6 - Nomor Ponsel

Pagi ini.....Deka tengah berlari memasuki sekolahnya.Lagi-lagi ia terlambat.Deka berharap kalau ia tidak akan bertemu dengan ketos yang galaknya melebihi singa pms.

Deka berhenti sejenak di lapangan,ia mengatur nafasnya sesaat.Kelasnya masih jauh.Saat Deka ingin melanjutkan langkahnya kembali,tiba-tiba ada seseorang yang menarik kerah bajunya.Deka pun menghela nafas,ia tau secepat apapun ia berlari,pada akhirnya ia akan tertangkap juga.

"Mau kemana?".Tanya Austyn datar.

"Ma..mau ke..kelas lah kak".Jawab Deka seraya membelikan tubuhnya menghadap Austyn.

"Udah jam berapa ini?Gue heran ya,kayaknya dirumah lu gak punya jam deh".

"Punya kok kak,ada tiga malahan".

"Ya trus kenapa lu sering terlambat?".

"Gak ada yang bangunin kak dirumah".

"Trus gue setiap hari harus kerumah lu buat bangunin lu gitu".

"Ya....Gak...Perlu sih".Ucap Deka terbata-bata.

"Sini ponsel lu".Pinta Austyn.

"Buat apa kak?".Tanya Deka.

"Gak usah banyak omong,cepet kasih gue".

Deka pun menyerahkan ponselnya.Austyn mulai mengotak-atik ponsel Deka dan ponselnya.

"Nih disini udah ada nomor gue,dan diponsel gue juga udah ada nomor lu...Jadi setiap pagi gue akan hubungin lo,biar lu bangun dan gak telat lagi.Ucap Austyn dan membuat Deka melongo.

"Ya umpan kak,gak usah berlebihan gitu deh".Ucap Deka malas.

"Kalau lu terus dibiarin,nanti lu bakal didepak dari sekolah ini".

"Aish si kakak peduli sama aku,apa jangan-jangan kakak Cuma modus ya biar dapet nomor ponsel aku".Ucap Deka dengan suara di imut-imutkan.

Plak....

Austyn menepuk jidat Deka,dan membuat Deka meringis kesakitan.

"Gak usah kege'eran ya".

"Iyahin buat kakak mah".Ucap Deka seraya manggut-manggut.

"Oke karena sekarang lu terlambat,lu harus dapet hukuman".Ucap Austyn menekankan.

"Yaelah kak,sehari aja aku gak dapet hukuman boleh gak".Pinta Deka.

"Gak".Ucap Austyn cepat.

Austyn pun langsung menarik tangan Deka dan membawanya menuju ruang osis yang tak jauh dari sana.Sesampainya diruang osis,Austyn menutup pintu.

"Kita mau ngapain kak?Kakak jangan macem-macem ya".Ucap Deka dengan raut wajah dibuat-buat.

"Otak gue masih waras ya".

Austyn pun membuka sebuah lemari dan mengambil tumpukan kertas.

"Duduk".Perintah Austyn

"Dimana?".Tanya Deka.

"Dimana aja terserah lu".Jawab Austyn kesal.

Deka pun duduk di atas karpet,dan membuat Austyn menggeleng-geleng melihatnya.

"Padahal ada sofa".Gumam Austyn seraya duduk didepan Deka.

"Mau ngapain sih kak?".Tanya Deka kesal.

"Nih ya lu bacain isi pokok surat-surat ini,dan kalau gua bilang setuju,lu langsung cap pake cap osis ini".Perintah Austyn dan dibalas anggukan oleh Deka.

"surat pertama...Pertandingan futsal antar sekolah".Ucap Deka.

"Setuju".Ucap Austyn yang sedang melihat beberapa file dan Deka langsung member cap pada surat tersebut.

"Surat kedua...Bazar buku tahunan".

"Setuju".

"Surat ketiga...Penambahan peraturan sekolah".

"Gak".

"Kenapa?".Tanya Deka.

"Peraturan yang sekarang aja masih belum banyak yang ditaati,masa mau nambah peraturan lagi".Jelas Austyn dan dibalas anggukan oleh Deka.

"Surat keempat...Hai kak aku mau tanya,kakak udah punya pacar belum....".Ucapan Deka terpotong karena Austyn mengambil surat tersebut.

"Baca yang lain".

"Itu suratnya gak mau dicap dulu kak".Ucap Deka seraya menahan tawanya.

"GAK...Cepet baca yang lain".Perinta Austyn kesal.

Deka pun kembali melanjutkan membaca dan mencap surat-surat itu.

Tak terasa 1 jam berlalu.Deka pun merenggangkan tangannya,saat selesai mencap tumpukan kertas itu.

"Kak...Nasib aku dikelas nanti gimana?".Tanya Deka ragu.

"Semua guru lagi rapat Dek".Jawab Austyn yang masih fokus dengan beberapa berkas penting.

"Kakak masih sibuk kah?".Tanya Deka lagi.

"iya".

"Kakak gak capek?".

"Gak".

"Mau aku bantuin lagi gak kak?".

".....".Tak ada jawaban dari Austyn.

"Kakak kenapa?".Tanya Deka khawatir.

Raut wajah Austyn kini berubah.Austyn menutup mukanya dengan kedua tangannya.Deka dapat mendengar jelas nafas Austyn yang sangat cepat.

"Kakak".Panggil Deka seraya menyentuh pundak Austyn.

"Hah...Gue gak apa-apa kok,sono lu balik ke kelas".Ucap Austyn seraya mengontrol nafasnya.

"Kakak beneran gak apa-apa?".Tanya Deka memastikan dan dibalas anggukan oleh Austyn.

"Yaudah aku kekelas dulu ya".Ucap Deka seraya bengkit dari duduknya.

Deka pun mulai melangkah menuju pintu,tapi sebelum Deka membuka pintu,ia menyempatkan diri untuk melihat Austyn sebentar.

"Aku khawatir kak".Gumam Deka pelan.

Deka membuka pintu dan mulai meninggalkan ruangan itu,Deka juga menutup pintu itu kembali dengan pelan.

"Deka".Panggil seseorang dan membuat Deka tersentak.

"Eh..kak Adrian".

"Habis ngapain?".

"Bantuin kak Austyn".

"Bantun atau kamu dihukum?".Tanya Austyn seraya tersenyum jahil.

"hehehe lebih tepatnya dihukum kak".Jawab Deka jujur.

"Terlambat lagi?".

"Iya kak".

"Dasar".Ucap Austyn seraya mengacak-ngacak rambut Deka.

Blush....Pipi Deka seketika memanas.Ia menunduk untuk menutupi wajahnya.

"Kamu kenapa?Sakit lagi?".Tanya Adrian saat melihat pipi Deka yang memerah.

"Ga..Gak kok kak".Jawab Deka agak gugup.

"kak Adrian".Panggil Deka.

"iya".Jawab Adrian lembut.

"Boleh minta nomor ponsel gak?".Pinta Deka ragu.

Deka sudah matang-matang untuk melontarkan pertanyaan itu.Terdengar cukup aneh memang,bila seorang perempuan meminta nomor ponsel ke seorang laki-laki.

"Sini ponsel kamu".Pinta Adrian.

"Nih kak".Ucap Deka seraya menyerahkan ponselnya.

Adrian mulai memenekan sebuah angka.Deka yang melihatnya,sedari tadi tak bisa menahan kegugupannya.

"Nih...Kamu chat aku aja nanti malem,biar aku bisa simpen nomor kamu balik".Ucap Adrian seraya menyerahkan ponsel Deka.

"oke kak,makasih ya".Ucap Deka dan mulai pergi meninggalkan Adrian.

Sepanjang perjalanan menuju kelasnya,Deka tak henti-hentinya untuk bersenandung,berjalan seraya melompat kecil,dan tak lupa memegang ponselnya dengan erat.

Orang mana yang tak senang jika mendapatkan nomor ponsel orang yang disukainya.Deka mulai memikirkan hal apa yang akan ia obrolkan dengan Adrian nanti malam.

Jika jatuh cinta seperti ini rasanya,aku mau selamanya jatuh cinta.

Berdebar...Aku suka hal itu.

Dimana ada jatuh cinta,disitu pasti ada luka.

Ku harap...Aku tak akan terjerumus begitu dalam,karena luka akan kurasakan saat waktunya tiba.

___________________

A/N

Hai....

Kependekan?Iya aku tau kok😥

Ini ngetiknya lewat hp,dan hanya jempol yang bekerja😂

Yaudah deh...SEMANGAT SEMUA😘

LOVE YOU ALL💕

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top