8 - Sebuah Pesan

Deka tengah duduk didepan meja belajarnya seraya mendengarkan musik melalui earphone.Tangannya terus menari-nari mengikuti irama.Padahal tadi ia berniat untuk belajar,tetapi saat temannya memberitahunya ada lagu baru dari boyband ternama,ia pun langsung mendownload lagu tersebut.

Saat sedang asik-asiknya mendengarkan,tiba-tiba ponselnya berbunyi.

Klik...Klik...

Deka pun membuka pesan tersebut,lebih tepatnya pesan WhatsApp.

From : Austy Ketos Ganteng

"Tes...1...2...3"

Deka pun tersenyum saat melihat nama yang tertera pada ponselnya.Sebelum ia membalas pesannya,ia terlebih dulu mengganti nama itu.

To : Kak Austyn

"Apa sih kak"

Deka pun langsung teringat oleh nomor ponsel Adrian.Ia pun mengirimkan pesan pada Adrian.

To : Kak Adrian

"Malam kak...Ini aku Deka".

Tak butuh waktu lama untuk Adrian membalasnya.

From : Kak Adrian

"Malem juga Deka...Lagi apa?".

Deka pun girang saat melihat pesan itu.

"Sebenernya sih lagi belajar...Tapi malah keasikan dengerin musik hehe".

"Sana belajar lagi".

"Iya kak".

"Semangat ya".

Deka pun beranjak dari duduknya ke tempat tidur.Saat melihat pesan terakhir dari Adrian,ia hanya dapat menggigit ujung bantalnya.

Tak lama kemudian ponselnya kembali berbunyi.Sebuah panggilan dengan tertera nama Austyn disana.Deka pun langsung mengangkat panggilan tersebut.

"Ada apa kak?".

"Waalaikum salam".

"Eh maaf...Asalamualaikum kak".

"Hmm..".

"Jawab kak".

"Waalaikum salam".

"Ada apa kak?".

"Emang ada apa?".

"Loh kok kakak nanya balik?".

"Emangnya ada apaan?".

"Maksud aku,kakak kenapa telpon aku".

"Pengen telpon aja,kenapa gak boleh?".

"Boleh kak,kan aku Cuma tanya".

"Yaudah biasa aja".

"Ini udah yang paling biasa kak".

Tidak ada percakapan selama beberapa detik.Sampai akhirnya Deka membuat topik pembicaraan.

"Kak".

"Apaan".

"Aku lapar hehehe".

"Trus...".

"Nabrak kak".

"Terserah".

"Kakak gak ada niatan nganterin aku makanan gitu".

"Gak".

"Si kakak gak pernah romantis ya".

"Gak pernah".

"Aku ajarin lah kak hahaha".

"Boleh tuh".

"Dih kakak malah dibawa serius".

"Kenapa emang?".

"Jangan serius-serius kak...Yang serius aja bisa ditinggalin".

"Curhat neng".

"Gak kak hehehe".

Ting...Tong...

Tiba-tiba bel rumah Deka berbunyi.

"Sebentar kak".

"Ya".

Deka pun langsung turun kebawah untuk melihat siapa yang datang.

"Delivery...".Ucap seorang pria dengan baju seperti pegawai restoran.

"Hah?Saya gak mesen mas".Ucap Deka bingung.

"Ini saya disuruh nganterin makanan dari orang yang namanya Austyn buat Deka".Ucap pria itu seraya membaca sebuah note.

Blush...Pipi Deka mulai memanas saat mendengarnya.

"Ini bener rumah Deka kan?".Tanya pria itu memastikan.

"Eh...Iya mas.Yaudah sini makanannya".

Pria itu pun menyerahkan sebuah plastik yang berisikan box makanan.

"Berapa ya mas semuanya?".Tanya Deka.

"Oh udah dibayar sama orang yang namanya Austyn itu".

"Makasih ya mas".

Deka pun menutup pintu saat pria pengantar makanan itu pergi.Deka langsung berlari menuju kamarnya dan mengambil ponselnya.

"Kak Austyn".

"Apa?".

"Aku kan Cuma bercanda".

"Trus...".

"Ihh kakak mah".

"Yaudah selamat makan malam".

Panggilan itu pun berakhir.Deka menatap plastik yang ada disebelahnya itu.Ia tak dapat menahan senyumannya saat ini.Deka mulai membuka plastik itu dan mengambil box tersebut,ada sebuah note disana.Deka pun membacanya.

TO : Kamu yang lagi liat pesan ini

"Gue emang gak bisa romantis kayak yang lain,tapi gue punya cara tersendiri buat jadi orang romantis....Selamat makan malam".

Deka tak henti-hentinya untuk tersenyum.Pipinya mulai memerah lagi dan sekarang jantungnya berdetak sangat cepat.Sebelum makan,Deka terlebih dahulu membuat Snap WA.Ia mulai memfoto kakinya,ia juga memberinya sebuah emot love.Setelah terkirim,ia pun mulai makan.

Menit demi menit pun berlalu.Setelah membereskan bekas makannya,Deka pun merebahkan tubuhnya diatas kasur.Jam telah menunjukan angka 9,yang berarti Deka sudah harus tidur.Deka mulai membenarkan posisi tubuh dan bantalnya,setelah cukup nyaman ia pun menarik selimutnya.Saat ia akan menutup matanya,ia teringat akan SW yang ia buat.Deka mengambil ponselnya,dan menekan sebuah simbol yang berbentuk seperti mata.Ia dapat melihat siapa saja yang melihat SW nya.

"Yeay...Dia liat snap wa aku...Dia liat...Dia liat...Dia liat snap aku".Ucap Deka seperti bersenandung.

Setelah itu Deka mulai mematikan ponselnya,dan menaruhnya di laci samping tempat tidurnya.Ia pun mulai menutup matanya dan tidur.

------------------------------------------

Keesokan harinya.....

Do you want build a snowman....

Ponsel Deka berbunyi tanda ada seseorang yang menghubunginya.Deka pun membuka matanya,dan meraih ponsel yang berada di atas laci.Ia pun mengangkat panggilan itu.

"Halo...Bukan kah ini terlalu pagi untuk menghubungi seseorang".

"Karena itu aku menghubungimu,aku ingin memberitahu kalau ini sudah pagi".

Deka yang mendengar suara itu sontak terbangun.

"Kak...Austyn".

"Iya".

"Kakak ngapain...?".

"Gue Cuma mau ngebangunin lu doang,biar lu gak telat".

"Hhmm..".

"Oke...".

Panggilan itu pun berakhir.Deka melirik jam yang menunjukan pukul 5 pagi.Ia pun bangkit dan mulai bersiap.

Setelah jam menunjukan pukul 06:20 dan Deka juga melihat taxi yang ia pesan sudah berada di depan rumahnya,Deka pun mulai berangkat.Karena jalan yang masih agak renggang,Deka sampai kesekolah dengan cepat.Ia pun turun seraya membayar ongkosnya.

Deka mulai memasuki sekolahnya,belum terlalu banyak siswa yang datang.

"Pagi".Sapa Adrian yang tiba-tiba berada di samping Deka.

"eh...Pagi juga kak".Sapa balik Deka.

"Udah sarapan?".

"Udah kak".

"Aku duluan ya".

"Iya kak".

"Semangat".Ucap Adrian seraya pergi meninggalkan Deka.

Deka hanya tersenyum saat melihat kepergian Adrian.Ia mulai melanjutkan kembali langkahnya menuju kelas.Tiba-tiba ada seseorang dari belakang yang menabrak pundaknya.

"Kak Austyn".Panggil Deka kesal.

"Apaan".Jawab Austyn malas.

"Kalau jalan liat-liat".

"Harusnya kamu yang liat-liat".Ucap Austyn seraya menghentikan langkahnya.

"Liat apaan?".Tanya Deka masih dengan kekesalannya.

"Liat disini ada aku yang mencintaimu".Ucap Austyn dan pergi meninggalkan Deka.

Deka menatap punggung Austyn yang kian menjauh.Jantungnya masih berdetak dengan kencang,dan sudah dipastikan pipinya berwarna merah saat ini.

Deka mulai kembali melangkah menuju kelasnya.Saat tiba dikelasnya,ia mendapati banyak note yang tertempel dimejanya.

Dasar cewe ganjen PERGI LU!!!

Gue benci sama lu!!

CAPER!!

Biar apa kayak gitu hah?

Kurang perhatian ya

Masih ada aja cewe kayak gini

Sumpah!!Gue pengen nampar muka lu

Itulah isi beberapa note yang tertempel disana.Deka yang melihatnya hanya menghela nafas,kalau ia tak salah duga,Kayla dan teman-temannya yang membuat semua ini.Deka pun membereskan note tersebut,sampai akhirnya ada seorang perempuan yang memegang pundaknya.

"Deka".Sapa Hany dan membuat Deka tersentak.

"iya".

"Apa ini?".Tanya Hany seraya mengambil satu note tersebut.

Hany hanya dapat menahan amarahnya saat membaca pesan tersebut.

"Siapa yang ngelakuin ini".Tanya Hany pada Deka.

"Entahlah".Jawab Deka santai seraya membuang kertas warna-warni tersebut ke dalam tempat sampah terdekat.

"Akan aku hajar orang itu secepatnya".

"Biarin aja lah".

"Orang kayak gitu tuh kalau didiemin bakal ngelunjak tau".

"Ya trus?".

Belum sempat Hany menjawab,tiba-tiba Febry datang.

"Pagi".Sapa Febry.

"Pagi juga".Sapa balik Deka.

Hany hanya dapat diam.

"Oh iya Hany...Kenalin ini Febry temen sebangku aku".

"Febry".Ucap Febry seraya mengulurkan tangannya.

"Hany".Ucap Hany masih dengan nada kekesalannya.

"Ada apa ya?".Tanya Febry.

"Tidak ada".Jawab Hany cepat.

_________________

A/N

Hai....

Dear 00:10 hehehe😂
Yang lain mah masih tidur,aku mah masih ngetik😩demi bisa update

Gak bisa bikin pembaca baper ih😣

Aku menunggu komentar loh😢
Oh iya...Maaf kalau kedepannya aku update agak lama,karena aku juga punya tugas dunia,dan mungkin aku agak males lanjut kalau kayak gini terus mah😰

See you next part>>

LOVE YOU ALL💕
salam hangat dari Author

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top