5
Keesokan harinya ia sudah hendak pergi ke kampus tapi kali ini prilly hendak pergi dengan menggunakan angkutan umum dikarenakan mobil dinda sedang di servis.
"bund prilly berangkat dulu ya.." pamit prilly dengan mencium pipi bundanya.
"gak perlu dianter nih?" tanya bundanya.
"gak usah bund..prilly ma dinda kok..daaa bund..assalamu'alaikum.."
"wa'alaikum salam.."
Prilly melangkah ke luar pintu dan disana sudah pasti seperti biasanya ada kiriman bunga lagi. Tapi kali ini bunganya hanya satu tangkai.
"temben? Cuma satu." gumam prilly, mengambil bunga itu lalu tersenyum. Ia membaca kertas yang menggantung di tangkai bunga.
"pagi cantik.. Gimana kabarnya hari ini? Udah sehat kan..4hari tak melihatmu membuatku sangat rindu.. From M (pengagum rahasiamu)"
Prilly kemudian memasukkan ke dalam tasnya. Ia kembali berjalan untuk memanggil dinda, dinda juga ikut untuk berangkat ke kampus naik angkutan umum.
Dinda menggerutu karena hari ini ia harus berangkat lebih awal agar tak telat. Prilly hanya menggeleng mendengar ocehan dinda.
"haii prill dind.." sapa seseorang dari arah belakang.
Prilly dan dinda pun menengok.
"oh hai ali" balas prilly.
"kok tumben gak bawa mobil?" tanya ali
"tauk nih prilly. Mobil aku ada di bengkel. Mobil prilly sebenernya ada cuma dia lagi pelit buat beli bensin." jawab dinda dengan raut wajah yang tampak kesal.
"oh..ikut aku aja yuk prill.." tawar ali.
"emmm gimana ya..kalo aku ikut kamu kasian dinda..kalo gitu dinda aja deh yang ikut kamu. Kasian dia belum terbiasa naik angkutan umum.." tolak prilly sebenernya prilly sangat ingin ikut ali tapi ia juga merasa kasihan sama dinda..
"nah itu aku naik bus aja..bye.." prilly berlari supaya tak tertinggal busnya, sementara ali dan dinda masih berdiri mematung.
Kini prilly sudah tak terlihat lagi. Tapi nampaknya ali masih saja terus memandangi arah dimana tadi prilly berlari.
"jadi mau nganterin aku ke kampus gak li?" tanya dinda memecah lamunan ali.
"oh ayuk jadi dong.." jawab ali gugup.
Ali pun melajukan motornya dengan kecepatan sedang. Sekitar 10 menit kini ali sudah di depan gerbang kampus prilly. Ia dan dinda sedang menunggu prilly. Karena takut terjadi sesuatu dengan prilly. Akhirnya dinda pun menelfon prilly.
"prilly sudah bentar lagi nyampe kok.." ucap dinda memberi tahu ali setelah telfonnya mati.
"yaudah aku balik dulu. Sampein salam aku aja buat prilly." pamit ali lalu memakai helmnya.
"salam apa nih? Salam sayang apa cinta?" goda dinda.
"terserah kamu aja" jawab ali lalu melajukan motornya.
"salam cinta ya.." teriak dinda karena ali sudah semakin menjauh, ali hanya membalas dengan melambaikan tangannya seperti orang yang sedang ber da..da..
Dinda pun berjalan masuk ke kampusnya tanpa menunggu prilly.
******
Prilly duduk sendirian di kantin kampusnya. Ia sedang makan beberapa camilan ringan. Sambil terus mengotak atik ponselnya.
Dindapun datang menyusul, ia mengambil duduk di sebelah kiri prilly.
"udah dari tadi prill?" tanya dinda ikut memakan jajanan milik prilly.
"emm lumayan lumutan nungguin kamu" jawab prilly tanpa menoleh ke dinda
"oh ya dind ntar aku pulang duluan ya. Mau nyari toko roti lagi aku.." ucap prilly dengan asik makan jajanannya.
"aku temenin ya?" tawar dinda
"aahh gak usah..kn cuma naek angkot ntar kamu capek lg." tolak prilly
"tapi km juga jangan capek2 ya.." dinda mengingatkan.
"iya..yaudah bentar lagi aku ada kelas. Abisin ya ini." ucap prilly menyodorkan jajanan ke depan dinda.
"thanks prill.." teriak dinda karena prilly sudah berjalan agak jauh darinya.
"iya bayarin juga ya makasih." balas prilly juga dengan sedikit berteriak.
"prillyyy..jadi ini belum di bayar?" dinda tampak kesal, ia merasa tertipu. Sedangkan prilly terus melanjutkan jalannya sambil terkikik.
Selesai mendengarkan ocehan pak danu yang agak kurang jelas prilly keluar kelas bersama mahasiswa yang lain. Prilly pun mengeluarkan ponselnya untuk mengabari bunda dan dinda.
"bund..prilly ntar pulangnya agak telat ya. Mau nyari tugas dulu bentar."
"dind..aku duluan..ntar pulangnya ati2..nyari tebengan aja..bye.."
Tanpa menunggu balasan dari keduanya prilly pun melangkahkan kakinya untuk memulai pencarian.
Kira2 prilly sudah mendapatkan 3 toko tapi tak ada yang cocok, kini prilly sedang berjalan untuk pulang kerumah dengan jalan gontai. Dulunya ia merasa kalo ngurusi konsumsi itu simpel tapi ternyata tak sesimpel kelihatannya.
Prilly sudah membuka pintu rumahnya. Ia pun menyapa bundanya yang sepertinya akan pergi. "assalamu'alaikum bunda.."
"wa'alaikumsalam sayang..kok lemes gitu sih.."
"iya bund..huft..prilly masuk dulu ya bund.." prilly hendak berjalan lagi menuju kamarnya.
"eehhh tunggu prill.." cegah bundanya.
"ada apa bund?" tanya prilly menoleh ke bundanya.
"temenin bunda ke toko kue langganan bunda ya. Lusa ada pengajian jadi bunda lagi yang ngurus konsumsinya." bunda prilly menjelaskan. Tapi prilly tampaknya sangat lelah.
"sebentar aja sayang.." mohon bundanya.
"oke lah bund kalo gitu..tapi bunda yang nyetir ya.." ucap prilly.
Keduanya pun berjalan masuk ke dalam mobil dan segera meninggalkan rumah. Prilly menyandarkan kepalanya ke belakang. Hari ini ia merasa benar2 lelah. Tak terasa matanya pun terpejam.
"prill...bangun udah sampai sayang.." bunda mengguncang2kan tubuh prilly.
Prilly mengeliat.."iya bund..bunda duluan aja prilly ntar nyusul." ucap prilly dengan mata yang masih tertutup.
"udah ayo.." bundanya menarik tangan prilly supaya mengikutinya. Masih dengan bermalas2an prilly pun mengikuti bundanya masuk ke dalam toko roti yang terbilang cukup besar.
"waww.." gumam prilly saat masuk ke dalam toko roti itu.
"selamat datang di izane's bakery" ucap salah satu pelayan toko tersebut.
Prilly dan bundanya pun hanya tersenyum. Bundanya mulai melihat2. Sementara prilly memesan roti dan duduk di sebuah meja yang memang disediakan jika pengunjung hendak makan roti atau kue nya di situ. Prilly berfikir kalau gak mungkin buat acara reunian nanti prilly memesan konsumsinya disini, pasti akan sangat mahal sekali.
"selamat sore nona. Bagaimana dengan pelayanan ditoko kami." ucap seseorang mengagetkan prilly.
"oh emm..baik..rotinya juga enak..pelayannya juga ramah2.." komentar prilly.
"maaf pak ada yang ingin komplain." ucap seseorang yang tiba2 datang, ia seorang pelayan juga disana nampaknya karena ia juga menggunakan seragam seperti yang lainnya.
Orang yang tadi menanyai pendapat prilly pun akhirnya mengikuti pelayan tersebut.
Prilly tak bisa mendengar apa yang dikomplainkan oleh seorang nenek2 tersebut tapi prilly melihat seseorang yang tadi menanyainya tampak mangut2 lalu tersenyum dan mengantarkan sang nenek2 tersebut sampai ke dalam mobilnya bahkan membukakan pintu mobilnya.
Prilly memperhatikan wajah seseorang yang tadi menanyainya, ia tampak mengingat sesuatu. Tapi ia tak yakin. Prilly pun berdiri untuk menghampiri orang tersebut yang sedang berbincang dengan pagawainya.
"cungkring.." sapa prilly hati2.
Namun orang itu merespon, ia menoleh ke arah prilly. Ia tampak sedikit bingung.
"cubby..." balas orang tersebut.
"ya ampun ini beneran kamu? Izan temen SMP aku? Yang dulu cungkring dekil item jelek?" tanya prilly sangat lengkap.
"iya cubby..ini aku..tapi sekarang keren kan?" balas seseorang tadi yang ternyata bernama izan teman SMP prilly.
"lumayan sih..eh tapi berarti ini milik kamu?" tanya prilly.
"ya gak mengherankan sih karena dulu waktu SMP kamu suka bawa kue buat dijual kan katanya dulu buatannya sendiri dan sekarang dibuktikan dengan ini semua." ujar prilly mantap.
"ah kamu ini bisa aja. Eh iya gimana ali? Udah jadian?" tanya izan.
"aduh jangan bahas itu deeehhh..."
"lhoh kenapa?"
"males ah.."
"oh iya besok bis lebaran kamu ikut reunian gak nih? Kayaknya kamu belum ada di data deh." tanya prilly mengalihkan pbicaraan.
"aduuuhh sebenernya males sih.. Soalnya gak boleh ajak anak istri.." jawab izan.
"kamu udah punya istri?" tanya prilly agak terkejut.
"iya..toko ini juga diambil dari nama aku dan istri aku kan izan dan ane." jelas izan.
"waaahh hebat..eh tapi walaupun g ma anak istri boleh donk ikut..ayo lah.. Kita ntar ketemu ma temen lama.." bujuk prilly.
"atau kamu mau jadi donatur nymbangin bagian konsumsi jadi tugas aku biar cepet kelar.hehe" canda prilly.
"eeemmm boleh deh kalo gitu..emang berapa orang yang ikut?"
"yang ke data dan mau hadir sekitar 700 orang sih soalnya yang lain ada yang diluar kota bahkan ada yang diluar pulau atau malah diluar negeri." jelas prilly.
"ok kalo gitu deal..aku tunggu undangannya."
"seriusan zan?"prilly masih tak percaya.
"iya serius.." jawab izan mantab.
"aaaaaa izan makasiiiihhh..." prilly sangat girang.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top