Part I

[Edited]

HELLO!!! Gimana Prolognya? Seru gak? Jelek ya? Maafin ya kalo jelek:'))) Gue menerima kritik dan saran kok. And here it goes, the next part! Hope you like it :3

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Seorang gadis berjalan menyusuri lobby gedung yang berdesain bagaikan ballroom istana. Hampir semua mata memandangi penampilan gadis itu yang begitu sempurna. Rambut golden copper blonde panjang berikal, sepasang bola mata biru laut yang memukau, bibir tipis berwarna pink, dan tubuh bagai model Victoria's Secret. Terlihat seakan gadis itu sedang berjalan menyusuri catwalk. Penampilannya anggun bagai seorang putri, walaupun sangat jelas sekali bahwa ia hanya menggunakan tanktop putih dan skinny jeans ditambah dengan tas kecil selempang Marks & spencer dan stiletto hitam setinggi 7cm dari Zara.

Floretta Smith, nama gadis itu. Dan tentunya ia selalu mempunyai cara untuk menarik perhatian semua orang yang ada di sekelilingnya walaupun secara tidak sengaja juga tanpa disadarinya. Aura kecantikan dan kekuasaan selalu muncul disekelilingnya tanpa ia sadari. Dan tentu saja baginya pemandangan ini sudah biasa baginya.

"Flo!!! Bisakah kau mengurangi kecepatanmu? Aku sudah cukup lelah mengimbangi cara berjalanmu!" Teriak satu dari dua gadis yang tak kalah menarik di belakangnya. Kemudian mereka itu berlari kecil menghampiri Floretta yang sudah berada di depan Lift pribadi yang langsung menuju ruang CEO perusahaan. Floretta melirik dua sahabatnya lalu tersenyum.

"Bian, bian. kalian tahu kan aku tidak bisa berjalan lambat? Aku tidak suka menyia-nyiakan waktu." jawabnya sambil terkekeh. (trans: maaf dalam bahasa korea. Bian itu termasuk aksen).

"Hentikan senyuman dan tawamu yang menjengkelkan itu, Miss Smith. Dan berhenti mengucapkan maaf dengan bahasa Asia yang terdengar menyebalkan di telingaku karena kau mengucapkannya." ucap salah satu gadis yang kesal. Floretta kembali terbahak dan menyikut pelan gadis itu.

"Lihat dia, Gab. Always look so ridiculous in my eyes. Bisakah sehari saja kau tak merenggut padaku, Tor??" ucap Floretta yang masih tertawa sambil memasuki lift dan menekan tombol lift menuju lantai 40. Gadis itu hanya kembali mendengus dan mengerucutkan bibirnya.

Victoria Madison dan Gabriella Evans adalah sahabat Floretta sejak memasuki sekolah dasar, wajah dan perawakannya tak kalah sempurna dari Flo. Dan tujuan mereka mendatangi kantor ini adalah menemui satu dari anggota gengnya yang merupakan CEO dari Destructa Company, salah satu perusahaan yang bergerak di bidang properti yang sangat berpengaruh di dunia.

Ting!

Bunyi lift yang terbuka akhirnya dapat menghentikan tawa Floretta, mereka pun berjalan menuju ruangan yang sudah tak asing lagi bagi mereka. Tanpa berkata sepatah kata ke sekertaris yang duduk disamping pintu, mereka membuka pintu ruangan dan melihat para lelaki tampan yang sudah asyik dengan perbincangan kecil mereka.

"Harry, you should know what that bitch did to me all the way here!" ucap Victoria sambil menunjuk kearah Floretta yang mulai tertawa lagi. Ke empat laki laki yang ada di ruangan itupun langsung menatap tajam kearah gadis itu.

"What?! Aku tidak melakukan apa-apa ke Tori. Hanya saja melihatnya marah selalu membuatku tertawa, like you know... hahahaha." jawab Floretta asal sambil memutar mata.

"Urgh, shut up bitch!" balas Victoria yang saat ini sudah duduk disamping lelaki bernama Harry yang memeluk pinggangnya posesif. Floretta pun hanya mengangkat kedua bahunya lalu duduk di kursi depan meja kerja Dean.

"Berhenti memanggilku jalang, Victoria. Kau tahu kan aku hanya bercanda," ucap Floretta geram. Yang kemudian di iringi tawa dari 4 lelaki tampan disana. Perdebatan seru setiap mereka berkumpul.

"Belikan aku tas limited edition yang kemarin aku kirim gambarnya padamu, baru aku berhenti memanggilmu 'bitch', my bitch!" ejek Victoria yang membuat Harry membungkam mulut tori dengan bibirnya.

"Berhenti mengeluarkan umpatan itu, babe. Kau terlalu cantik untuk mengumpat." ucap Harry sambil mengedipkan sebelah matanya. Yang dilanjutkan dengan Flo yang memutar kedua bola matanya.

"Anything for you, sist." ucap Floretta malas sambil membuka Iphone nya dan menunjukan layarnya pada Victoria. "That lovely Prada already yours now. Tunggu 2 hari lagi dan tas sialan itu sudah berada ditanganmu, sist. Dan jangan khawatir, Gab. Tentu saja aku membelikan kita barang yang sama karena kita harus selalu memiliki barang yang sama, kan?" Lanjut Floretta sambil tersenyum. Victoria dan Gabriella langsung menyunggingkan senyumnya dan berlari memeluk sahabatnya itu. Floretta selalu tahu apa yang mereka mau. Dan selalu dengan mudah membeli apa yang dia dan kedua sahabatnya ingin dengan satu sentuhan, seperti sihir.

"That's why I love you so much, Princess Floretta." ucap Victoria sambil mengecup pipi sahabatnya itu.

"Yea... always wasting my money. And of course I love you more, girls. Dan tentunya kau tahu aku tidak pernah suka dipanggil 'putri', Tor!" ucap Floretta yang tetap tersenyum tapi jelas sinis ketika mendengar kata 'putri'.

Harry Evans, Dean Hudson, Bradden Licoln, Kevin Kennedy merupakan nama sisa dari geng mereka. Mereka tentunya sudah terbiasa melihat kelakuan 3 gadis ini yang gila belanja. Apalagi sifat Floretta yang selalu dengan mudahnya menghabiskan puluhan juta dollar tanpa berpikir panjang, bahkan bukan untuk dirinya. Dan tentunya mereka bertujuh mempunyai pengaruh besar di dunia bisnis maupun entertaiment. Bagaimana tidak? Mereka adalah pewaris dari orang-orang memiliki kekayaan tak terbatas didunia ditambah lagi wajah dan otak mereka yang amat sempurna tentu saja dapat dengan mudahnya melebihi tingkat kepopuleran artis Hollywood. Terkecuali Floretta, mereka hanya mengetahui bahwa ia adalah salah satu pemilik Smiths Inc. Dia hampir tak pernah menghiasi majalah dan media sosial entah bagaimana caranya. Gadis misterius yang hanya muncul sekali dalam majalah dan itu karena ia dipaksa oleh kedua sahabat wanitanya untuk melakukan photoshoot. Dan setelah itu, tentu saja majalah itu habis dalam hitungan detik dan mereka langsung di juluki "Triple Fallen Angel" oleh media di seluruh dunia. Dan para lelaki itu? Tentu saja merupakan hottest guys versi Hollywood life. Mereka (kecuali Harry tentunya) dikenal playboy kelas kakap yang selalu berganti wanita setiap minggunya. Walaupun mereka dikenal sebagai Cassanova, para gadis tetap saja mengejar-ngejar mereka tanpa lelah. Keempat lelaki itu berusia beberapa tahun lebih tua dari Floretta, Victoria, dan Gabriella, namun Bradden hanya berbeda dua tahun dari para gadis.

"Anyway, tidak apa-apa kan jika aku mengundang satu teman kampus ku ke acara kita sekarang? Dia sedang dalam perjalanan kesini." Ucap Dean tiba-tiba. Ketiga gadis itu melirik tajam kearah Dean yang memasang muka polosnya. Ini adalah acara bulanan mereka dan mereka tak ingin ada orang lain yang mengganggunya.

"Ayolah, girls. He's a good guy you know. Dan dia juga sahabat kita saat di London dulu. Dan kalian harus melihatnya dulu sebelum berkata apapun, okay?" Bujuk Kevin yang sedang menggoda Gabriella. Ketiga gadis itu saling berpandangan dan akhirnya menyerah. Untuk apa mereka berdebat dengan 4 pria pemaksa itu. Hanya buang-buang waktu.

Tok tok tok

"M-ma-maaf Mr. Hudson, tamu anda sudah menunggu didepan." ucap sekertarisnya ragu. Karna dia tahu ketika mereka bertujuh sedang berkumpul, bahkan malaikat pencabut nyawa pun tak pernah diizinkan untuk menyentuh mereka.

"Biarkan dia masuk, Pam!" ucap Dean. Dan terlihat jelas tamu Dean berjalan memasuki ruangan dengan gagah. Floretta terbelalak ketika melihat siapa 'teman penting' Harry, Dean, Kevin dan Bradden. Terlalu terkejut tetapi sedikit terlihat binar kebahagiaan dimatanya ketika ia tahu bahwa lelaki itu adalah...


"Prince Trevor..." gumam Flo lirih.

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

THANK YOU FOR READING

XOXO
Happy Swift Day!

13th of October 2015

Im too lazy to do anything.
4th of April 2017

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top