga dia tidak ingat. Oh God. bagaimana ini?
Aku mendorong tubuhnya menjauh dengan pelan, menarik napasku dan mencoba kembali tersenyum. "Aku tidak yakin, sir. Tapi perkenalkan aku Floretta Smith. Dan kau bisa memanggilku Flo jika kau mau, sir." ucapku sambil berharap ia menjauh. Dan benar dia langsung mundur perlahan dan mengulurkan tangannya, mau tidak mau aku juga mengulurkan tanganku.
"Hmmm... mungkin hanya perasaanku saja. Jangan memanggilku dengan sir, Ms. Smith." ucapnya sambil tersenyum. Dia mengeratkan genggaman tangannya dan melepaskannya.
"Dan panggil aku Flo, prince." ucapku sambil mengedipkan sebelah mata lalu terkekeh kecil.
Aku melirik Iphone ku, yang sudah menunjukan pukul 3 sore. Aku harus segera pergi dari sini. Ada yang harus aku lakukan.
"Emmm... maafkan aku kali ini, guys. aku harus pergi sekarang. Aku harus menggantikan pamanku meeting dengan Client pentingnya sekarang." kataku.
Pembohong, ya aku tahu tapi aku memang harus segera pergi sekarang. Aku mengambil tasku dan kunci mobil di meja Dean lalu bergegas pergi secepatnya.
"Aku janji akan menghubungi kalian secepatnya." ucapku tanpa basa basi berjalan menuju lift. Memencet tombol lift tergesa-gesa.
"Apakah kita bisa bertemu lagi?" Ucap Trevor yang tiba-tiba ada di belakangku. Dan kemudian pintu lift terbuka aku bergegas masuk dan...
"I hope so..." ucapku sambil tersenyum lalu pintu lift tertutup. Aku akhirnya bisa menghela napas lega sekarang. Bagaimana tidak, jika aku lebih lama disana dia bisa tiba-tiba mengingatku dan membongkar rahasia yang kututupi selama 16 tahun terakhir, dan sisa waktu setahun ku yang berharga akan berakhir sia-sia.
Rahasia? Ya aku mempunyai rahasia besar di hidupku. Aku, Floretta Daniella Smith adalah pembohong besar! Namaku yang sebenarnya adalah Floretta Daniella Valencia Geraldine. Dan aku adalah seorang putri. Ya, putri dari kerajaan kecil bernama Trodisa. Walaupun kerajaan kecil, kerajaanku memiliki kekayaan 10x lipat dari kekayaan Amerika. Dan keluargaku, tentu saja mempunyai kekayaan yang luar biasa diluar kekayaan kerajaan. Aku tidak sepenuhnya berbohong tentang identitasku, Smith - adalah nama keluarga mommy ku. Jauh sebelum mommy dan daddy bertemu di pesta tahunan sialan yang diadakan hampir setiap tahun (dan kau harus tahu, setelah aku pergi... PESTA ITU DIADAKAN HAMPIR SETIAP 3 BULAN SEKALI) dan sekarang, disinilah aku. Di mobil Fisker karma kesayanganku membayangkan apa yang terjadi setelah ini. Tentang Trevor, kenapa aku ketakutan setengah mati dengannya. Itu karena aku pernah beberapa kali bertemu dengannya di pesta kerajaanku. Dan aku harap dia tidak menyadarinya.
Aku membuka lock Iphoneku, dan dengan segera menelpon Uncle Thomas, kakak mommyku - pemilik Smith inc.
"Hallo, uncle.... aku ingin meminta sesuatu. Hmmm.... hapus semua informasi ku karna aku yakin sebentar lagi akan ada yang mencoba mengorek informasi tentangku." kataku tanpa basa basi.
"Terima kasih uncle, aku akan menutup telepon nya. Dan satu lagi, aku mencintaimu" ucapku tepat saat akan mematikan telepon.
Damn! Tidak bisa kah aku menikmati hidup indah sedikit lagi?
°°°
AUTHOR POV
"Kau tertarik dengan Flo eh?" Tanya Gabriella yang sedang duduk disamping Trevor. Gadis yang tak kenal basa basi huh? Pikirnya dalam hati. Trevor mengangkat kedua bahunya karna sejujurnya ia juga tak tahu kenapa tadi mengejar Floretta, gadis yang baru saja ia temui.
"Aku tak tahu... hanya saja aku yakin sekali sudah pernah bertemu dengannya sebelum ini," jawab Trevor sambil meminum wine yang baru saja diberikan Dean. Seisi ruangan mengangkat sebelah alisnya ragu. Mereka tahu Floretta adalah gadis yang selalu berhati-hati menampakan diri di acara-acara umum. Walaupun memang sebuah pertanyaan besar saat ia hampir tak pernah muncul di majalah padahal kemanapun ia selalu diikuti oleh para paparazzi.
"Mungkin dalam mimpi mu, Trev. Hahahaha dia kan gadis misterius yang paling diminati oleh seluruh pria di belahan dunia ini. Terkecuali aku dan ketiga laki-laki bodoh disini." ucap Bradden terbahak. Gabriella dan Tori hanya terkekeh mendengar ucapan Bradden.
"Ralat, kita bertiga. Hmm ya tapi tentu saja aku dan Gaby bukan gadis aneh seperti sahabatku itu yang menolak tanpa alasan ajakan dinner langsung dari Taylor Lautner minggu lalu eh," lanjut Victoria terkekeh yang membuat seluruh mata memandang padanya terkejut.
"What?! You didn't know about that? Gosh!" Ucap Victoria jengkel sambil memutar kedua matanya lalu mengambil majalah yang ia beli saat perjalanan ke kantor Dean bersama kedua sahabatnya.
"Intinya Jangan terlalu berharap pada nya. Dia tipe yang sangat susah didekati." kata Kevin sambil menepuk bahu Trevor. Trevor hanya mengangkat kedua bahunya malas. Dan mulai memperhatikan kegiatan keenam orang yang berada dalam ruangan ini yang sibuk sendiri.
"Cepat atau lambat pasti aku akan menemukan gadis itu lagi, Floretta Smith!" gumam Trevor dalam hati.
"Kau harus sering berkumpul bersama kami, Trev. Kalau kau tak keberatan tentunya. Dan pastinya kita akan senang menerima kau menjadi teman baru kita." ujar Victoria sambil tersenyum. Membuat Trevor tersadar dari lamunan nya. Dan mengangguk pelan.
°°°°°°°°°°°°°°°°
Maaf ya kalo aneh. Makasih sudah mau baca. Kritik saran dan vote kalian berarti banget buat gue:) see you in the next part
Xoxo
16th of October 2015
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top