4

"cepet sembuh ya..aku pulang dulu." ucap ali sambil mengusap lembut pucuk kepala prilly.

Deg....

Pipi prilly terlihat memerah dan hatinya menghangat karena mendapat perlakuan manis dan lembut dari ali. Karena mungkin perasaan prilly sampai saat ini masih sama seperti 5tahun yang lalu. Ia masih mencintai ali walaupun ia hanya memendamnya dalam hati.

"cieeee berasa terbang ya?"goda dinda saat ali dan dikta sudah keluar dari ruangan prilly.

"aduuuhhh mimpi apa kamu semalem prill.. Dapat perlakuan manis dari ali dan juga ada pengagum rahasia yang sedikit terbongkar identitasnya yang kata suster orangnya sangat tampan." ucap dinda lagi.

Prilly makin tersipu mendapatkan godaan dari sahabatnya itu.

*********

Hari ini prilly sudah diperbolehkan pulang oleh dokter setelah selama 3hari prilly berada di rumah sakit tersebut.

Senyumnya semakin mengembang saat lagi2 ia mendapatkan kiriman bunga lagi.

"udah dibolehin pulang ya? Seneng dong.. Jaga kesehatan ya.. Jangan sakit lagi..oh ya mungkin selama 4hari kedepan aku tak bisa mengirimimu bunga dan puisi karena aku harus pergi dulu, ada acara keluarga." bunyi surat yang terselip di bunga kiriman dari pengagumnya itu.

"hmmm gayanya udah kaya pacar aku aja." gerutu prilly.

"tapi senengkan?" goda bundanya.

"iiiihhh bundaaaa..." rajuk prilly

"ayah gak ikut jemput prilly bubd?" prilly mengalihkan perhatian bundanya agar tak membahas soal bunga yang diterimanya dan menggodanya.

"gak soalnya ayah kamu ada meeting.." jawab ibunya sambil terus mengemasi barang2 prilly termasuk bunga pemberian dari sang pengagum rahasia.

******

Kini prilly sudah berada di kamarnya. Ia di temani dinda yang tadi juga ikut menjemputnya di rumah sakit.
Dinda sedang menyuapi prilly bubur buatan mamanya, mama dinda belum bisa jenguk prilly karena ia masih ada urusan jadi tadi mamamya hanya menitipkan bubur untuk prilly.

"dind..tadi aku dapet bunga lagi tapi katanya selama 4hari kedepan ia tak bisa ngirim aku bunga karena ia ada urusan keluarga." curhat prilly.

"ya bagus donk berarti selama 4hari kedepan kamu gak prrlu lagi merasa terganggu." sahut dinda sambil terus menyuapi bubur ke mulut prilly.

"tapi g tau kenapa ada rasa sedikit kecewa dind."

"kenapa? Apa karena kata suster dia orangnya ganteng?"

"bukan gitu..tapi anehnya lagi kenapa ali kemarin bersikap manis banget sama aku ya? Baru kemaren aku dapet perlakuan kaya gitu dari ali."

"eh iya ya prill..aku juga bingung deh..atau setelah liat kamu berubah dia jadi suka ma kamu?"

"ah dinda gak mungkin donk kan katanya dia punya tunangan.."

Mendengar ali punya tunangan dinda malah tertawa.

"iihh dinda apaan sih kok malah ketawa?" rengek prilly.

"ya ampun prill..maksudnya ali tunangan itu motornya prill. Ali kan emang dari dulu udah gitu..tiap ada barang kesayangan dia pasti ia sebut tunangan lah pacar lah.." jelas dinda.

"pantesan waktu itu kalian ngetawain aku..iiihh kenapa kamu gak bilang siihh..aku kan jadi malu..."

"lhah kamunya juga nggak nanya.."

Hmmmmm prilly hanya menghembuskan nafasnya.

Prilly bingung dengan perasaannya ntah kenapa perasaannya dengan ali masih sama seperti 8tahun yang lalu saat ia masih satu sekolahan dengan ali, saat ia masih duduk di bangku SMP.

Tapi prilly juga merasakan hal yang aneh saat ia mendapatkan kiriman dari si pengagum rahasianya. Entah rasa apa. Meski ia belum pernah melihatnya tapi kata2 dan puisinya cukup membuatnya melayang.

Keesokan harinya prilly membuka pintu depan, seperti yang ia baca kemarin, ia tak lagi menemukan kiriman di depan rumahnya.

Begitu juga sampai hari ke 4. Di depan rumahnya sama sekali tak ada bunga mawar kiriman dari secret admirernya.

Prilly pun berjalan menuju ke rumah dinda. Ia merasa bosan sendirian dirumah.

"dinda..." panggil prilly langsung masuk ke dalam rumah dinda seperti biasanya.

"eh prill..kok udah jalan2 aja sih?" ucap dinda saat prilly sudah berjalan menghampirinya di belakang rumah.

"lagi bosen..masak iya aku disuruh dirumah sendirian.."

"hmmm dasar..eh tapi maaf prill..hari ini aku bakal meeting ma panitia reuni. Jadi gak bisa nemenin kamu deh.."

"yaahhh kok gitu..kok aku gak dkasih tau sih?"

"kamu kan masih sakit prill.."

"aku ikut pokoknya.."

"cieee mau ketemu ali ya?"

"gak..lagi bosen aja dirumah sendirian."

"aduh jangan deh ya..ntar kamu kenapa2 aku lagi yang disalahin.."

"emmm kalo gitu meetingnya dirumah aku aja. Biar aku yang telfon kak dikta deh.."

Tanpa menunggu jawaban dari dikta prilly segera menghubungi dikta, terjadi nego yang alot antara prilly dan dikta hingga dikta yang mengalah dan menyetujui kalau kali ini meetingnya diadakan dirumah prilly.

Mendengar itu prilly segera pulang untuk menyiapkan rumahnya dibantu oleh mbok sum pembantu rumah tangga prilly.
Sedangkan dinda prilly suruh untuk membeli kue.

Acara akan diadakan jam 1.00 jadi masih banyak waktu untuk menyiapkannya.

Saat jam menunjukkan pukul 12.45 semua sudah siap, prilly menunggu teman2nya di teras ditemani dinda setelah tadi mereka mengganti bajunya.

Satu persatu teman2nya pun datang. Ia persilahkan masuk seperti halnya dia adalah seorang penyambut tamu di restoran2 terkenal.

Yang terakhir datang adalah dikta. Tapi hingga acara dimulai ali tak juga menampakkan batang hidungnya.

"jadi kalo soal perlengkapannya semua sudah siap," lapor dinda.

"hiburannya juga. Nanti ali yang akan menyanyikan sebuah lagu. Dan kita juga akan mengundang band letto. Ini juga sudah di setujui oleh dikta." ucap dito yang mengurusi bagian hiburan.

"terus apalagi yang belum?" tanya dikta.

"konsumsi belum. Aku masih nyari2 kalo soal itu." lapor prilly.

"oke waktunya pun masih lumayan lama, tapi aku harap sebelum bulan puasa persiapan acara ini sudah 90% jadi saat bulan puasa kita tinggal mengurusi yang simple2 aja." jelas dikta.

"oh iya gimana kalau prilly juga ikut nyanyi. Suara dia juga bagus kok." usul dito.

"hah aku? Kok aku?"

"ide yang bagus..ayo lah prill acara ini belum tentu tiap tahun ada lho." bujuk dikta.

"emmm baiklah." prilly pasrah.

"oh iya ini total alumni yang akan ikut acara kita prill jadi nanti kalo kamu pesen konsumsinya bisa jelas. Tapi dilebihin dikit gak papa lah buat jaga2 aja." ucap dikta sambil menyerahkan lembaran yang berisi nama2 alumni yang akan ikut reunian.

Prilly menerimanya, melihat sekilas jumlahnya lalu mengangkat jempolnya dengan berkata "siipp".

Acara pun selesai dan semuanya sudah bubar kini tinggal dinda dan dikta yang membantu prilly membereskan rumahnya.

"kak..ali kemana kok g ikut?" tanya dinda sambil melirik ke arah prilly, karena dinda tau pasti prilly juga ingin menanyakan pertanyaan itu.

"ali lagi keluar kota kerumah neneknya atau apanya gitu. Tapi paling hari ini udah sampai sini lagi." jelas dikta. Prilly dan dinda pun hanya ber oh ria.

"lho emang prilly gak dikasih tau ya?" tanya dikta.

"hah kok aku?" tanya balik prilly.

"ya kan kamu pacarnya masak iya kamu gak dikasih tau?"

Deg...

Jantung prilly tiba2 berdetak 2kali lebih cepat saat mendengar pernyataan dimas.

"hmmm kak dikta bisa aja..gak kak aku bukan pacarnya ali." ucap prilly.

"lha kirain kalian pacaran soalnya waktu denger kamu sakit dia kliatan cemas banget."

Mendengat itu prilly semakin deg2an, pipinya mungkin sudah merona.

"ya kali kak dia pacar aku. Kalo kita pacaran pasti dia udah nungguin aku lah." jawab prilly.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top

Tags: