BAB 2
Jauh di dalam hutan sana, Peter dan Rasi menghentikan perjalanannya karena dihadang oleh sekelompok orang yang memakai jubah hitam. Peter memandang wajah mereka satu-persatu, matanya mulai berubah menjadi merah, urat hitam pada wajahnya mulai muncul. Wajah Peter memang terlihat dingin menambah unsur menyeramkan.
"Mau apa kalian?" tanyanya dengan tatapan tajam.
"Menhadang kalian," jawab salah satu musuhnya.
Peter tersenyum simpul. "Minggir dari jalanku, sebelum...." Peter mulai melakukan perengrangan pada pergelangan tangannya, "tangan ini menghancur kalian!"
"Coba saja!"
Peter dengan cepat berlari ke arah musuhya begitupun dengan sebaliknya. Perkelahian pun tidak terelakkan lagi sementara Rasi hanya melihat perkelahian Peter, dia tidak akan turun tangan selagi itu masih one by one. Peter menarik leher musuhnya ke belakang hingga terdengar suara retak dan sampai kepala itu terpisah dari tubuhnya, kemudian dia melempar kepala itu pada kelompok musuhnya itu.
Perbuatan Peter tentu saja memancing amarah lawannya. Para musuh mulai maju semua untuk melawannya. Salah satu musuh bahkan berhasil melempar Peter beberapa meter jauhnya, tubuh Peter pun menghantam pohon besar. Rasi berlari dan menendang musuh yang tadi melempar Peter lalu menarik kepalanya hingga terlepas dari tubuhnya.
Peter kembali bangkit dan membantu Rasi. Keduanya berhasil membunuh musuh mereka satu persatu. Peter melihat salah satu dari mereka yang vingin melarikan diri tapi Peter lebih cepat, dia langsung muncul tepat di depannya dan langsung mencengkram leher musuhnya dan mendorongnya.
"Atas perintah siapa?" tanya Rasi.
"Tidak akan kuberitahu!"
"Oh, kau vampire yang setia rupanya!" Cengkraman Peter bertambah kuat, "katakan atau kupastikan nasibmu sama seperti teman-temanmu yang lain!"
Vampire itu berusaha tersenyum dengan susah payah di cengkraman Peter yang sangat kuat. "Kematianku tidak akan berpengaruh apa-apa tapi satu hal yang pasti, kelompok penghianat kalian bersama dengan para serigala itu pasti sudah dimusnahkan!"
Mendengar hal itu Peter dengan kalut langsung mematahkan leher vampire itu dan membuatnya terlepas dari tubuhnya.
"Peter!"
"Apa?! Dia sebut kelompok kita penghianat, padahal dia yang penghianat dengan mendukung kekuasaan makhluk sialan itu!"
"Bisa lo tahan emosi lo sebentar? Kita harus cepat ke camp, kalau apa yang dia katakan benar maka..."
Peter dan Rasi segera pergi dari sana. Sesampainya di camp mereka semuanya sudah dalam keadaan berantakan. Tenda yang dibangun semuanya hancur, tempat itu benar-benar berantakan seperti telah diacak-acak oleh angin puting beliung.
"Rasi, ini?"
"Pantas saja mereka tadi menghadang kita!" Rasi mengepalkan tangannya.
"Tunggu, dari mana mereka tahu tempat persembunyian kita ada di bukit ini?" tanya Peter. Rasi menggelengkan kepalanya tidak tahu.
Setelah perjanjian perdamaian yang terjadi beberapa ribu tahun lalu masih saja ada klan vampire yang tidak menerimanya termasuk klan vampire Neo. Klan Neo memang terkenal akan keserakahannya atas kekuasaan dan kekuatan. Klan Neo yang berusaha memberontak pun membentuk sekelompok persekutan para vampire dengan memanipulasi emosi mereka, mengingatkan kembali bagaimana perang antara vampire dan serigala merenggut kehidupan keluarga mereka. Para vampire yang terpengaruh pun memutuskan untuk bergabung dengan klan Neo yang dipimpin oleh Lucifer.
Apa yang dilakukan Lucifer pun tidak sia-sia karena dia berhasil memporak-porandakan bangsa vampire dan serigala bahkan tidak segan untuk menghabisi mereka. Bahkan dari info yang diketahui, jika Lucifer mulai memperluas kelompoknya dengan cara menjadikan manusia sebagai vampire, menyamar diantara manusia dan mulai memerintahkan para anak buahnya untuk tinggal dan bekerja berdampingan dengan manusia.
Dan kini Lucifer berhasil menemukan tempat persembunyian kelompok vampire dan serigala yang menolak bergabung dengannya.
"Rasi, apa lo enggak bisa ngeliat apa yang terjadi di sini sebelumnya?"
"Akan gue coba!"
Rasi berjongkok, memejamkan matanya, meletakkan telapak tangannya di atas tanah. Rasi memang memiliki kekuatan untuk melihat kejadian di masa lalu tapi tentu saja kekuatannya memiliki resiko yaitu tenaganya akan mudah habis terserap.
"Vampire, jumlahnya sekitar... 30." Rasi melihat bagaimana teman-temannya melawan anak buah lucifer. "Clara!" Rasi membuka matanya.
"Kenapa sama dia?"
"Mereka membawa Clara!"
"Lalu yang lainnya? Jangan bilang mereka semua terbunuh?"
Rasi menggelengkan kepalanya. "Enggak, mereka masih hidup. Yang lainnya melarikan diri tapi beberapa dari kelompok kita juga tewas." Rasi berdiri dan menatap Peter, "tujuan awal mereka sepertinya mengincar Clara."
"Tapi kenapa Clara? Apa yang mereka inginkan?"
"Gue enggak tahu tapi satu hal yang pasti kalau mereka sampai menyakiti Clara maka, semuanya akan hancur termasuk Lucifer!"
🐣🐣🐣
Di lorong yang gelap dan hanya terdapat beberapa obor di tiap dindingnya, terdengar langkah kaki yang sangat cepat melangkah. Wajah yang memiliki rahang kokoh dengan kedua mata yang indah tapi sebenarnya mematikan itu terus melangkah hingga langkahnya berhenti tepat di sebuah penjara yang memang dibuat khusus untuk bangsa vampire dan serigala.
"Apa dia sudah mengaku?"
"Belum, dia bahkan tidak berkata apa pun."
"Clara!" teriaknya.
Namun gadis vampire yang terkurung sendiri di penjara tidak menghiraukan teriakan itu. "Buka pintunya!"
Vampire yang bertugas menjaga Clara pun segera membukanya. Stev masuk dan menemui Clara yang hanya duduk. "Clara! Jangan mencoba menyombongkan dirimu di sini!"
"Bukankah kamu yang seperti itu, Stev?" Stev, vampire dari klan North yang memilih untuk menghianati klannya sendiri demi bergabung dengan Lucifer.
"Jawab saja pertanyaannya Clara. Di mana dia?"
"Aku tidak tahu."
"Jangan membodohiku, Clara! Kamu pikir aku tidak tahu kalau kalian sudah melacak keberadannya."
Clara tertawa. "Ada apa Stev? Bukannya kamu tidak mempercayai ramalan itu lalu kenapa sekarang kamu bertanya padaku?"
"Jawab saja, di mana dia?"
"Mungkin karena sudah terlalu lama bersekutu dengan Lucifer, kamu bahkan sampai lupa jika aku hanya bisa melihat kejadian di masa mendatang bukan untuk melacak keberadaan Hybrida! Sangat sulit melacak keberadaanya termasuk Lucifer sendiri tidak akan bisa!"
"Setiap kata yang keluar darimu semuanya adalah kebohongan!"
"Lalu kenapa kamu menangkapku kalau begitu? Pekerjaanmu sia-sia!" Stev mencekik leher Clara dan membuatnya berdiri lalu mempojokkanya pada dinding penjara. Stev mendekatkan bibirnya pada telinga Clara. "Untuk memancing kakakmu, Rasi!" Stev lalu melempar Clara membuatnya menghantam dinding penjara yang keras. Clara merintih kesakitan.
"Lihat dan saksikan sendiri apa yang akan aku perbuat ketika Rasi datang!"
🐣🐣🐣
"Rigel, lo bilang mau cerita tapi lo cuma diam daritadi?"
"Gue bingung, Mark. Gue takut setelah lo dengar ini lo akan anggap gue cuma berhalusinasi."
"Gini, mending lo cerita dulu." Dengan sedikit dorongan dari Mark, Rigel akhirnya buka suara dan bercerita apa yang terjadi padanya. Mark yang mendengarnya pun tampak serius. Rigel juga menceritakan setelah kejadian di kamar mandi keesokannya dia sudah berada di atas kasurnya.
"Jadi saat kita balapan makhluk itu lewat dan nabrak mobil lo?"
"Gue enggak tahu pastinya, apa makhluk itu sengaja atau enggak menabrakkan dirinya saat gue lewat tapi makhluk dengan rambut merah itu bilang hidup gue enggak akan tenang lagi."
Mark diam. "Mark, lo lagi enggak mikir kalau gue gila kan?"
"Gue percaya sama lo." Mark berdiri dari kursinya, "dengar cerita seram lo ini gue jadi pengen pipis. Gue ke toilet bentar."
Rigel mengangguk. Mark segera keluar dari kelas. Tidak berselang lama setelah Mark keluar, Rigel mendengar banyak mahasiswi yang berlarian melewati kelasnya, bahkan dia sempat mendengar teriakan histeris. Karena penasaran, Rigel pun keluar untuk mencari tahu. Dia melihat banyaknya mahasiswa yang berlarian.
"Eh, kenapa sih pada lari-larian?" tanya pada salah satu mahasiswa.
"Ada yang meninggal katanya di toilet." Rigel melepas pergelangan tangan mahasiswa tersebut.
Hidup lo enggak akan tenang! Rigel teringat dengan kalimat itu.
"Mark?!"
Rigel segera berlari bersama dengan mahasiswa lainnya ke toilet.
🐣🐣🐣
Jangan lupa di vote dan komen ya📌
Bingung mau bilang apa lagi aku😂 intinya semoga menikmati karya aku yang ini.
Happy Reading and Enjoy👐
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top